Desa Mandiri Cegah Api, Kiat Minamas Plantation Antisipasi Karhutla

Indonesia will Deploy Thousands of Personel to Combat Forest Fires

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Desa Mandiri Cegah Api, Kiat Minamas Plantation Antisipasi Karhutla
WEBINAR FORWATAN: Seminar online yang diinisiasi Forwatan bertajuk ´Strategi Multipihak Industri Sawit dalam Mencegah Karhutla 2021´ [Foto: Pusluhtan]

Jakarta [B2B] - Program Desa Mandiri Cegah Api [DMCA] di Provinsi Kalimantan Barat, yang dikembangkan Minamas Plantation [MP] dan LPPM Universitas Tanjung Pura, layak direplikasi sebagai role model dan sinergi dengan Brigade Kebakaran Lahan Perkebunan [BKLP] dan Kelompok Tani Peduli Api [KTPA] yang dikembangkan oleh Kementerian Pertanian RI di wilayah yang kerapkali lahannya terbakar.

Kiat mencegah dan mengatasi kebakaran hutan dan lahan [Karhutla] mengemuka pada seminar virtual, yang diinisiasi oleh Forum Wartawan Pertanian [Forwatan], Kamis [17/12]. Hadir sebagai narasumber Dirjen Perkebunan Kasdi Subagyono; CEO Minamas Plantation, Shamsuddin Muhammad; Ketua Prodi Agribisnis Faperta Universitas Tanjungpura [Untan], Maswadi.

"Pemerintah mengapresiasi apa yang dilakukan Minamas Plantation, sehingga harus direplikasi sebagai role model, bahkan menjadi center of excellence. Semoga diskusi ini dapat menjadi pedoman, sehingga kesiapan setiap pihak dalam pencegahan Karhutla lebih optimal," kata Kasdi S.

Menurutnya semua pihak harus bekerja sama dalam upaya pencegahan Karhutla tahun depan, selain membuat regulasi dan sinergi dengan instansi terkait, Kementan juga membentuk BKLP dan KTPA) di provinsi, kabupaten dan kota yang kerapkali terjadi Karhutla.

Shamsuddin Muhammad mengakui kondisi cuaca 2020 ´lebih bersahabat´ ketimbang 2019, hal itu tidak membuat Minamas Plantation menjadi lengah, melainkan terus berupaya bersama masyarakat dan Satgas Karhutla, plus dengan Untan menyusun Program DMCA di tengah pandemi, khususnya di Kalbar.

"Program DMCA memungkinkan Minamas Plantation menciptakan kemandirian masyarakat di bidang sosial ekonomi. Dikombinasikan dengan upaya pelestarian lingkungan seperti membentuk Program Petani Milenial dan Guru Peduli Api. Hal itu sejalan komitmen Minamas Plantation menjalankan praktik-praktik perkebunan yang berkelanjutan," kata Shamsuddin Muhammad.

Maswadi menambahkan DMCA yang berjalan sejak Juli 2020 telah merumuskan pendekatan jangka panjang dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat di sekitar kebun dan berbagi pengalaman tentang best practices dalam sustainable agricultural management tanpa membakar lahan.

“Awalnya, inisiasi DMCA untuk mitigasi kebakaran serta perambahan hutan dan lahan di sekitar konsesi perusahaan. Namun kemudian, peranan DMCA semakin menyeluruh, tak hanya mitigasi, sekaligus membangun kemandirian sosial dan ekonomi warga pedesaan melalui kegiatan pertanian [hidroponik] dan perikanan ramah lingkungan,” kata Maswadi.

Hal itu diakui petani milenial binaan Minamas Plantation di Desa Riam Batu Gading – Diya mengaku telah melakukan budidaya sayur hidroponik jenis pakcoy, sawi keriting, seledri dan sawi manis memakai botol bekas dan bambu. 

"Kami senang Minamas Plantation membantu warga desa dengan menyediakan bibit dan pendampingan oleh LPPM Untan melalui program DMCA, agar kami mandiri dan sejahtera,” katanya.

Untu diketahui, hingga saat ini Minamas Plantation terus memantau situasi di seluruh lokasi perusahaan dengan seksama. Berlangsung setiap hari melalui sistem Plantation Location Intelligent Universal Management [Platinum] mengacu data-data dari satelit pada titik panas di peta area konsesi untuk dapat mendeteksinya dengan cepat. 

"Seluruh titik api yang terdeteksi akan segera dilaporkan kepada pihak berwenang. Prosedur yang sama juga diterapkan dalam SOP perusahaan," kata Shamsuddin.

Sedangkan untuk pencegahan, katanya, Minamas Plantation juga memiliki program pendekatan masyarakat melalui DMCA yang dibentuk sejak 2014. Program DMCA dilaksanakan pada tiap desa sekitar operasional perusahaan, hingga kini mencapai 34 desa mencakup total area desa binaan seluas 161 ribu hektar. 

"Beberapa program baru juga kini dilakukan yaitu Program Guru Peduli Api yang melibatkan sedikitnya 662 guru dan kepala sekolah di 60 sekolah di sekitar wilayah operasional perusahaan serta Program Penghargaan Desa Bebas Api," kata Shamsuddin.

Jakarta [B2B] - Indonesian goverment warned to slash-and-burn clearance of land, often to plant palm and pulp plantations, particularly after devastating fires in 2015. Drought has hit large parts of the archipelago with its peak now expected to run from mid-August to mid-September.