Produk Peternakan, Kementan Gandeng Operator Transportasi Online
Indonesian Agriculture Anticipate Covid-19 by Weaker Health Systems
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani

Jakarta [B2B] - Indonesia menghadapi sejumlah tantangan dalam memenuhi pangan masyarakat di tengah pandemi Covid-19, tidak hanya dari sisi produksi, kebijakan masyarakat untuk memaksimalkan kegiatan dari rumah, menjadi tantangan tersendiri bagi pendistribusian pangan masyarakat.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo [SYL] mengatakan dampak Covid-19 tidak hanya merugikan negara dari sisi kesehatan, tetapi juga akan berdampak pada perekonomian terutama ketersediaan pangan maka selain kesehatan, sektor pertanian harus siap menjadi garda terdepan mengantisipasi pandemi Covid-19.
“Indonesia tengah mengalami pembatasan di sejumlah wilayah, untuk itu saya minta seluruh pihak terkait. Kita tidak boleh diam, saya orang lapangan, kalian butuh makan dan protein, kalian tidak bisa fight dengan virus yang dashyat ini tanpa pangan," kata Mentan SYL usai menyaksikan penandatanganan enam mitra peternakan bersama dengan operator transportasi online, Grab di Jakarta, belum lama ini.
Kerjasama dengan Grab, lanjutnya, diharapkan melancarkan distribusi produk pangan hasil peternakan seperti daging sapi dan ayam, telur, susu dan produk olahan lainnya kepada masyarakat.
Keenam mitra swasta tersebut adalah PT Charoen Pokphan Indonesia, PT Japfa Comfeed Indonesia, PT Tri Putra Panganindo, PT Cimory, PT Indoguna Utama dan PT Agro Boga Utama, dan pengembangan pemasaran produk peternakan berbasis online dengan tiga start up market place yakni eTanee, Tani Supply Indonesia dan SayurBox.
“Secara kesehatan mungkin bisa selesai lebih cepat, tapi dampak Covid-19 bagi pertanian bisa bertahun-tahun, di sinilah dibutuhkan kebersamaan, dibutuhkan nurani kebangsaan, harus ada keterpanggilan atas nama bangsa. Kalau tidak, maka siap - siap kita akan melihat ceceran masalah di depan mata kita," kata SYL.
Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata menyatakan komitmen mendukung pemerintah dalam penyediaan pangan masyarakat khususnya produk pertenakan dan olahannya. Ratusan ribu driver Grab siap membantu pendistribusian pangan masyarakat, juga mendukung kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar [PSBB].
“Ini adalah usaha yang luar biasa dari Grab dengan Kementan, bahkan Mentan sendiri turun tangan, untuk menjamin ketersediaan bahan pokok pangan bagi masyarakat. Kami harap layanan ini menjangkau masyarakat yang saat ini tengah mengikuti protokol kesehatan di rumah," kata Ridzki Kramadibrata.
Jakarta [B2B] - Indonesia´s Agriculture Ministry is in intensive care after testing positive for the novel coronavirus, as civil servants in head office and across the country were ordered to close over the health threat. The World Health Organization has said it is particularly concerned about high-risk nations with weaker health systems, which who may lack the facilities to identify cases, according to Agriculture Minister Syahrul Yasin Limpo.