Swasembada, Webinar MAF Kementan Ajak Penyuluh Optimalkan Galuh LTT

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Swasembada, Webinar MAF Kementan Ajak Penyuluh Optimalkan Galuh LTT
SMKPPN SEMBAWA: Kepala SMKPPN Sembawa, Budi Santoso [kiri atas] hadiri Webinar MAF yang dibuka oleh Kapusdik Muhammad Amin dan dihadiri Kapusluh Tedy Dirhamsyah dengan partisipan 600 peserta online dan offline.

Banyuasin, Sumsel (B2B) - Gerakan Penyuluhan [Galuh] bagi percepatan Luas Tambah Tanam [LTT] berupaya mengoptimalkan potensi lahan 20.647 hektar, 7.542 hektar lahan lebak dan 1.749 hektar lahan Optimalisasi Lahan [Oplah] didukung delapan Brigade Pangan [BP] di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan.

Komitmen Kementerian Pertanian RI bagi pencapaian target LTT seluas 5.793 hektar di Kabupaten Banyuasin mengemuka pada webinar Millennial Agriculture Forum [MAF] yang dipusatkan pada SMKPPN Sembawa atas inisiasi Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan] dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP].

Webinar MAF Volume 6 Edisi 17 diikuti sekitar 600 partisipan via daring [online] dan hadir tatap muka [offline] pada Sabtu [3/5] dibuka oleh Kepala Pusdiktan, Muhammad Amin yang menekankan tentang mekanisme pelaporan harian LTT yakni input target LTT, laporan harian LTT dan verifikasi laporan LTT melalui e-Pusluh.

Hadir sejumlah narasumber yakni Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan] Tedi Dirhamsyah, Kabid Pengolahan Pemasaran Hasil dan Penyuluhan Pertanian Distan Tanaman Pangan dan Hortikultura Pemprov Sumsel, Darwan Agus dan penyuluh Pemkab Muara Enim, Heriyanto.

Kegiatan Webinar MAF yang difasilitasi oleh SMKPPN Sembawa sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bahwa LTT adalah strategi utama peningkatan produksi padi. Sementara Galuh LTT sebagai respons atas tantangan krisis pangan global.

“Kami membuka lahan sawah baru di daerah potensial, manfaatkan cuaca yang mendukung dan pastikan air serta benih tersedia. Ini bukan program jangka pendek melainkan fondasi untuk ketahanan pangan jangka panjang." katanya.

Hal senada dikemukakan Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti, pihaknya mengawal pencapaian swasembada pangan melalui sejumlah program strategis Kementan yakni Oplah, LTT padi lahan kering, LTT reguler, BP, Cetak Sawah Rakyat (CSR).

“Kita butuh kerja bareng. Lintas lembaga. Lintas daerah. Penyuluh adalah garda depan yang harus didukung maksimal,” katanya.

Kapusdik M Amin mengingatkan swasembada pangan harus dilakukan secepat-cepatnya maka peran penyuluh sangat penting untuk pendampingan dan pelaporan, sehingga peningkatan produktivitas dapat tercapai.

"Kita tahu, beberapa negara sudah krisis pangan. Jangan sampai terjadi pada Indonesia. Ke depan, penyuluh akan dialihkan, dari daerah ke pusat yaitu Kementan. Selama proses pengalihan, para penyuluh diharapkan mendorong swasembada pangan berkelanjutan." katanya.

BP harus kita optimalkan, kata Amin, untuk mendorong Oplah dan CSR untuk meningkatkan Indeks Pertanaman [IP] dari 100 menjadi 300 sehingga pangan tidak bersoal.

SMKPPN Sembawa
Kepala SMK-PP Negeri Sembawa, Budi Santoso mengatakan, salah satu program Presiden RI Prabowo Subianto fokus pada upaya memperkuat ketahanan pangan nasional.

"Fokus dalam upaya memperkuat ketahanan pangan, untuk menjaga kestabilan ekonomi dan keamanan nasional. Pangan merupakan bahan pokok penting. Kalau kurang, maka stabilitas nasional akan terganggu," katanya.

Beberapa negara krisis pangan, ungkap Budi Santoso, sementara Indonesia dalam keadaan bertahan. Stok beras  sekitar 3,1 juta ton hingga akhir April 2025, kata Presiden Prabowo merupakan stok pangan terbesar dalam sejarah.

Penyuluh Muara Enim, Heriyanto mengatakan, Galuh LTT Kementan berupa percepatan LTT pengawalan dan operasionalisasi BP, akselerasi program utama Kementan, dan laporan melalui e-Pusluh dan koordinator data.

"Luas lahan pertanian Kecamatan Muara Belida 20.467 hektar, lahan lebak 7.542 hektar, lahan Oplah 1.749 hektar didukung delapan BP," katanya.

Target LTT 2025, luas lahan reguler 5.793 hektar dengan pencapaian 11.412 hektar. Target LTT Oplah 2025 seluas  1.749 hektar dengan pencapaian 3.498 hektar. Sementara realisasi tanam LTT Oplah pada Maret 2025 mencapai 207 hektar, LTT Oplah April 702 hektar dan realisasi tanam LTT April 2.471 hektar.

"Ada pun mekanisme pelaporan harian LTT yaitu input target LTT, laporan harian LTT dan verifikasi laporan LTT melalui aplikasi E- Pusluh," tutupnya.

Kepala Pusluh, Tedi Dirhamsyah elaborasi Percepatan Swasembada Pangan merujuk Inpres No3/2025, Mentan diinstruksikan khusus untuk mengalihkan penyuluh  ASN pada pemerintah daerah ke pusat yakni Kementan.

"Peningkatan peran penyuluh dalam Pelaporan LTT, untuk menggerakkan penyuluh dalam pendampingan dan pelaporan. Output-nya, tercapai target LTT di wilayah kerja masing masing, penambahan luas tanam IP dan peningkatan produktivitas," katanya.

Tedi Dirhamsyah menambahkan, mekanisme pelaporan ke aplikasi e-Pusluh berbasis Android, sekaligus indikator kinerja penyuluh berupa ketepatan waktu pelaporan, frekuensi, validitas data dan realisasi capaian LTT.

Darwan Agus menyoroti tantangan sosial ekonomi yakni  akses pasar, harga jual adil bagi petani dan keterbatasan modal menghambat pembelian input pertanian.

"Tantangan teknisnya, ketersediaan benih berkualitas terbatas dan mahal, distribusi pupuk kurang merata dan sumber air dari irigasi tidak optimal," katanya.

Tantangan bagi penyuluh, kata Darwan Agus, adalah akses teknologi karena kompetensi penyuluh masih rendah untuk memanfaatkan aplikasi e-Pusluh, ketersediaan jaringan internet dan herarki penyampaian laporan belum maksimal. [humas smkppnsembawa]

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

"The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.