Kementan dan Kemenpora Tingkatkan Kemandirian Ekonomi Pemuda Pertanian

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Kementan dan Kemenpora Tingkatkan Kemandirian Ekonomi Pemuda Pertanian
POLBANGTAN BOGOR: Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi [ke-2 kiri] dan Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Faisal Abdullah [ke-2 kanan] usai penandatanganan PKS didampingi Kapusdik BPPSDMP Idha Widi Arsanti [kiri]

Bogor, Jabar [B2B] - Pemuda memiliki peran yang strategis dalam mendukung pembangunan masyarakat Indonesia yang berkualitas. Sebagai bonus demografi, merupakan generasi penerus, penanggung jawab dan pelaku pembangunan masa depan. Kekuatan bangsa di masa mendatang tercermin dari kualitas sumber daya pemuda saat ini.

Kementerian Pertanian RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] menjalin kerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olah Raga RI [Kemenpora] untuk meningkatkan peran generasi muda di sektor pertanian.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo RI berulangkali mengingatkan bahwa petani harus bisa menjalankan usaha dengan lebih efektif dan efisien. Bertani secara mandiri adalah salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mewujudkannya. 

"Sektor pertanian merupakan sesuatu yang menjanjikan bagi pemuda.  Banyak peluang yang bisa dimanfaatkan, jika ingin hebat maka bertanilah", tegas Mentan Syahrul.

Sejalan dengan arahan Mentan, BPPSDMP Kementan terus berupaya meningkatkan kualitas generasi milenial sebagai motor penggerak utama sektor pertanian maka BPPSDMP dan Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora menandatangani Perjanjian Kerja Sama [PKS] tentang Kemandirian Ekonomi bagi Pemuda pada bidang pertanian.

Bertempat di Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] Bogor dilakukan penandatanganan PKS mengawali kegiatan Millennial Agriculture Forum (MAF) Volume 3 Edisi 18 bertema ´Membangun Petani Pengusaha yang Profesional, Berdaya Saing, dan Berwirausaha´.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi dalam  sambutannya mengatakan bahwa regenerasi petani mutlak dilakukan untuk menjamin kesinambungan pertanian.

Lebih lanjut Dedi menyampaikan bahwa Kementan memberikan perhatian luar biasa untuk membangun petani milenial melalui berbagai program, di antaranya  pendidikan vokasi pertanian, pelatihan vokasi pertanian, Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian [PWMP], Program Youth Enterpreneurship And Employment Support Services [YESS] serta Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan [DPM/DPA].

"Pemudalah yang akan mendongkrak pembangunan untuk seluruh sektor di tanah air, tujuan kerja sama ini untuk membangun sinergitas pengembangan kemandirian ekonomi bagi pemuda pada bidang pertanian," kata Dedi Nursyamsi.

Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Faisal Abdullah menyampaikan bahwa penandatanganan PKS mengupayakan peran aktif petani milenial dan petani andalan lengkap dengan komoditas unggulannya masing-masing. Guna menghasilkan pemuda yang tangguh mandiri dan berdaya saing ke depannya.

"MoU ini membuka peluang sinergitas pemberdayaan pemuda desa untuk menghasilkan pemuda yang tangguh mandiri dan berdaya saing ke depannya," kata Faisal.

Kedua belah pihak sepakat  penandatanganan PKS ini akan ditindaklanjuti dengan langkah-langkah konkrit demi kemajuan pembangunan pertanian. [timhumaspolbangtanbogor]

Bogor of West Java [B2B] - - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.