Cegah PMK, Mahasiswa Polbangtan Kementan Pastikan Hewan Kurban ASUH Dikonsumsi
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Bogor, Jabar [B2B] - Pemerintah Kota [Pemkot] Bogor terus memantau perkembangan wabah Penyakit Mulut dan Kuku [PMK] yang menjangkiti hewan ternak. Antisipasi diperkuat dengan membentuk tim Satgas PMK.
Polbangtan Bogor menugaskan mahasiswa peternakan sebanyak 36 tenaga paramedik dan kesejahteraan hewan, guna menjamin hewan kurban yang dikonsumsi aman, sehat utuh dan halal [ASUH].
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan [DKPP] telah memastikan, wabah itu belum dijumpai di Kota Bogor. Akan tetapi, sejumlah penguatan antisipasi terus dilakukan. Pemkot tak boleh kecolongan dengan wabah yang telah menyebar di sejumlah daerah Indonesia ini.
Kepala Bidang Peternakan DKPP Kota Bogor, drh Anizar mengaku telah membentuk tim Satgas PMK yang melibatkan instansi dan stakeholder terkait. Tim Satgas itu pun bakal diteken lantaran diarahkan langsung untuk dibentuk oleh Wali Kota Bogor.
Selain tim pemeriksaan hewan, sejumlah personel dari aparat kepolisian juga akan berkolaborasi memantau pergerakan hewan-hewan ternak yang masuk di Kota Bogor. Upaya itu dinilai akan memaksimalkan proses pencegahan dan penanganan wabah PMK di Kota Bogor.
Hal tersebut sejalan dengan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo agar semua pihak turun langsung dan terlibat dalam penanganan virus PMK.
“Pelaksanaan kegiatan Idul Adha akan berjalan aman dan lancar meski di tengah adanya wabah PMK. PMK bukan wabah berbahaya untuk manusia. Selain tidak bisa menular ke manusia, daging sapi saat ini juga masih aman untuk dikonsumsi,” katanya.
Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menyatakan kesiapan jajarannya mendukung negara menghadapi PMK.
"Kita harus bantu petugas. Bantu peternak dengan segala kemampuan agar PMK bisa segera ditanggulangi, dan peternak kita kembali bersemangat untuk berternak, terutama sapi perah dan sapi potong, serta ternak berkuku genap lainnya," tegas Dedi.
Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] Bogor bersama DKPP Pemkot Bogor melakukan pendataan dan pemeriksaan hewan kurban di wilayah kerja Kota Bogor.
Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan jumlah hewan kurban jenis ternak sapi dan kambing di Kota Bogor mencukupi kebutuhan masyarakat pasca Hari Raya Idul Adha 1443 H dan hewan kurban yang dijual dalam keadaan sehat dan layak untuk dikonsumsi masyarakat.
Sapi dan kambing yang sehat diberi label sehat dan yang sakit setelah diobati akan diberi label dengan keterangan dalam pengobatan sehingga memudahkan masyarakat memilih hewan kurban yang sehat.
Selain itu pemeriksaan dan pemberian label sehat pada hewan kurban juga membantu pedagang dalam menjual hewan karena masyarakat lebih yakin hewan yang dijual di lapak tersebut sudah diperiksa oleh dokter hewan.
Pendataan dan pemeriksaan kesehatan ternak sapi dan kambing yang dilakukan oleh tim Satgas PMK Polbangtan Bogor pada lapak hewan kurban dimulai 7 Juli hingga 9 Juli 2022 pada lapak hewan kurban dan lanjut 10 Juli 2022 dengan pemeriksaan daging kurban dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus Covid-19.
Polbangtan Bogor yang tergabung dalam Satgas PMK Kota Bogor menugaskan mahasiswa peternakan sebanyak 36 tenaga paramedik dan kesejahteraan hewan untuk terjun dalam mencegah penyebaran virus PMK dan menjamin hewan ternak yang dikurbankan dan daging yang dikonsumsi ASUH [aman, sehat, utuh dan halal]. timhumaspolbangtanbogor
Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
