Kapasitas UPJA, Polbangtan Kementan gelar Bimtek Manajemen Alsintan di Cigudeg
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi

Bogor, Jabar (B2B) - Guna memperkuat kinerja Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian (UPJA) sebagai ujung tombak mekanisasi pertanian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menggandeng Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Manajemen UPJA di UPT Pertanian Wilayah III, Cigudeg, Jawa Barat, pada 1 - 2 Juli 2025.
Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto mengatakan, kegiatan Bimtek yang digelar pihaknya bersama Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Pemkab Bogor menghadirkan dosen Polbangtan Bogor, Annisa Nur Ichniarsyah dan Intan Kusuma Wardani, sebagai narasumber.
Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengapresiasi upaya penguatan kelembagaan UPJA melalui kegiatan Bimtek oleh Kementerian Pertanian RI (Kementan) melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) di seluruh Indonesia.
“UPJA memegang peran penting dalam memperluas akses petani terhadap alsintan. Pengelolaan yang profesional akan mendorong mekanisasi pertanian lebih masif, meningkatkan produktivitas, dan mendukung kemandirian pangan nasional,” katanya.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti, yang menekankan pentingnya peningkatan kapasitas SDM pengelola UPJA.
“Kami terus mendorong kolaborasi dengan pemerintah daerah dan perguruan tinggi vokasi pertanian untuk memperkuat kompetensi pengurus UPJA," katanya.
Dosen Polbangtan Bogor
Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto menegaskan pihaknya menghadirkan dosen Polbangtan Bogor, Annisa Nur Ichniarsyah dan Intan Kusuma Wardani sebagai narasumber.
"Mereka memberikan materi terkait penataan aspek organisasi dan ekonomi UPJA, dengan fokus pada penguatan struktur organisasi serta pengelolaan keuangan yang profesional dan berkelanjutan," katanya.
Yoyon Haryanto menambahkan, peserta yang terdiri atas para pengelola UPJA lingkup UPT Wilayah III aktif berdiskusi mengenai strategi peningkatan kinerja lembaga agar mampu memberikan pelayanan optimal kepada petani.
"Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan identifikasi kinerja UPJA sebagai dasar evaluasi untuk perbaikan di tahun berjalan. Evaluasi serupa direncanakan dilaksanakan secara berkala untuk memantau perkembangan UPJA pasca bimtek," katanya.
Dosen Annisa Nur Ichniarsyah mengatakan, Bimtek merupakan langkah konkret dalam mendukung visi Kementan menjadikan petani lebih modern, mandiri dan sejahtera.
"Kementan memberikan materi terkait penataan aspek organisasi dan ekonomi UPJA, dengan fokus pada penguatan struktur organisasi serta pengelolaan keuangan yang profesional dan berkelanjutan," katanya.
Sementara dosen Intan Kusuma Wardani menyampaikan harapannya agar Bimtek tersebut menjadi momentum bagi UPJA untuk terus berinovasi dan mengembangkan layanan.
“Dengan penguatan aspek organisasi dan ekonomi, diharapkan UPJA dapat menjadi mitra strategis bagi petani dalam memanfaatkan alsintan secara optimal,” katanya.
Yoyon Haryanto berharap kegiatan Bimtek mampu meningkatkan kinerja UPJA secara berkelanjutan dan mempercepat transformasi sektor pertanian menuju mekanisasi yang lebih maju. [wisda/timhumas polbangtanbogor]
Bogor of West Java [B2B] - The
role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the
Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support
Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to
produce millennial entrepreneur.
The objective of the Indonesia
Agriculture Ministry is to increase production and productivity,
increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart
agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of
greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas
and swamp areas.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran
Sulaiman stated that the government´s commitment to developing
agriculture, especially in the development of advanced, independent and
modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the
income of farming families and ensure national food security. Farmer
regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister
Sulaiman said.
He stated that increasing farmers´ knowledge and
skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of
crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´
income in irrigated areas and swamp areas.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through
vocational education, we connect campuses with industry so that
Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things,"
Sulaiman said.