Perubahan Iklim, Kementan Gandeng Kepala Daerah Jaga Ketahanan Pangan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Perubahan Iklim, Kementan Gandeng Kepala Daerah Jaga Ketahanan Pangan
POLBANGTAN BOGOR: Tantangan Ketahanan Pangan ke depan selain alih fungsi lahan yang belum dapat diatasi secara maksimal, dihadapkan pula dengan ancaman kekeringan dan El Nino, yang dihadapi bersama-sama untuk mengantisipasi permasalahan tersebut.

Bogor, Jabar [B2B] - Dalam upaya mendorong dan mempercepat program strategis, prioritas dan super prioritas dari Kementerian Pertanian RI, Inspektorat Jenderal terus berupaya membangun sinergitas dengan Aparat Penegak Hukum [APH], dengan menggandeng tiga kementerian terkait yakni Kemendagri, Kementerian PUPR dan Kementerian ATR/BPN serta Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia [Apdesi] sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan.

Acara tersebut dikemas dalam bentuk Rapat Koordinasi [Rakor] Pengawasan bidang ketahanan pangan se Jawa dengan tema ´Sinergi Pengawasan terhadap Komitmen Pemerintah Daerah dalam Mendukung Program Ketahanan Pangan´.

Inspektur Jenderal Kementan, Dr Jan S Maringka dalam sambutannya pada acara Rakowas,menyampaikan “tantangan ketahanan pangan ke depan selain alih fungsi lahan yang belum dapat diatasi secara maksimal´, dihadapkan pula dengan ancaman kekeringan dan El Nino, yang dihadapi bersama-sama untuk mengantisipasi permasalahan tersebut.

Sinergi dan komitmen bersama yang dibangun antara Aparat Pengawasan Intern Pemerintah [APIP] dan Aparat Penegak Hukum [APH] serta para kepala daerah sangat dibutuhkan pada kondisi alam ini, untuk mengantisipasi adanya perubahan iklim sehingga dapat mengoptimalkan segala sumber daya, termasuk optimalisasi perangkat desa untuk berperan serta menyukseskan Ketahanan Pangan Nasional.

Komitmen para Kepala Daerah untuk turut serta berkontribusi nyata dalam program ketahanan pangan merupakan hal yang sangat penting, antara lain melalui Penerbitan Perda LP2B, guna perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan serta keberpihakan pengelolaan dana desa berbasis pertanian.

Rakorwas diawali dengan penandatangan Perjanjian Kerja Sama [PKS] antara Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian dengan Kementerian Dalam Negeri, untuk bersinergi dan membangun komitmen serta bekerjasama dalam mensukseskan program ketahanan pangan.

Rakorwas dibuka Menteri Pertanian RI yang diwakili oleh Sekjen Kementan didampingi para dan Inspektur Jenderal [Irjen] Kemendagri, Kementan, Kementerian PUPR dan  Kementerian ATR/BPN,  

Hadir sebagai narasumber Kepala Satgas Pangan Bareskrim Polri, Direktur Pengamanan Pembangunan Strategis Kejaksaan Agung RI, Bupati se-Jawa serta Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi). [wisda/timhumaspolbangtanbogor]

Bogor of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the BBPMKP Ciawi, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.