Ratek Solo, Ditjen PSP Kementan Minta Daerah Tingkatkan Optimalisasi Alsintan

Indonesian Push Regional Govt to Optimize Agricultural Machinery for Farmers

Reporter : Kemal Agus Praghotsa
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Ratek Solo, Ditjen PSP Kementan Minta Daerah Tingkatkan Optimalisasi Alsintan
RAPAT TEKNIS: Direktur Alsintan Ditjen PSP Kementan, Andi Nur Alam Syah meminta pemerintah daerah memaksimalkan pemanfaatan Alsintan, yang didistribusikan Kementan ke daerah [Foto: Humas Ditjen PSP Kementan]

Solo, Jateng [B2B] - Kementerian Pertanian RI terus mendorong optimalisasi pemanfaatan alat mesin pertanian [Alsintan] di seluruh Indonesia, yang saat ini mencapai lebih 75%, mencakup 33 provinsi berkat koordinasi pemerintah pusat dan daerah, serta didukung publikasi di media massa sehingga dapat diketahui manfaat luar biasa dari bantuan Alsintan Kementan bagi petani.

Direktur Alsintan - Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian [Ditjen PSP Kementan] Andi Nur Alam Syah mengatakan optimalisasi Alsintan harus terus didorong oleh Ditjen PSP Kementan agar daerah lebih mengoptimalkan pemanfaatan Alsintan yang telah didistribusikan.

“Alsintan secara umum sudah didistribusikan merata. Tingkat kesuksesan program ini lebih dari 75%, untuk itu, optimalisasi harus terus ditingkatkan. Bagaimana pun, dukungan pemerintah pusat pada daerah luar biasa. Daerah juga membutuhkan Alsintan. Jangan lupa, keberhasilan ini dipublikasikan di media agar semua tahu kalau pemanfaatan Alsintan sangat luar biasa,” kata Andi NAS pada Rapat Teknis dan Pengelolaan Anggaran Tahun Anggaran (TA) 2020 Wilayah III yang berlangsung di Kota Solo, Jateng pada Kamis [27/2].

Mendukung produktivitas, dukungan besar terus diberikan Ditjen PSP Kementan. Tahun ini, alokasi anggaran besar Kementan sudah disiapkan sekitar Rp927,304 Miliar. Anggaran tersebut dialokasikan untuk pengadaan 14.664 unit Alsintan antara lain traktor roda dua [TR2] 5.046 unit dan 1.210 unit traktor roda empat [TR4]. Petani juga mendapatkan kuota 6.356 unit pompa air hingga 462 unit rice transplanter. Ada juga 50.000 unit seeding tray dan cultivator yang mencapai 1.590 unit.

"Apabila digabungkan antara pusat dan daerah, maka alokasi anggaran dan pengadaan unit Alsintan semakin besar. Untuk total anggarannya mencapai Rp1,169 triliun dengan jumlah Alsintan 23.440 unit untuk 2020," katanya

Dari total 23.440 Alsintan tersebut, rinciannya 8.500 unit TR2. Namun, bagi TR4 tetap tersedia 1.210 unit. Untuk pompa air memiliki kuota maksimal 10.000 unit, lalu ada 1.100 unit rice transplanter. Adapun seeding tray tetap 50.000 unit dan jumlah maksimal 2.630 unit cultivator. Andi NAS menegaskan, komunikasi intensif harus dilakukan daerah untuk mengoptimalkan Alsintan.

“Alsintan banyak yang sudah diterima oleh daerah. Hanya saja, optimalisasinya di daerah masih belum maksimal. Belum dimanfaatkan dengan baik oleh mereka. Pada dasarnya, Kementan tidak mau hal ini terjadi. Kami juga siap merelokasi Alsintan yang tidak terpakai ke daerah lain. Tapi, lagi-lagi kami ini terbentur dengan masalah komunikasi dari daerah,” tegas Andi lagi.

Optimalisasi fungsi Alsintan saat ini dihadapkan pada minornya komunikasi dari daerah. Sebab dari 33 provinsi sebaran Alsintan, hanya tiga provinsi saja yang kooperatif. Mereka secara detail melaporkan pemanfaatan Alsintan tersebut. Provinsi yang aktif melaporkan pemanfaatan Alsintan tersebut adalah Jambi, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Selatan.

“Alsintan harus dimanfaatkan lebih baik baik sehingga bisa mencapai lebih dari 90%. Hal ini tentu perlu komunikasi yang lebih baik dari daerah. Sebab, baru tiga dari 33 provinsi yang sudah melaporkan manfaat Alsintan. Kami ucapkan terima kasi kepada mereka. Lalu, bagi provinsi yang belum, harus segera melaporkan pemanfaatan Alsintannya agar relokasi bisa segera dilakukan,” katanya.

Menurutnya, Direktorat Alsintan Kementan tahun ini sangat bervariasi. Selain Alsintan, ada juga perbengkelan alat dan mesin pertanian. Untuk meningkatkan kompetensi SDM dilakukan Bimtek Kelembagaan Alsintan. Adapun beberapa program baru menyasar monitoring, evaluasi, dan pelaoran kegiatan.

“Dukungan yang diberikan Kementan itu sangat optimal. Bentuknya beragam karena menyasar semua lini. Ada juga beberapa kegiatan baru yang sudah berjalan tahun ini. Intinya, kami ingin membangun hubungan pusat dan daerah yang lebih bagus. Semua instrumennya sudah disiapkan, apalagi sekarang terintegrasi mulai dari perencanaan hingga pemanfaatannya,” papar Andi.

Andi NAS juga berharap pemerintah provinsi memberikan kabar baik yang bisa diangkat ke permukaan. Apalagi, alsintan sangat membantu para petani. "Alsintan membuat waktu kerja dan biaya kerja menjadi lebih efisien seperti pengolahan lahan, efisiensi waktu kerja mencapai 97,4 persen, sedangkan efisiensi biaya kerja mencapai 40,0 persen." [Sur]

Solo of Central Java [B2B] - Directorate General of Agricultural Infrastructure and Facilities of Indonesian Agriculture Ministry [Ditjen PSP Kementan] asked the regional government to optimize the use of agricultural machinery [Alsintan] to support farmers to develop national agricultural potential.