Produksi Pajale Naik karena Kebijakan Berorientasi pada Kepentingan Petani
Indonesian Agricultural Development Oriented to Interests of Farmers
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Secara umum diketahui apabila produksi jagung meningkat akan diikuti menurunnya produksi padi dan kedelai, namun hal ini tidak terjadi pada 2015 sesuai Angka Ramalan (Aram) dari Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa produksi jagung tahun ini mencapai 19,83 juta ton atau meningkat 4,34% dibandingkan 2014 yang diikuti meningkatnya produksi padi 5,85% dan kedelai 2,93% secara bersamaan.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Pertanian RI, Suwandi mengatakan peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai disingkat Pajale sesuai target pencapaian swasembada pangan yang dicanangkan oleh pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla dengan penerapan kebijakan berorientasi pada kepentingan petani dan menyelesaikan kendala di lapangan.
Suwandi menambahkan, terobosan tersebut diawali dengan merevisi Peraturan Presiden (Perpres) No 172/2014 dari lelang menjadi penunjukan langsung untuk pengadaan benih dan pupuk agar diterima petani secara cepat dan tepat waktu.
"Tikus tidak pernah mengatakan tunggu dulu tender, tikus tetap saja makan padi," kata Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan terkait latar belakang kebijakannya merevisi Perpres tersebut.
Suwandi menambahkan, terobosan Kementan berikutnya adalah kebijakan bantuan benih diberikan tidak di lokasi eksisting yang berdampak pada perluasan areal tanam.
Terobosan lain adalah refocusing anggaran dari perjalanan dinas PNS, anggaran rapat, biaya seremoni, dan lainnya dialihkan untuk perbaikan irigasi, optimasi lahan dan alat mesin pertanian (Alsintan). Langkah tersebut diikuti operasionalisasi program di lapangan dengan pendampingan dan pengawalan secara masif dengan melibatkan penyuluh pertanian, peneliti, akademisi, mahasiswa, Kontak Tani Andalan Indonesia (KTNA), dan kelompok tani.
"Penyediaan massal Alsintan meliputi mesin traktor, pompa air, alat tanam rice transplanter, alat tanam combine harvester, mesin penggiling padi dan jagung, mesin pemipil jagung atau corn sheller, dan mesin giling padi," kata Suwandi melalui keterangan tertulisnya kepada B2B pada Sabtu (26/12).
Jakarta (B2B) - In general in Indonesia known that increased corn production followed by declining of paddy production and soybeans, but this does not happen in 2015 according Forecast Figures from Statistics Indonesia that corn production this year reached 19.83 million tons, an increase 4.34% compared to 2014 followed by increased of paddy production 5.85%, and soybean production rose 2.93%.
Head of Data and Information of Agriculture Ministry, Suwandi said that the increase of paddy production, corn, and soybeans on target achievement of food self-sufficiency, announced by Joko Widodo administration to implement policies oriented to the interests of farmers and resolve problems in the field.
Suwandi added that the breakthrough is preceded by the revision of Presidential Decree No. 172/2014 of the auction becomes the direct appointment for the procurement of seeds and fertilizer so that farmers received quickly and timely.
"Rats in the paddy field never told to wait tender, the mice still eat rice," Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman said on various occasions related background revising the regulation policy.
He added that another breakthrough policy of giving aid rice seeds, corn, and soybeans are not in the existing location, to encourage the expansion of planting areas.
Another breakthrough is budget refocusing by abolishing travel budgets of civil servants, meeting expenses, ceremonies costs, and others are diverted for irrigation improvement, optimization of land and agricultural machinery. The step followed advisory services to farmers on a massive scale involving agricultural extension workers, researchers, academics, students, the farmers associations and farmer groups.
"Procurement of agricultural machinery include tractor engines, water pumps, rice transplanter, combine harvester, grinding machines, and corn sheller," Suwandi said through a written statement to B2B on Saturday afternoon (26/12).
