Polbangtan Kementan Perkuat Ketahanan Pangan via Teknologi Pertanian Terapan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Polbangtan Kementan Perkuat Ketahanan Pangan via Teknologi Pertanian Terapan
POLBANGTAN BOGOR: Direktur Yoyon Haryanto [kiri] hadiri kegiatan webinar MAF yang dibuka oleh Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti yang menekankan pentingnya inovasi selaku ujung tombak penguatan Brigade Pangan.

Kota Bogor, Jabar (B2B) - Upaya memperkuat ketahanan pangan nasional kembali ditegaskan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor melalui penyelenggaraan webinar Millennial Agriculture Forum (MAF) Polbangtan Bogor Volume 6 Edisi 47, pada akhir November lalu. 

Webinar MAF yang terbuka untuk umum tersebut mengusung tema aktual tentang ´Peran Teknologi Pertanian Terapan dalam Memperkuat Kinerja Brigade Pangan untuk Ketahanan Pangan Nasional´.

Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa percepatan modernisasi pertanian menjadi agenda prioritas pemerintah dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan yang semakin kompleks. 

“Brigade Pangan harus menjadi lebih kuat, lebih cepat dan lebih presisi. Itu hanya bisa diwujudkan dengan dukungan teknologi terapan yang benar-benar dipakai di lapangan." katanya. 

Webinar seperti MAF Polbangtan Bogor, kata Mentan Amran, sangat penting karena mempercepat transfer ilmu dan teknologi dari kampus dan industri ke petani dan pasukan Brigade Pangan. 

"Kami mendorong seluruh Polbangtan untuk terus melahirkan SDM pertanian yang inovatif dan siap kerja,” katanya.

Kegiatan webinar MAF dibuka oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti, dalam sambutannya menekankan tentang pentingnya inovasi selaku ujung tombak penguatan Brigade Pangan.

Polbangtan Bogor
Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto, turut memberikan sambutan yang menegaskan komitmen lembaga untuk terus menjadi pusat pengembangan SDM pertanian yang modern, adaptif dan responsif terhadap kebutuhan nasional.

Webinar MAF menghadirkan tiga narasumber lintas sektor yang membahas perkembangan teknologi pertanian dari tiga perspektif yakni akademik, industri dan pelaksana Brigade Pangan. 

Hadir sebagai pemateri Dr Ir Efri Mardawati, S TP, MT (Universitas Padjajaran), Wawan Kartika Hadi (CV Karya Hidup Sentosa - Quick Traktor) dan Rumli (Manajer Brigade Pangan Sukses Besamo di Kabupaten Batanghari di Provinsi Jambi).

Kegiatan webinar MAF dipandu oleh Yul Harry Bahar sebagai moderator, dipandu host Cahaya dan Fahri yang memastikan forum berjalan interaktif dan komunikatif.

Yoyon Haryanto mengatakan, MAF Polbangtan Bogor Vol. 6 Edisi 47 dirancang untuk menjadi ruang bertemunya akademisi, praktisi, dan para pelaksana Brigade Pangan guna bertukar praktik terbaik dalam pemanfaatan teknologi terapan, sekaligus merespons cepat tuntutan modernisasi sektor pertanian. 

"Webinar MAF menegaskan kembali perannya sebagai pusat inovasi dan kolaborasi pertanian, sekaligus mempercepat adopsi teknologi terapan," katanya.

Tujuannya, ungkap Yoyon Haryanto, untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dalam menghadapi dinamika kebutuhan pangan yang terus berkembang. [wisda/timhumas polbangtanbogor]

 

 

Bogor City of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.