Jokowi Terpukau Mekanisasi, Bantuan Alsintan Solusi Tepat Cegah Karhutla
Indonesia Allocates Agricultural Machinery to Prevent Land Clearing with Fire
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani

Jakarta [B2B] - Presiden RI Joko Widodo menyetujui usulan modernisasi pertanian nasional dengan bantuan alat dan mesin pertanian [Alsintan] kepada petani, khususnya di provinsi/kabupaten/kota yang rawan kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla sehingga petani tidak perlu lagi membakar hutan dan lahan untuk membuka lahan pertanian/perkebunan.
Kabar baik bagi petani dan kepentingan pertanian nasional mencapai swasembada pangan, setelah Jokowi melihat langsung efektivitas dari penggunaan Alsintan saat kunjungan kerja di Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara belum lama ini, seperti dilansir laman Sekretariat Kabinet RI.
"Saya juga kaget juga dalam satu kabupaten traktornya begitu banyak. Ekskavator begitu banyak, sehingga lahan besar bisa dikerjakan dengan mekanisasi pertanian, dari peralatan-peralatan yang ada yang saya lihat itu bantuan dari menteri pertanian," kata Presiden Jokowi saat berada di Sumatera Utara.
Hal itu pula yang mendorong Presiden Jokowi menyetujui usulan agar dilakukan sosialisasi untuk modernisasi para petani, sehingga mereka tidak perlu lagi membakar hutan dan lahan untuk membuka lahan pada rapat koordinasi nasional [Rakornas] Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan 2019 di Istana Negara Jakarta, Selasa siang [6/8].
“Memang kita harus berani mengalihkan pola pertanian tradisional ke modern memanfaatkan inovasi teknologi. Ini tugas bupati. Tugas walikota. Tugas gubernur. Tugas menteri-menteri dan tugas kita semuanya,” kata Presiden Jokowi.
Presiden meminta para bupati yang memiliki lahan hutan dan pertanian agar tidak digarap secara manual lagi dengan tangan manusia, tapi meminta bantuan ke Kementerian Pertanian RI, anggarannya pun telah dialokasikan di APBD provinsi maupun kabupaten/kota. Setiap tahun bantuan Alsintan-nya banyak, sehingga dapat mengubah kebiasaan berpuluh tahun untuk land clearing dengan cara membakar digantikan dengan traktor dan ekskavator tanpa harus membakar.
“Berilah petani-petani kita dengan dengan mindset baru, pola pikir baru dalam bekerja. Jangan biarkan mereka sudah berpuluh tahun, kita masih melihat petani yang enggak mungkin land clearing harus menggunakan cangkul untuk menggarap lahan dua hektar. Enggak mungkin,” katanya Jokowi.
Hulu ke Hilir
Dukungan terhadap upaya pemerintah mewujudkan Pertanian 4.0 dikemukakan Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, Imam Santoso selaku Ketua Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Teknologi Pertanian Indonesia (FKPT-TPI) menyampaikan bahwa sektor pertanian harus sudah mengimplementasikan teknologi dalam proses pertanian dari hulu ke hilir.
"Di era digital, sektor pertanian harus sudah mulai menggunakan teknologi, yang membuat semuanya menjadi lebih efektif dan efisien. Begitu pula target yang akan dicapai lebih realistis, karena teknologi identik dengan presisi tinggi juga perlu didukung pengembangan agroindustri 4.0 melakukan integrasi hulu ke hilir secara efektif dan efisien," kata Imam.
Menurutnya, pertanian presisi atau terukur, yang lebih dikenal dengan precision farming, merupakan konsep pertanian berbasis teknologi yang pendekatannya bertumpu pada observasi dan pengukuran, untuk menghasilkan data yang menentukan kegiatan kerja bercocok tanam efektif dan efisien.
Program Pertanian 4.0 yang digiatkan Kementan saat ini telah menyalurkan bantuan Alsintan sedikitnya 350.000 unit terdiri atas traktor roda dua dan roda empat, pompa air, rice transplanter, cooper, cultivator, ekskavator, hand sprayer, implemen alat tanam jagung dan alat tanam jagung semi manual.
Pada 2015, Alsintan yang disalurkan mencapai 54.083 unit, pada 2016 meningkat ke 148.832 unit, pada 2017 mencapai 82.560 unit, dan pada 2018 meningkat ke 112.525 unit. Alsintan tersebut telah diberikan kepada kelompok tani/gabungan kelompok tani, unit pelayanan jasa Alsintan [UPJA] dan Brigade Alsintan. [Yani PSP/Mur Setjen]
Jakarta [B2B] - Indonesian President Joko Widodo approved the proposed modernization of national agriculture by providing free agricultural machinery assistance to farmers, especially in provinces/districts/cities prone to forest and land fires, so that farmers no longer need to burn forests and land to open agricultural land / plantations.