Petani Gunung Kidul Akui Belum Pernah Pakai Traktor, Mentan pun Terharu
Indonesian Minister Touched to Hear Confession of Farmers Have Never Used Tractor Engine
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Gunung Kidul, Yogyakarta (B2B) - Kunjungan kerja Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman di DI Yogyakarta berlanjut ke Kabupaten Gunung Kidul setelah panen jagung di Kabupaten Kulonprogo, untuk menghadiri temu tani di kawasan wisata air terjun Srigetuk, Playen di Gunung Kidul, yang berjarak hampir 50 km dari Yogyakarta.
Pada kegiatan temu tani tersebut, Mentan Amran Sulaiman membagikan 43 mesin pompa air, mesin traktor, ribuan benih jagung hibrida yang diserahkan secara simbolis kepada perwakilan dari gabungan kelompok tani (Gapoktan) setempat.
Mentan tampak terharu mendengar pengakuan seorang petani yang kepingin memiliki mesin traktor roda dua namun terkendala kemampuan ekonominya.
"Belum pernah pak menteri, sebelum menanam kami mengolah lahan dengan cangkul, ora duwe duit," kata Muji, petani dari Kecamatan Ponjong saat berdialog dengan Mentan.
Mentan mengatakan, mekanisasi pertanian menjadi tuntutan dari pertanian modern untuk menurunkan biaya produksi, dan dengan alat mekanisasi pertanian (Alsintan) akan meningkatkan indeks pertanaman menuju swasembada pangan.
"Lihat nilai tukar petani naik menurut data BPS (Badan Pusat Statistik), biaya produksi turun karena ada Alsintan, produktivitas meningkat karena benih unggul, nah ini yang kita harus tingkatkan terus," kata Mentan kepada pers usai dialog dengan petani di Gunung Kidul.
Gunung Kidul, Indonesia (B2B) - Working visit of Indonesian Agriculture Minister, Andi Amran Sulaiman in Yogyakarta continues to Gunung Kidul district after conduct corn harvest in Kulonprogo district, to attend a meeting of farmers in tourist area of waterfalls Srigetuk, Playen, within almost 50 km from Yogyakarta.
At the event, Minister Sulaiman handed over 43 units of water pumps, tractor engines, thousands of hybrid corn seeds to representatives of local farmer groups.
Indonesia´s minister seemed touched to hear the confession of a farmer who wanted to have a two-wheeled tractor engine but can not afford it.
"Never use the tractor engine, before planting the land we cultivate with hoes, no money," said Muji, farmer of the Ponjong sub-district in dialogue with Minister Sulaiman.
He said agricultural mechanization to the demands of modern agriculture to reduce production costs, and agricultural mechanization will increase the cropping index, to achieve food self-sufficiency.
"According to the Indonesian Statistics Agency that the exchange rate of farmers was increased, production cost can be reduced with agricultural mechanization, productivity rose by prime seed, well this should be improve," Minister Sulaiman told reporters after dialogue with farmers in Gunung Kidul district.
