Kembangkan `Teaching Factory`, SMK PP Kementan Lirik Potensi Nanas

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : Taswin Bahar
Translator : Novita Cahyadi


Kembangkan `Teaching Factory`, SMK PP Kementan Lirik Potensi Nanas
SMKPPN SEMBAWA: SMK PP Negeri Sembawa adalah salah satu UPT pendidikan Kementan di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan melaksanakan sinergi dengan Young Ambassador, Siska Antoni, di bidang hortikultura, budidaya nanas.

Banyuasin, Sumsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI terus berfokus dalam peningkatan SDM Pertanian, utamanya dicapai dengan pendidikan vokasi pertanian. Berbagai terobosan dilakukan, melalui kerjasama dengan sejumlah pihak seperti Young Ambassador Kementan dari Provinsi Sumatera Selatan, Siska Antoni, yang juga pemilik Kebun Agrowisata Nanas Prabumulih.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi, mengatakan berbagai kerjasama yang dilakukan harus mampu menghasilkan output yang luar biasa di sektor pertanian, terutama peningkatan kualitas SDM pertanian.

“Kementan melalui BPPSDMP akan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi pertanian. Kita akan ‘menikahkan’ industri dan dunia usaha disingkat Iduka dengan pendidikan vokasi lingkup Kementan,” kata Dedi Nursyamsi.

SMK PP Negeri Sembawa adalah salah satu UPT pendidikan Kementan di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan melaksanakan sinergi dengan Young Ambassador, Siska Antoni, di bidang hortikultura, budidaya nanas.

Sebelumnya kedua pihak telah menandatangani nota kesepakatan untuk terus mengembangkan kegiatan TeFa di SMK PP Negeri Sembawa khususnya di bidang hortikultura.

Kepala SMKPP N Sembawa, Yudi Astoni mengatakan siap untuk mengembangkan potensi dan kualitas dari siswa/i melalui Teaching Factory [TeFa].

“Kami siap bersama-sama mengembangkan potensi serta kualitas generasi milenial yakni siswa SMK PP Negeri Sembawa melalui TeFa pembelajaran khususnya di bidang hortikultura agar lulusan lulusan dari SMK PP N Sembawa bisa menjadi SDM pertanian unggulan seperti misi dari Mentan,” kata Yudi Astoni.

Sinergi nyata antara SMK PP N Sembawa dan Young Ambassador Siska Antoni melalui penanaman nanas di lahan SMK PP N Sembawa seluas satu hektar.

SMKPPN Sembawa pada Rabu [22/11] melakukan penanaman perdana nanas pada lahan seluas satu hektar  dari SMK PP Negeri Sembawa.

"Kami mengembangkan nanas varietas lokal Prabumulih, yang kualitasnya tak kalah dengan varietas luar. Dengan menggunakan bibit dari tunas batang agar lebih cepat berbuah kurang lebih 12 bulan,” katanya.

Menurut Siska, bibit yang telah disiapkan dari tunas buah dan tunas batang, kini sudah siap tanam.Penggunaan bibit tunas batang jauh lebih banyak ketimbang bibit tunas buah yang membutuhkan waktu lebih lama untuk berbuah.

"Selain diambil buahnya, daun nanas yang memenuhi kriteria juga akan diambil untuk diolah menjadi serat nanas sebagai bahan baku pembuatan kain," katanya lagi.

Serat yang bermutu baik dihasilkan dari daun yang sudah batang tua dan panjang. Daun matang ini ditandai dengan kemasakan pada buahnya, yaitu pada waktu tanam berumur 12 sampai 18 bulan.

Daun nanas yang biasanya diambil sekitar empat hingga enam lembar dari satu rumpun/pohon nanas dengan panjang daun sekitar 0,5 - 0,7 meter, selain itu daun nanas harus baik dan tidak kering. [titin/timhumas smkppnsembawa]

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Ministry, Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things.