Bioindustri Tingkatkan Daya Saing Produk Pertanian
Bioindustri Improve the Competitiveness of Agricultural Products
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Novita Cahyadi
Jakarta (B2B) - Pembangunan bioindustri pertanian menjadi strategi pembangunan pertanian Indonesia untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Bioindustri pertanian harus mampu memenuhi prinsip kualitas, nilai tambah dan daya saing.
Menteri Pertanian Suswono mengatakan, pembangunan bioindustri pertanian tidak dapat berdiri sendiri namun harus mampu mengintegrasikan seluruh pemangku kepentingan dalam skala ekonomi mencakup aspek hulu hingga hilir, melalui integrasi vertikal dan horisontal yang mencakup berbagai komoditas dan jenis usaha.
"Pendekatan pembangunan bioindustri pertanian menuntut pola pengelolaan terpadu dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam menyusun rancangan, implementasi, pelayanan, pembinaan dan pengendalian," kata Suswono saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian (Musrenbangtan) Nasional 2014 di Jakarta.
Suswono menambahkan, pemerintah akan mendorong peningkatan produktivitas dan produksi pertanian ke depan, menurut dia akan difokuskan pada pengembangan kawasan sentra pertanian.
"Komoditas strategis dan unggulan akan dikembangkan pada kawasan andalan secara menyeluruh, sehingga menjadi satu kesatuan sistem bioindustri pertanian," katanya.
Menurut Suswono, pengembangan kawasan andalan pertanian 2015 meliputi pengembangan padi di 30 kawasan, jagung di tujuh kawasan, kedelai pada 11 kawasan, dan sapi potong pada 50 kawasan.
Jakarta (B2B) - Bioindustri agricultural into Indonesia´s agricultural development strategy, to improve food security and the welfare of the farmers. Bioindustri agricultural should be able to meet the principles of quality, value added and competitiveness.
Agriculture Minister Suswono said bioindustry agricultural development can not stand alone, but must be able to integrate all stakeholders from upstream to downstream, through vertical and horizontal integration, with a variety of commodities and various types of businesses.
"Bioindustry agricultural development approach requires an integrated management pattern with all stakeholders to draft, implementation, service, guidance and control," Suswono said when opening the Agricultural Development Planning Meeting 2014 in Jakarta, Tuesday.
Suswono added, the government will encourage increased agricultural productivity and production in the future, with a focus on developing area of agricultural center.
"Strategic commodities and excellent products will be developed in this key region, thus becoming an integrated system agricultural bioindustry," he said.
He said the developing agricultural regions in 2015 will include 30 regions for rice, maize in seven regions, soybeans in 11 regions, and 50 regions for beef cattle.
