Pengayaan Bahasa, Kementan Siapkan Petani Muda Magang ke Taiwan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Pengayaan Bahasa, Kementan Siapkan Petani Muda Magang ke Taiwan
SMKPPN BANJARBARU: Novita Andiani, instruktur pengayaan bahasa Taiwan mengatakan, metode pembelajaran tidak hanya teori, juga ada game kebahasaan seperti menyusun kata dan tanya jawab sesama peserta dalam bahasa Taiwan.

Banjarbaru, Kalsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI optimistis mencetak pemuda petani yang kompeten melalui pemagangan luar negeri. Tujuannya, memperdalam dan memperkuat keterampilan serta kompetensi petani muda melalui pengalaman bekerja dan belajar pada keluarga petani saat ini ke perusahaan pertanian.

Kegiatan permagangan merupakan salah satu program unggulan dari Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services [YESS]. Program YESS secara komprehensif mempersiapkan peserta untuk mengikuti kegiatan magang luar negeri, salah satu negara tujuannya adalah Taiwan.

Berbagai tahapan dilalui untuk menyiapkan peserta pemagangan yang adaptif dan unggul di antaranya pelatihan bahasa dan pemahaman budaya negara Taiwan.

Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman untuk membangun ekosistem baru di sektor pertanian agar anak-anak muda mempunyai ruang untuk untung dan berkembang sehingga sektor agro menjadi idola anak muda.

“Saya ingin anak-anak muda Indonesia melirik pertanian sebagai sektor yang diunggulkan," katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa peserta pemagangan merupakan semua duta bangsa Indonesia yang mendapatkan tugas dan kehormatan untuk melaksanakan magang di negara Taiwan.

"Atas nama bangsa Indonesia, mereka melaksanakan tugas negara yang sangat mulia magang untuk menyerap ilmu pengetahuan dan teknologi vokasi pertanian yang nanti dibawa ke negara Indonesia untuk dipraktikkan," katanya.

Pada kesempatan terpisah, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso kerapkali mengingatkan bahwa output dari Program YESS bertujuan menciptakan pemuda menjadi petani muda yang siap menjadi job creator dan job seeker berkualifikasi andal dan kompetitif.

SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai Provincial Project Implementation Unit [PPIU] di Provinsi Kalimantan Selatan dalam Program YESS selesai menggelar pelatihan ´Pengayaan Bahasa Taiwan dalam Persiapan Magang di Luar Negeri ke Taiwan´.

Dimulai sejak Minggu [3/3] kegiatan tersebut berlangsung hingga Sabtu [9/3] yang digelar di Kampus SMK-PP Negeri Banjarbaru. Pelatihan diikuti oleh 37 Penerima Manfaat Program YESS atau calon peserta pelatihan magang Taiwan dari Kalsel.

Pelatihan selama 48 jam mencakup materi seperti komunikasi sehari-hari, menyusun kalimat pertanyaan, pengenalan tranportasi umum, kosa kata pertanian dan kebudayaan Taiwan.

Novita Andiani, instruktur pada kegiatan pengayaan bahasa Taiwan mengatakan, metode pembelajaran tidak hanya teori, juga ada game kebahasaan seperti menyusun kata menjadi kalimat dan tanya jawab sesama peserta dalam bahasa Taiwan.

“Secara keseluruhan peserta mengalami peningkatan kemampuan dalam penggunaan kata dan beberapa peserta mengalami peningkatan cukup signifikan," katanya.

Output yang kami harapkan agar mereka mampu berdialog dalam bahasa Taiwan khususnya menggunakan kata-kata sehari-hari yang nantik akan sering digunakan serta mengenal kebudayaan di negara Taiwan,” imbuh Novita.

Fofa Arofi selaku Deputi Teknis PPIU Kalsel yang mewakili Kepala SMK-PP N Banjarbaru menyatakan harapannya terhadap kegiatan pengkayaan ini, calon peserta magang Taiwan dapat menimba ilmu sebanyak-banyaknya.

“Peserta diharapkan lebih siap dari segi bahasa, cara bersosialisasi serta standar kerja untuk menjalani kegiatan pemagangan," katanya.

Menurutnya, setelah kembali dari pemagangan, peserta diharapkan mampu mempelajari usaha pertanian di luar negeri dan menjadikannya landasan untuk membangun usaha di daerahnya masing-masing. [Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru]

Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Ministry, Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things.