Petani Milenial Subang Kembangkan Produk Manfaatkan Dukungan Kementan & KUR

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Petani Milenial Subang Kembangkan Produk Manfaatkan Dukungan Kementan & KUR
POLBANGTAN BOGOR: Polbangtan Bogor selaku Provincial Project and Implementation Unit [PPIU] Provinsi Jawa Barat menginisiasi Klinik Agribisnis ´Pojok Kredit´ yang dibuka Direktur Polbangtan Bogor, Syaifuddin Anwar via daring.

Subang, Jabar [B2B] - Program Youth Entrepreneurship and Employment Services [YESS] merupakan sinergi antara Kementerian Pertanian RI dengan lembaga pendanaan internasional yang bergerak di sektor pertanian International Fund for Agricultural Development [IFAD] yang fokus pada penumbuhan petani muda serta wirausaha muda pertanian.

Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] khususnya Polbangtan Bogor selaku Provincial Project and Implementation Unit [PPIU] Provinsi Jawa Barat menggelar kegiatan Business Talkshow Pojok Tani Akur Millennial Agriculture Forum [MAF] pada Rabu [7/6] secara offline dan online pada salah satu Business Development Service Providers [BDSP] di BPP Jalan Cagak, Kabupaten Subang.

Kementan berkomitmen terus memfasilitasi generasi milenial terjun menjadi petani dan berwirausaha pertanian. Dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo selalu mengatakan bahwa pertanian adalah bisnis yang menjanjikan.

“Petani milenial memiliki intelektual yang sudah terbangun tetapi tersandung masalah modal yang terbatas, maka kita jembatani sesuai perintah presiden melalui KUR [Kredit Usaha Rakyat],” katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan Kementan mendorong pemanfaatan KUR untuk mendorong pengembangan skala usaha petani milenial.

“Saya mengajak pada seluruh petani milenial untuk memanfaatkan akses permodalan melalui program Petani Milenial Akses KUR disingkat Tani Akur,” ajak Dedi Nursyamsi.

Guna memanfaatkan KUR bagi pengembangan agribisnis, KUR adalah anggaran atau modal yang dicanangkan oleh pemerintah dengan bunga yang rendah hanya 6%, jauh lebih rendah ketimbang bunga-bunga lain petani milenial.

“Jangan takut mengakses KUR untuk mengembangkan bisnis, karena pertanian sudah terbukti, pasti menguntungkan asal dikelola dengan cara-cara yang baik dan benar," kata Dedi Nursyamsi.

Kegiatan talk show dihadiri oleh Koordinator BDSP pada BPP Jalan Cagak, Dadan Nugraha; Kepala Unit Bank BRI Ciater dan narasumber pengusaha sukses asal Subang, Dedi Mulyadi; offtaker Natarasatani dan Elly Syah, petani milenial beras hitam.

Hadir Direktur Polbangtan Bogor Syaifuddin Anwar via daring, yang mengingatkan tentang pentingnya strategi dalam mengembangkan produksi dan produktivitas komoditas pertanian.

"Salah satunya dengan cara bagaimana membuat cluster. Kami harapkan Pojok KUR ini bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya," katanya.

Hadir secara daring memberi arahan, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan] Idha Widi Arsanti yang menyampaikan harapan tentang pelaksanaan acara ini.

“Kami harapkan kegiatan ini bisa terus berlangsung, para petani milenial tidak henti untuk terus melakukan pengembangan usaha, baik secara skala usahanya diperluas atau diversifikasi produk," katanya.

Diharapkan petani milenial dapat mengembangkan produk dan bisa akses KUR yang didukung pemerintah. Perbankan siap membantu dengan memberikan kemudahan dan mendukung mengembangkan usaha-usaha petani milenial, karena selaras dengan tujuan perbankan untuk mengembangkan bisnis di daerah.

Pada Talkshow tersebut dijelaskan secara rinci perihal KUR ada tiga macam:
1. KUR Supermi (Super Mikro) adalah KUR dengan nilai pinjaman maksimal Rp10 juta, dengan suku bunga 3% per tahun.
2. KUR Mikro adalah KUR dengan nilai pinjaman maksimal Rp100 juta tanpa agunan, dengan bunga 6% hingga 9% per tahun sesuai ketentuan.
3. KUR Kecil adalah KUR dengan nilai pinjaman maksimal Rp500 juta dan permohonan dapat dilakukan ke cabang perbankan dengan rekomendasi dari unit bank, hal ini biasanya untuk koperasi dan kelompok tani.

Polbangtan Bogor beserta Program YESS sangat mendukung perkembangan petani milenial dengan cara konsultasi, bimbingan bisnis dan adanya komunitas yang mempermudah para petani milenial menjual terutama kebutuhan dan permintaan pasar di Jawa Barat masih banyak yang belum terpenuhi. [irjulya/wisda/timhumaspolbangtanbogor]

Subang of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.