Petani dan Penyuluh Subang Antusias Ikuti Bimtek Pemupukan Berimbang

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Petani dan Penyuluh Subang Antusias Ikuti Bimtek Pemupukan Berimbang
POLBANGTAN BOGOR: Kementan secara intensif melaksanakan pelatihan teknis mendukung implementasi kebijakan ´pemupukan berimbang´ untuk mewujudkan tantangan Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia pada 2024.

Subang, Jabar [B2B] - Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] Bogor menyelenggarakan Bimbingan Teknis [Bimtek] bertujuan meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh  Wilayah Koordinasi Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Kamis [20/7].

Bimtek bertajuk ´Pemupukan Berimbang´ dihadiri 100 peserta terselenggara atas kolaborasi Polbangtan Bogor bekerjasama dengan Anggota Komisi IV DPR RI Sutrisno.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo meyakini bahwa pengembangan SDM pertanian melalui Bimtek bimbingan teknis merupakan kunci keberhasilan bagi kemajuan pertanian berkelanjutan Indonesia.

“Penyuluh dan petani adalah kopasus dari Kementan. Peningkatan SDM pertanian profesional harus dilaksanakan melalui pendidikan, pelatihan vokasi maupun sertifikasi profesi,” katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menyatakan Bimtek bagi petani dan penyuluh, cara untuk memperbaharui pengetahuan dan meningkatkan kapasitas secara berkesinambungan, sejalan dengan arahan Mentan Syahrul.

Sementara Direktur Polbangtan Bogor, Syaifuddin Anwar mengatakan salah satu program utama Kementan adalah peningkatan kapasitas petani dan penyuluh melalui kegiatan Bimtek terkait inovasi pertanian, guna mendukung peningkatan produktivitas tanaman berkelanjutan.

“Petani dan penyuluh harus berperan sebagai penggerak dan pelopor yang inovatif melalui pemanfaatan teknologi tepat guna di bidang pertanian," katanya.

Salah satu prioritas Kementan, kata Syaifuddin Anwar, yaitu melaksanakan diseminasi serta bimbingan teknis terkait pemupukan berimbang untuk peningkatan produktivitas tanah dan tanaman berkelanjutan” ujar Syaifuddin.

Hal senada dikemukakan Anggota Komisi IV DPR RI, Sutrisno bahwa ke depan pertanian harus dilaksanakan secara maju dan modern dengan pemupukan yang berimbang.

"Pemakaian pupuk perlu disesuaikan kebutuhan tanaman dan kondisi tanah. Hal ini terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian dan peningkatan pendapatan usaha tani," katanya.

Sutrisno menambahkan, kerjasama BPPSDMP dan Komisi IV DPR RI dalam rangka peningkatan kapasitas petani dan penyuluh sehingga SDM pertanian berorientasi pada hasil yang berkelanjutan.

Kementan secara intensif melaksanakan pelatihan teknis mendukung implementasi kebijakan ´pemupukan berimbang´ untuk mewujudkan tantangan Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia pada 2024.
 
Pencapaian target tersebut merupakan langkah strategis guna mewujudkan pertanian berkelanjutan dengan penggunaan pupuk yang tepat guna, tepat sasaran, waktu, lokasi dan jenis mendukung optimasi produktivitas pertanian. [intank/wisda/timhumaspolbangtanbogor]

Subang of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.