Kementan dan DPR RI Tingkatkan Kapasitas SDM Pertanian Sumsel

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kementan dan DPR RI Tingkatkan Kapasitas SDM Pertanian Sumsel
SMKPPN SEMBAWA: Kegiatan Bimtek atas inisiasi Komisi IV DPR dan Kementan melalui BPPSDMP yang digelar di Palembang di bawah koordinasi SMKPPN Banjarbaru, Bimtek di Palembang dibuka oleh Anggota Komisi IV DPR RI, Sri Kustina didampingi guru senior Matobi´i mewakili Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni.

Palembang, Sumsel [B2B] - Sekitar 50 petani dan penyuluh pertanian Kabupaten Ogan Komering Ilir [OKI] antusias mengikuti Bimbingan Teknis [Bimtek] dengan tema ´Peningkatan IP Padi di Lahan Rawa Lebak´ di Emilia Hotel Palembang, Provinsi Sumatera Selatan [Sumsel] pada Senin [13/3].

Kegiatan Bimtek merupakan bagian dari kegiatan serupa di seluruh Indonesia, atas inisiasi Komisi IV DPR RI dengan Kementerian Pertanian RI melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP]. Kegiatan Bimtek di Sumatera Selatan di bawah koordinasi Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian Negeri [SMK PPN] Sembawa.

Kegiatan Bimtek sejalan seruan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa penyuluh andal akan meningkatkan produktivitas pertanian, lantaran peran pentingnya mendampingi dan mengawal petani.

"Masyarakat harus bersyukur, karena Indonesia tetap mampu menjaga ketahanan pangan dalam negeri di saat banyak negara menguras devisa demi mengimpor bahan pangan selama pandemi," ujar Mentan Syahrul.

Hal itu digarisbawahi Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi bahwa kunci sukses pembangunan pertanian adalah peningkatan produktivitas, yang berada di tangan petani dan penyuluh.

Menurutnya, BPPSDMP Kementan terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas SDM melalui melalui peningkatan kompetensi teknis, manajerial dan sosiokultural.

"Siapa SDM pertanian itu? Ya petani, penyuluh, petani milenial, Poktan, juga Gapoktan. Kami siap untuk genjot produktivitas dengan, mensupport program-program pertanian,” kata Dedi Nursyamsi.

Tema Bimtek kali ini sesuai potensi lahan rawa di Kabupaten OKI, berupa lahan rawa pasang surut dan rawa lebak dengan luasan 65 ribu hektar. Hal yang telah dilakukan antara lain peningkatan luas lahan, untuk memaksimal potensi lahan itu membutuhkan tata kelola air yang baik.

Anggota Komisi IV DPR RI, Sri Kustina mengatakan bahwa pengelolaan lahan rawa yang baik harus sesuai dengan karakteristik lahan rawa, pengelolaan air yang tepat menjadi salah satu kunci keberhasilan sehingga nantinya dapat mendukung peningkatan produktivitas, dan indeks pertanaman [IP] di masa depan.

"Saat ini pemerintah terus melakukan upaya untuk mengamankan stok beras nasional, salah satunya dengan optimalisasi lahan yang tidak produktif seperti lahan rawa." tutur Sri.

Menurutnya, lahan rawa ini perlu penanganan khusus, harus dikelola dengan bijak agar dapat diperoleh manfaat sesuai yang kita harapkan.

"Oleh karenanya, kita harus menyiapkan semua teknologi yang dibutuhkan mulai penataan lahan, pengelolaan air, pengolahan tanah, pupuk hayati hingga drone untuk menebar benih, teknologi yang disiapkan tentu saja harus dengan memperhatikan kearifan lokal dari masyarakat setempat," kata Sri Kustina.

Kepala SMKPPN Sembawa Yudi Astoni diwakili oleh Mattobi´i menyampaikan bahwa tujuan pelaksanaan Bimtek untuk meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh dalam upaya untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan menambah pengalaman.

"Gunanya dapat meningkatkan produktivitas pertanian, dengan tujuan untuk menambah pendapatan dan menyejahterakan petani," kata Yudi Astoni.

Kegiatan Bimtek diisi dengan materi teknologi budidaya padi presisi mendukung peningkatan indeks pertanaman [IP] Lahan Rawa dari Universitas Sriwijaya [Unsri] dan Badan Riset dan Inovasi Nasional [BRIN] Sumsel.

Juga ditambah dengan materi manajemen Poktan yang disampaikan oleh Ketua Poktan Sejahtera Banyuasin, Fauzi Saleh. [titin/timhumassmkppnsembawa]

Palembang of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.