Polbangtan Bogor Dorong Petani Muda Tanjab Barat jadi Pelopor Pertanian Modern

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Polbangtan Bogor Dorong Petani Muda Tanjab Barat jadi Pelopor Pertanian Modern
POLBANGTAN BOGOR: Direktur Yoyon Haryanto mengatakan, kegiatan ´Pemberdayaan Petani Muda´ di Tanjung Jabung Barat menjadi sarana nyata membentuk petani muda Jambi mandiri dan inovatif dengan semangat gotong royong tinggi.

Tanjung Jabung Barat, Jambi (B2B) - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor kembali memperkuat semangat regenerasi petani di Provinsi Jambi. Melalui program Brigade Pangan, Polbangtan Bogor menggelar 'Pemberdayaan Petani Muda' di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) selama empat hari, 13 - 16 Oktober 2025, di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Senyerang dan BPP Pengabuan.

Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto mengatakan, kegiatan pembekalan merupakan bagian dari upaya Kementerian Pertanian (Kementan) mempercepat pembangunan pertanian modern berbasis sumber daya manusia (SDM) muda dan inovatif. 

Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa regenerasi petani merupakan kunci utama keberlanjutan pertanian Indonesia. Petani muda adalah masa depan pertanian kita, mereka harus dibekali ilmu, teknologi, dan semangat juang. 

"Melalui program Brigade Pangan, kami ingin mencetak petani muda yang berani berinovasi, mampu adaptasi dan menjadi motor penggerak ekonomi desa,” katanya.

Kepala Balai Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan, Polbangtan Bogor terus berperan aktif mengembangkan model pelatihan partisipatif yang relevan dengan kebutuhan lapangan. 

“Kita tidak bisa membangun ketahanan pangan tanpa petani muda yang tangguh. Pelatihan seperti ini penting, untuk membangun kepercayaan diri dan kapasitas mereka agar mampu menjadi pelopor pertanian modern di daerah,” katanya.

Polbangtan Bogor
Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto mengatakan, kegiatan 'Pemberdayaan Petani Muda' menjadi sarana nyata untuk membentuk petani muda yang mandiri, inovatif, dan memiliki semangat gotong royong tinggi. 

“Kami ingin petani muda tidak hanya mahir bercocok tanam, juga mampu berpikir bisnis, mengelola usaha tani dengan teknologi dan menjadi inspirasi bagi komunitasnya,” katanya.

Peserta pelatihan, ungkap Yoyon Haryanto, mendapatkan pembekalan tentang manajemen budidaya tanaman pangan, pengelolaan hama terpadu, kewirausahaan pertanian serta penerapan teknologi tepat guna. 

"Selain itu, mereka juga melakukan praktik langsung di demplot lahan binaan untuk memahami strategi produksi yang efisien dan berkelanjutan," katanya lagi.

Kegiatan pemberdayaan menjadi bagian penting mendukung ketahanan pangan daerah dan nasional serta memperkuat komitmen Polbangtan Bogor, untuk terus melahirkan generasi muda pertanian yang siap menghadapi tantangan global dengan pengetahuan, keterampilan, dan inovasi.

Smart Farming
Di BPP Senyerang, pelatihan berlangsung pada 13 - 15 Oktober 2025 dengan 30 peserta yang tergabung pada  Kelompok Petani (BP) Arjuna Muda dan Generasi Emas. 

Sementara itu, di BPP Pengabuan, kegiatan digelar pada 14 - 16 Oktober 2025 dengan 45 peserta dari BP Bina Muda, Berkah Bersama dan Adhi Mukti.

Pelatihan menghadirkan narasumber dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Tanjab Barat, antara lain IZulfitri, Adwin Pangestu, John Romfifa, Helvi, Sulfani, dan Muhammad Fikri Siregar. 

Kepala Dinas TPH Tanjab Barat, Muhammad Riza Pahlevi, turut hadir memberikan motivasi dan materi strategis terkait penguatan kapasitas petani muda di era pertanian cerdas (smart farming). 

Dari Balai Pelatihan Pertanian (BPLP) hadir pula Yulianty dan Binsar Simatupang sebagai widyaiswara yang membimbing peserta dalam praktik lapangan. [wisda/timhumas polbangtanbogor] 

 

 

West Tanjung Jabung of Jambi [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.