Berfungsi ATM, 9.611 Kartu Tani Siap Didistribusikan di Bengkulu Selatan

Indonesian Farm Insurance Prevents Farmers of Losing Money

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Berfungsi ATM, 9.611 Kartu Tani Siap Didistribusikan di Bengkulu Selatan
KARTU DEBIT: Kartu Tani pada dasarnya merupakan kartu debit seperti ATM dan bisa digunakan para petani untuk berbagai kebutuhan dan memenuhi keperluan pertaniannya [Foto: Humas Ditjen PSP Kementan]

Bengkulu [B2B] - Kabupaten Bengkulu Selatan mulai menertibkan penyaluran pupuk bersubsidi dengan Kartu Tani. Sebanyak 9.611 Kartu Tani siap didistribusikan kepada petani setempat. Penyerahan secara simbolis dilakukan Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi di Balai Penyuluh Pertanian [BPP] Kecamatan Manna, Senin [2/3] seraya berpesan agar petani memanfaatkan Kartu Tani dengan baik, terutama dalam pengambilan pupuk bersubsidi dan juga memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat [KUR].

“Kartu Tani sekaligus berfungsi sebagai kartu ATM. Harapan kami, jangan hanya memanfaatkan ATM-nya saja, tapi manfaatkan juga peluang pinjaman modalnya dengan bunga yang ringan, yakni KUR," kata Bupati Gusnan Mulyadi.

Terkait dengan Kartu Tani, Dinas Pertanian Bengkulu Selatan akan terus update data penerima, sampai seluruh petani di Bengkulu Selatan memiliki fasilitas ini. Update data terakhir berdasarkan Rancangan Definitif Kebutuhan Kelompok Elektronik [eRDKK].

Kabid Sapras Dinas Pertanian Bengkulu Selatan, Edi Siswanto mengatakan saat ini sudah ada 24 ribuan petani yang terdata untuk diterbitkan Kartu Tani. Namun saat ini baru 9.611 yang sudah siap didistribusikan. Melalui Kartu Tani, diharapkan penyaluran pupuk ke petani akan lebih tertib dan tepat sasaran. Ke depan, untuk tebus pupuk subsidi, petani harus menunjukkan Kartu Tani.

"Cukup gesek Kartu Tani, maka akan muncul nama petani dan kuota pupuk yang tersedia untuk bersangkutan, dengan begitu penyaluran pupuk akan tepat sasaran,” kata Edi Siswanto.

Untuk pendistribusian Kartu Tani tahap pertama ini, dijadwalkan akan dibagikan mulai 2 - 19 Maret di seluruh kecamatan se-Bengkulu Selatan.

Pupuk Bersubsidi
Di tempat berbeda, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian - Kementerian Pertanian [Dirjen PSP Kementan] Sarwo Edhy mengatakan, penerapan program  e-RDKK dan Kartu Tani diyakini dapat menekan penyalahgunaan pupuk bersubsidi. Mengingat alokasi pupuk bersubsdi untuk 2020 akan berkurang menjadi 7,9 juta ton sehingga harus direncanakan dengan baik terkait penyaluran atau pendistribusiannya.

“Dengan adanya Kartu Tani aman, karena petani langsung dapat jenis barangnya [pupuk]. Dari sisi jenis, masuk, dari sisi keamanan, masuk, dari ketepatan sasaran dan waktu, juga masuk,” katanya.

Lewat program tersebut, kata Dirjen Sarwo Edhy, petani membayar pupuk bersubsidi melalui bank sesuai kuota dan harga pupuk subsidi. “Apa kewajiban bank? Mereka menyediakan electronic data capture atau EDC dan Kartu Taninya. Itu yang mengadakan bank. Nanti EDC dibagikan ke kios-kios untuk alat geseknya, masing-masing rumah tangga tani mendapat Kartu Tani.”

Adapun persyaratan utama mendapatkan Kartu Tani, petani harus tergabung dalam kelompok tani. Petani mengumpulkan fotokopi e-KTP dan Tanda Kepemilikan Tanah bukti setoran pajak tanah, bukti sewa, atau anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan [LMDH].

"Lalu Petugas Penyuluh Lapangan melakukan pendataan dan verifikasi data ke lapangan meliputi NIK, luas lahan, komoditas dan jenis pupuk, kemudian penyuluh mengunggah data petani ke dalam Sistem Informasi Pertanian Indonesia atau Sinpi," kata Dirjen PSP Sarwo Edhy.

Selanjutnya dilakukan upload data RDKK atau upload alokasi pupuk bersubsidi. Petani pun harus hadir ke bank yang ditunjuk, BRI, Mandiri Unit Desa, atau tempat yang telah ditentukan agar kartu tani terbit.

"Dalam proses ini petani menunjukkan KTP asli dan menyebutkan nama ibu kandung. Kemudian petugas melakukan pengecekan ke server bank dilanjutkan proses pembuatan buku tabungan," katanya. [Sur]

Bengkulu [B2B] - Indonesian Agriculture Ministry suggests that many farmers in Lebak district of Banten province have not yet utilized rice farming insurance,  the Director General of Agriculture Infrastructure and Facilities [Dirjen PSP] Sarwo Edhy encouraged the Head of the Lebak Agriculture Service Office, Dede Supriatna to socialize the benefits of farmer insurance to farmers, because it was very profitable for farmers.