Swasembada Pangan, Kementan Dampingi Aceh Barat Capai Target LTT 2025
Indonesian Agriculture Ministry Trying to Increase of Rice Production in Aceh Province
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani

Meulaboh, Aceh [B2B] - Komitmen dan kerja keras petani dan penyuluh beserta dinas pertanian, Babinsa, stakeholders dan pendampingan Kementerian Pertanian RI di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh yang berupaya mencapai target Luas Tambah Tanam [LTT] untuk 2025. Sementara target LTT periode Januari - Juni 2025 seluas 14.159 ha berhasil terealisasi hingga 15.830 ha atau naik 111,80%.
Capaian realisasi LTT hingga 111,80% tersebut dikemukakan Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Pemkab Aceh Barat, Safrizal didampingi Penanggung Jawab [PJ] Kementan untuk Abar, Septalina Pradini di Meulaboh pada Rapat Koordinasi [Rakor] Pendampingan dan Pengawalan Swasembada Pangan Kabupaten Aceh Barat, Kamis [10/7].
Rakor di Meulaboh dihadiri 60 peserta di antaranya Kepala Staf [Kasdim] Kodim 0105/Abar, Mayor Cke Teguh Widodo mewakili Dandim Abar, Letkol Inf Hendra Mirza; Kabid PSP Abar, Hendra; Penyuluh Utama Nurlisma; Penyuluh Madya Kementan, Joko Samiyono; Danramil dan Babinsa; para Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] dan pengelola Brigade Pangan [BP] di Abar.
Komitmen dan upaya Pemkab dan PJ Aceh Barat sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman tentang pentingnya program LTT untuk mencapai swasembada pangan sebagai program strategis Kementan, yang mencakup Optimalisasi Lahan [Oplah] didukung BP.
"Tujuan LTT meningkatkan produksi padi dengan menambah luas lahan tanam, targetnya minimal 1,6 juta hektar dengan evaluasi harian terhadap capaian LTT, untuk menjaga ritme tanam dan produksi padi," katanya.
Mentan Amran Sulaiman mengingatkan, pentingnya kegiatan komunikasi, koordinasi dan evaluasi sebagai pengawasan berlapis dan dukungan kebijakan dari pusat juga bagian dari strategi untuk mencapai target.
"Dengan strategi tanam lebih ketat dan pengawasan yang baik, pemerintah optimis produksi padi pada 2025 akan melebihi capaian tahun sebelumnya. Peningkatan harga gabah di tingkat petani juga indikator positif keberhasilan program LTT," ungkap Mentan.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti yang menekankan target swasembada pangan, digerakkan oleh Brigade Pangan untuk Optimalisasi Lahan [Oplah] bagi peningkatan produksi pertanian.
"Brigade Pangan yang beranggotakan 15 orang generasi muda didukung Alsintan, diharapkan dapat mempercepat peningkatan Indeks Pertanaman atau IP sekaligus meningkatkan usaha pertanian berorientasi bisnis," katanya.
Sementara Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan] BPPSDMP Kementan, Tedy Dirhamsyah mengakui pentingnya sinergi pemerintah pusat dengan daerah, aparat keamanan, dan para petani mencapai target swasembada pangan serta kepada para penyuluh Aceh atas semangat dan kinerjanya mencapai target [LTT].
PJ Aceh Barat
Kadistan Horti Pemkab Aceh Barat, Safrizal mengatakan pihaknya sudah berupaya secara masif mencapai target LTT. Saat ini, pencapaian LTT sudah mencapai 15.830 Ha atau naik 111,80% dari target LTT sebesar 14.159 ha.
Dalam upaya mendukung produksi padi melalui Perluasan Areal Tanam atau PAT, kata Safrizal, Pemkab Aceh Barat mendapat target 830 ha meliputi optimalisasi lahan rawa pada empat kecamatan yakni Pante Cermen 217 ha, Panton Reu 200 ha, Meureubo 200 ha dan Woyla 214 ha.
"Kami berharap pada dukungan optimal Kementan, maka kami sampaikan pada Rakor ini," katanya.
PJ Aceh Barat, Septalina Pradini mengapresiasi capaian Aceh Barat atas dukungan para penyuluh sebagai garda terdepan mendampingi petani beserta stakeholders pertanian, untuk merealisasikan target LTT untuk 2025.
"Kementan harapkan LTT, Oplah dan Brigade Pangan dapat berjalan baik. Tidak ada kendala yang hambat budidaya dan peningkatan produksi," kata Septalina yang juga menjabat Ketua Kelompok Koordinasi [Kakelsi] Kelembagaan dan Ketenagaan Penyuluhan - Pusluh BPPSDMP Kementan.
Kendati demikian, ungkapnya, untuk capaian realisasi Brigade Pangan [BP] diakuinya masih berada di zona kuning, sehingga perlu ada upaya-upaya khusus untuk meningkatkan dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi para BP.
Septalina mengakui, perkembangan BP hingga Juni 2025 cukup bagus, terutama terkait bantuan dolomit, benih dan Alsintan yang sudah diterima oleh masing-masing BP.
"Benih yang sudah diterima sudah disemai, telah dilakukan penanaman meskipun ada benih yang dialihkan ke BP lain karena terlambat diterima," katanya lagi.
Septalina menambahkan, dolomit baru diterima pekan ini, dan segera didistribusikan ke BP untuk segera dimanfaatkan. Sementara Alsintan sudah optimal untuk kegiatan budidaya padi di lahan BP dan juga disewakan ke tempat lain. [nurlisma/timhumas pusluhtanbppsdmp]
Meulaboh of West Aceh [B2B] - The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.
Increasing farmers knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers income in irrigated areas and swamp areas.
The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.
After that, the meeting continued via hybrid to evaluate agricultural land optimization, pumping, and additional agricultural area.
The meeting participants agreed to increase cooperation between various parties to ensure efficient and strategic land use.