Harga Jagung di Bawah Rp2.300 per Kg, Mentan Minta Petani Tuban Laporkan ke Jakarta
Indonesia Logistics Agency is Obliged Buy Corn from Farmers
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Tuban, Jawa Timur (B2B) - Badan Urusan Logistik (Bulog) di Kabupaten Tuban, Jawa Timur diminta untuk membeli jagung dari petani dengan harga di atas Rp2.300 per kg untuk mengantispasi hasil panen jagung sekitar 160.000 ton pada Maret 2016, dengan produksi rata-rata delapan ton per hektar.
"Saya minta Bulog membeli jagung dari petani, harganya tidak boleh di bawah Rp2.300 per kg, kalau harganya di bawah itu saya minta petani lapor kepada saya di Jakarta. Saya akan beri tiket gratis tapi satu orang saja," kata Mentan usai panen raya jagung di Desa Banyubang, Kecamatan Grabagan pada Sabtu (5/3).
Petani jagung setempat bernama Maliki mengeluhkan masalah pengadaan pupuk di Kecamatan Grabagan dan Mentan berjanji akan koordinasi dengan pihak terkait di kementeriannya setelah kembali ke Jakarta, dan dia meminta Maliki untuk koordinasi dengan kantor dinas pertanian setempat.
"Saya minta Anda jemput bola ya, urus masalah pupuk ini ke kantor dinas pertanian, jujur saja setelah tujuh bulan ini saya baru dengar lagi kalau petani kesulitan mendapatkan pupuk. Asal tahu saja, gara-gara pupuk pula sudah 40 orang masuk penjara," kata Mentan.
Dia pun meminta komando distrik militer (Kodim) dan kepolisian setempat untuk melacak dan menangkap apabila ada yang coba-coba memperoleh keuntungan dari pengadaan pupuk. "Saya minta pelakunya segera ditangkap."
Mentan pun balik bertanya kepada petani tentang pengadaan benih jagung gratis. "Petani jagung di sini sudah dapat benih gratis dari pemerintah? Kok tidak ada ya? Tahun lalu pemerintah memberikan benih gratis lima ribu ton, tahun ini 24 ribu ton atau naik 400 persen."
Petani jagung, Sugihartono mengeluhkan tentang harga cabai merah yang anjlok hingga Rp3.000 per kg pada saat panen raya dan tidak pernah mencapai Rp10.000 per kg, padahal omset cabai pada saat panen raya di Kecamatan Grabagan bisa mencapai Rp2 miliar.
"Kami berharap harga cabai merah tidak anjlok lagi, lalu pemerintah impor cabai. Tolong petani pak menteri, kami juga kepingin membeli mobil Toyota Avanza hehehehe....," kata Sugihartono.
Sugihartono juga meminta Mentan untuk membantu membangun sebuah embung di kecamatan tersebut, karena kerap terjadi banjir di Kabupaten Tuban lantaran tidak tersedia lahan serapan air, sementara pada musim kemarau terjadi kekeringan.
Mentan pun menyanggupi untuk membangun sebuah embung di Kabupaten Tuban. "Saya minta siapkan lahannya, karena dana pembangunannya sudah ada tinggal membuat saja asalkan sudah ada lahanya."
Tuban, Indonesia (B2B) - Indonesian Logistics Agency (Bulog) of Tuban district in East Java province requested by Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman to buy corn from farmers, the price must be above 2,300 rupiah per kg to anticipate the harvest around 160,000 tons in March 2016, with average production of eight tonnes per hectare.
"I was asked Bulog buy corn from farmers, the price should not be below 2300 rupiah per kg, if the price is below that I have asked farmers to report to me in Jakarta. I will give free tickets but only one person," Minister Sulaiman said after the corn harvest in Banyubang village of Grabagan district on Saturday (3/5).
The local corn farmers, Maliki complained procurement of fertilizer, and Minister Sulaiman promised to coordinate with relevant parties in the ministry after back to Jakarta, and he asked for Maliki to coordinate with the local agricultural bureau office.
"I asked for your initiatives, take care of this problem to the relevant authorities, to be honest after seven months, I have heard farmers hard to get fertilizer. Just so you know, because fertilizers have been 40 people in jail," said Minister of Agriculture.
Mr. Sulaiman then asked the farmer about the procurement of corn seed. "The corn farmers here have been able to free seeds from the government? Last year the government provides free seeds five thousand tons, and this year 24 thousand tons, up 400 percent."
The corn farmer, Sugihartono complain about the price of red pepper that had fallen to 3,000 rupiah per kg at harvest time, and never reached 10,000 rupiah per kg, whereas the turnover of chili during the harvest in Grabagan could reach 2 billion rupiiah.
"We expect the price of red pepper does not drop again, then the government imported chili. Help the farmers, we also want to buy a car hehehehe ....," said Sugihartono.
Sugihartono also asked the Minister to help build a reservoir in the subdistricts, because of frequent flooding in Tuban because there are no available land uptake of water, he; drought in the dry season.
Mr Sulaiman also undertakes to build a reservoir in Tuban. "I asked to prepare the land, because the funds are there."
