Hasil Cetak Sawah, Petani Nabire Panen Padi 600 Hektar di Meepago

Indonesian Agriculture Anticipate Covid-19 by Weaker Health Systems

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Hasil Cetak Sawah, Petani Nabire Panen Padi 600 Hektar di Meepago
MESIN PANEN: Kebutuhan pengairan pada areal tersebut didukung Bendungan Kalibumi yang dapat melayani kebutuhan air hingga 6.400 hektar serta dukungan alat mesin pertanian [Alsintan] dari Kementan [Foto: Humas Ditjen PSP]

Nabire, Papua [B2B] - Mewabanya virus Corona tak menghalangi tekad kelompok tani [Poktan] Ngudi Rejeki dan Bahagia di Kampung Bumi Raya, Distrik Nabire Barat, Kabupaten Nabire untuk panen padi seluas 600 hektar pada lahan cetak sawah baru di wilayah adat Meepago, yang merupakan sentra produksi beras kedua di Provinsi Papua setelah Kabupaten Merauke.

Poktan Ngudi Rejeki dan Bahagia kelompok pelaksana kegiatan 'cetak sawah tahun anggaran 2012' bantuan dari satuan kerja [Satker] Direktorat Pengelolaan Lahan dan Air pada Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian - Kementerian Pertanian [Ditjen PSP Kementan].

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Nabire, Syarifudin mengatakan panen dilaksanakan pada 9 April 2020 pada hamparan seluas kurang lebih 600 hektar, yang menanam varietas Ciherang dan Cigeuilis; dengan produktivitas rata-rata 3,5 ton dalam bentuk beras per hektar," katanya.

Kebutuhan pengairan pada areal tersebut didukung  Bendungan Kalibumi yang dapat melayani kebutuhan air hingga 6.400 hektar serta dukungan alat mesin pertanian (Alsintan) dari Kementan, sehingga petani dapat melakukan pertanaman tiga kali dalam setahun atau indeks pertanaman 300 [IP 300].

"Pemanfaan Alsintan bantuan yang telah diterima, baik untuk pengelolaan lahan dan panen dirasakan sangat membantu meringankan beban petani apabila akan dilakukan secara manual," kata Kadistan Syarifudin.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo [SYL]  menginstruksikan jajarannya agar memantau produksi sektor pertanian selama masa pandemi Covid-19. "Saat ini mulai masa panen raya Maret - April, petani harus dipastikan memperoleh juga harga jual yang layak, sehingga terjaga kesejahteraannya."

Membicarakan pertanian, menurut Mentan SYL, adalah berbicara soal lapangan. Bagaimana mempersiapkan bibit dan benih yang baik, budidaya yang tepat, manajemen air yang efektif dan efisien, karena dengan itu semua produktivitas akan meningkat. “Ini adalah bagian dari konsolidasi, tekad dan kemauan kita agar besok kita siap kerja lebih baik dan terarah."

Sementara, Dirjen PSP Kementan, Sarwo Edhy berharap setelah panen segera ditanami kembali untuk meningkatakan hasil produksi untuk mendukung upaya Nabire menjadi lumbung beras di Papua.

“Mohon lahan dipelihara dengan baik. Bila sudah bisa ditanam dua kali setahun, terus diupayakan menjadi tiga kali setahun. Satunya lagi untuk menanam jagung,” kata Sarwo Edhy.

Sarwo Edhy juga meminta petani untuk memanfaatkan bantuan Alsintan semaksimal mungin baik itu pompa air, traktor roda dua, traktor roda empat, rice transplater dan sebagainya jangan sampai terbengkalai.

“Tolong bantuan Alsintan dimanfaatkan betul. Alsintan akan mempermudah dan mempercepat pengolahan lahan untuk tanam lagi selanjutnya." kata Sarwo Edhy. [Liene]

Nabire of Papua [B2B] - Indonesia´s Agriculture Ministry is in intensive care after testing positive for the novel coronavirus, as civil servants in head office and across the country were ordered to close over the health threat. The World Health Organization has said it is particularly concerned about high-risk nations with weaker health systems, which who may lack the facilities to identify cases, according to Agriculture Minister Syahrul Yasin Limpo.