Surabaya, Jatim [B2B] - Pemerintah Timor Leste mengakui kualitas produk peternakan dan pakan Indonesia, yang menerapkan kompartementalisasi sesuai peraturan OIE sehingga komoditas ekspor terjamin sehat dan aman dari penyakit, khususnya benih itik [day old duck/DOD] Final Stock Itik Gunsi dan pakan ternak dari Indonesia, setelah Tim Analisa Risiko Impor [IRA] dipimpin Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan [PKH] Timor-Leste, Domingos Gusmao berkoordinasi dengan Dirjen PKH Kementan, I Ketut Diarmita.

"Kami selaku Tim Audit Timor Leste telah melakukan Audit untuk produk DOD Final Stock Itik Gunsi - Peking Khaki Champbell atau di PT Putra Perkasa Genetika di Gunung Sindur, Bogor, kemudian audit pakan ternak di PT Sinar Indo Chem di Sidoarjo,” kata Dirjen Domingos Gusmao kepada pers di Surabaya, Jatim pada Rabu [28/8] didampingi Dirjen I Ketut Diarmita.

Menurutnya, berdasarkan hasil IRA maka tim dari Timor Leste merekomendasikan produk peternakan DOD Final Stock Itik Gunsi dan pakan ternak Indonesia dapat masuk ke Timor Leste.

"Untuk waktu pelaksanaan ekspor dari Indonesia, kami akan segera memberikan informasi secara G to G," kata Domingos Gusmao.

Selain DOD dan pakan ternak yang akan diekspor dari Indonesia ke Timor Leste, Tim IRA Timor Leste juga menyatakan ketertarikannya mengimpor kambing PE dan etawa, babi, dan obat hewan dari Indonesia.

Dirjen PKH Kementan, I Ketut Diarmita kualitas ekspor produk peternakan dan pakan Indonesia, karena adanya implementasi Sistem Kompartementalisasi Bebas AI sebagaimana diatur Permentan No 28/2008 tentang Kompartementalisasi dan Zoning serta Permentan No 381/2005 tentang Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner telah mengikuti standar nasional maupun internasional dari Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE) maupun CODEX Alimentarius, sehingga produk yang dihasilkan aman dikonsumsi manusia.

"Indonesia berkomitmen membantu Pemerintah Timor Leste dalam penyediaan bahan pangan asal ternak yang aman, sehat, utuh dan halal disingkat Asuh," katanya.

Volume ekspor komoditas peternakan merujuk pada data BPS dan Pusdatin Kementan bahwa volume ekspor komoditas peternakan ke Timor Leste mencapai 10.094 ton senilai US$9,5 juta, sebagian besar adalah pakan sebesar 4.329 ton, susu dan kepala susu sebanyak 2.958 ton.

Saat exit meeting, Dirjen PKH mengapresiasi Pemerintah Timor Leste karena kerjasama teknis kedua negara telah diwujudkan secara nyata melalui kerjasama perdagangan ekonomi menguntungkan kedua negara didasari atas kepercayaan dan keyakinan terhadap komoditas peternakan Indonesia.

Dia juga mengapresiasi pernyataan koleganya, Domingo Gusmao bahwa proses IRA untuk produk unggas ke depan, hanya akan dilakukan jika diperlukan saja dan akan memperkuat kerjasama di bidang peternakan dan kesehatean hewan secara menyeluruh. "Hal ini menjadi catatan sejarah baru bagi perdagangan di bidang PKH antara Indonesia dan Timor Leste."