Panen Cabai dari Lima Kecamatan di Magelang Capai 11.877 Ton
Central Java`s Magelang Chili Production Supports Customer Needs
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Magelang, Jawa Tengah (B2B) - Produksi cabai dari lima kecamatan sentra produksi di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah dalam tiga bulan terakhir ini mencapai 11.877 ton dari luasan lahan 1.708 hektar, sementara total potensi areal pengembangan produksi cabai di seluruh kabupaten mencapai 3.525 hektar.
"Panen hari ini untuk memastikan potensi dan kesiapan produksi cabai di Kabupaten Magelang, sesuai agroklimatnya mampu menghasilkan komoditas hortikultura khususnya cabai rawit merah dari Magelang yang sangat diminati pengecer dan konsumen di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta," kata Spudnik Sujono, Direktur Jenderal Hortikultura di Kementerian Pertanian RI saat melakukan panen cabai di Dusun Semimpen, Kecamatan Pakis pada Jumat pagi (1/4).
Sementara harga cabai rawit merah di tingkat petani Magelang rata-rata di kisaran Rp28.700 per kg, cabai keriting Rp14.400 per kg, dengan produktivitas masing-masing adalah tujuh ton dan 6,7 ton per hektar.
Tampak hadir para pejabat di Ditjen Hortikultura di antaranya Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Yanuardi MM; Kepala Bidang Perencanaan Ditjen Hortikultura, Guru Daud; Kepala Subdirektorat Aneka Cabai dan Sayuran Buah Ditjen Hortikultura, M Agung Sunusi; dan Kepala Subbagian Humas, Ina Ngana dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Magelang, Wijayanti MM.
Spudnik menambahkan, saat ini luas panen cabai mencapai 1.121 hektar di kawasan lereng Gunung Merbabu di kawasan Magelang Timur meliputi Kecamatan Pakis dan Grabag. Untuk wilayah Magelang barat di lereng Gunung Sumbing meliputi Kecamatan Windusari, Kaliangkrik, dan Kajoran pada Maret hingga April 2016 luas pertanaman cabai dan potensi panennya mencapai 324 hektar, sehingga total luas panen pada April 2016 di Kabupaten Magelang mencapai 1.445 hektar.
Dia pun mengelaborasi potensi Magelang sebagai sentra produksi cabai dengan potensi areal pengembangan usaha cabai mencapai 3.525 hektar, yang terbagi dalam 12 kecamatan sentra kawasan usaha budidaya cabai rawit dan cabai keriting meliputi: Pakis, Dukun, Srumbung, Kaliangkrik, Sawangan, Windusari, Bandungan, Grabag, Borobudur, Tegalrejo, Salaman dan Secang.
Magelang, Central Java (B2B) - Production of chilli from production centers in five districts Magelang District, Central Java province in the past three months reached 11,877 tons from 1,708 hectares, while the total chilli production potential across district reached 3,525 hectares, according to Indonesian senior official.
"Harvest of chili today to ensure potency and production readiness in Magelang District, suitable agro-climate capable of producing horticultural especially red chili sauce from Magelang favored by retailers and consumers in Pasar Kramat Jati, Jakarta," said Spudnik Sujono as Director General of Horticulture at the Agriculture Ministry while conduct chili harvest in Semimpen hamlet of Pakis subdistrict on Friday (4/1).
While the price of red chili sauce at farm level of Magelang average range rupioah 28 700 per kg, chilli curls 14,400 rupiah per kg, and the productivity of each commodity is seven tons and 6.7 tons per hectare.
It was attended by officials of the directorate general of which the Director of Vegetable and Medicinal Plants, Yanuardi MM; Head of Planning, Guru Daud; Head of Sub-directorate of Chili and Vegetables, M Agung Sunusi; and Head of Public Relations Subdivision, Ina Ngana; and Head of Agriculture Magelang district, Wijayanti MM.
Mr. Sujono added that currently chili harvested area reached 1,121 hectares on the slopes of Mount Merbabu includes Pakis and Grabag district. Meanwhile Magelang western slopes of Mount Sumbing includes Windusari, Kaliangkrik, and Kajoran district in March to April 2016 area planted with chilli and potential harvest reached 324 hectares, so the total area harvested in April 2016 in Magelang reached 1,445 hectares.
He also elaborates Magelang as potential production centers with chili and chili business development area reached 3,525 hectares, which is divided in 12 districts: Pakis, Dukun, Srumbung, Kaliangkrik, Sawangan, Windusari, Bandungan, Grabag, Borobudur, Tegalrejo, Salaman and Secang.
