Polbangtan Kementan Bekali 59 Penyuluh Pendamping Brigade Pangan di Jambi

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Polbangtan Kementan Bekali 59 Penyuluh Pendamping Brigade Pangan di Jambi
POLBANGTAN BOGOR: Direktur Yoyon Haryanto mengatakan, peserta mendapatkan materi mengenai strategi implementasi Brigade Pangan, teknik komunikasi efektif dengan petani, hingga inovasi pertanian adaptif terhadap perubahan iklim.

Muaro Jambi, Jambi (B2B) - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor terus memperkuat peran strategisnya dalam peningkatan kapasitas SDM pertanian di daerah. Sebanyak 59 penyuluh pendamping dari seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Jambi mengikuti Pembekalan Penyuluh Pendamping Brigade Pangan Tahun 2025 selama dua hari, 22 dan 23 Oktober di Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi.

Kegiatan dibuka resmi oleh Kepala Bapeltan Jambi, ditandai dengan penyematan tanda peserta sebagai simbol dimulainya pelatihan. Para penyuluh yang hadir merupakan ujung tombak pendampingan program Brigade Pangan di lapangan — gerakan nasional Kementerian Pertanian (Kementan) yang fokus percepatan produksi dan ketahanan pangan melalui pemberdayaan penyuluh dan petani.

Selama pembekalan, peserta mendapatkan materi mengenai strategi implementasi Brigade Pangan, teknik komunikasi efektif dengan petani, hingga inovasi pertanian adaptif terhadap perubahan iklim. 

Kegiatan tersebut juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar program pangan nasional berjalan optimal di tingkat akar rumput.

Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto menyampaikan bahwa pembekalan ini menjadi bentuk komitmen nyata Polbangtan dalam mendukung Kementan mencetak penyuluh yang tangguh, profesional dan siap menjadi motor penggerak pembangunan pertanian di daerah. 

“Penyuluh pendamping berperan penting memastikan setiap program pertanian diterjemahkan dengan baik kepada petani. Melalui pembekalan, Kementan ingin memperkuat wawasan, semangat, dan kemampuan teknis mereka di lapangan,” katanya.

Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan bahwa keberhasilan program Brigade Pangan sangat bergantung pada kualitas SDM pertanian terutama penyuluh. 

“Penyuluh adalah garda terdepan pertanian kita. Mereka bukan hanya penyampai informasi, juga penggerak perubahan di lapangan. Dengan pembekalan seperti ini, saya yakin penyuluh semakin siap membantu petani meningkatkan produksi dan mewujudkan swasembada pangan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menambahkan bahwa Polbangtan Bogor sebagai unit pelaksana di bawah BPPSDMP memiliki peran besar memastikan keberlanjutan regenerasi penyuluh yang kompeten. 

“Kami ingin memastikan setiap penyuluh pendamping memiliki kemampuan adaptif terhadap tantangan pertanian modern. Pembekalan ini bukan hanya soal teori, juga pembentukan karakter penyuluh yang inovatif, kolaboratif dan berjiwa melayani,” katanya.

Kepala Bapeltan Jambi, Sugeng Mulyono menyampaikan apresiasi atas sinergi Polbangtan Bogor dalam memperkuat kompetensi penyuluh di wilayahnya. 

“Kami merasa terhormat menjadi tuan rumah pembekalan ini. Kegiatan seperti ini memperkuat semangat penyuluh di Jambi untuk terus belajar dan mengembangkan diri agar mampu mendampingi petani secara lebih efektif,” ujarnya.

Salah satu peserta, Aan Setiawan, penyuluh dari Kabupaten Kerinci mengaku mendapatkan banyak pengetahuan baru dan inspirasi dari kegiatan ini. 

“Pembekalan ini sangat bermanfaat. Kami tidak hanya mendapat materi teknis, tetapi juga motivasi untuk menjadi penyuluh yang lebih tangguh dan inovatif dalam mendampingi petani,” ungkapnya antusias.

Kegiatan pembekalan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kapasitas penyuluh dalam mendampingi pelaksanaan program Brigade Pangan di lapangan, serta memperkuat sinergi antar penyuluh dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Polbangtan Bogor berharap, melalui peningkatan kapasitas ini, penyuluh pendamping dapat semakin berperan aktif dalam membangun kemandirian pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh wilayah Jambi. [wisda/timhumas polbangtanbogo

Muaro Jambi of Jambi [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.