Presiden Jokowi Beri Waktu Kementan Tiga Tahun Buktikan Kinerjanya
Indonesian Agriculture Ministry was Given Three Years to Prove Its Performance, Widodo Says
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Presiden RI Joko Widodo memberi waktu tiga tahun kepada Kementerian Pertanian RI untuk membuktikan pemanfaatan anggaran yang naik 100% pada APBN-P 2015 sebesar Rp32,817 triliun dengan hasil yang sebanding, karena upaya pencapaian swasembada pangan merupakan program jangka panjang yang berlangsung terus-menerus.
"Apakah impor pangan akan semakin menurun? Apakah produksi, entah padi, entah jagung, entah kedelai akan naik. Akan saya lihat. Saya tidak ingin tergesa-gesa. Baru setahun sudah minta sebuah hasil? Tidak. Ini sebuah program jangka menengah, jangka panjang yang berlangsung terus-menerus," kata Presiden Jokowi pada Senin sore (21/12) saat memberikan sambutan pada pemberian penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara 2015 di Istana Negara Jakarta.
Presiden mengakui sejauh ini volume impor pangan mulai menurun seperti jagung, daging sapi, bawang merah yang dia sudah buktikan hasilnya.
"Saya ingin melihat hasilnya dua hingga tiga tahun lagi, karena kita ingin fokus dengan memberikan prioritas pada sektor pertanian," kata Jokowi.
Sebelumnya di tempat yang sama, Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa prioritas pemerintah menaikkan anggaran Kementerian Pertanian hingga 100% sesuai semangat Nawacita bahwa Indonesia harus membangun kekuatan pangan secara mandiri, dengan berbagai upaya yang telah dilakukan.
"Meskipun Indonesia tahun ini dihantam El Nino yang lebih dahsyat dari 1997 dan 1998, Indonesia mampu bertahan menghadapinya tanpa harus mengimpor beras seperti dilakukan pada saat itu," kata Mentan, seperti dilansir Setkab.
Jakarta (B2B) - Indonesian President Joko Widodo gave three years to the Agriculture Ministry to prove use of budget rose 100% in the 2015 Revised State Budget amounted to 32.817 trillion rupiahs with comparable results, because target of achieving food self-sufficiency is a long-term program.
"Import of food is have decreased? Is the production of rice, corn, soybeans will increase. I will see. I do not want to rush. Just one year requested maximum results? No. It´s a medium-term program, as well as a long-term program," President Widodo said here on Monday afternoon (12/21) to the 2015 Best Farmer Award recipient called as the Adhikarya Pangan Nusantara.
Widodo has admitted the volume of food imports began to decline as corn, beef, onions have seen the results.
"I want to see the results of two to three years, because we want to focus by giving priority to the agricultural sector," he said.
Earlier in the same place, the Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman said that the government´s priority to raise the budget of his ministry up to 100% because Indonesia should independently meet food needs without depending on imported products.
"Although Indonesia was hit by El Nino this year which is more powerful than 1997 and 1998, Indonesia was able to face without having to import rice as was done at the time," Minister Sulaiman said.
