Bangkitkan Usaha Petani Milenial, Kementan gandeng Baznas dan Pegadaian Syariah
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani

Sukabumi, Jabar [B2B] - Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] dari Polbangtan Bogor selaku Provincial Project Implementation Unit [PPIU] pada Program Youth Entrepreneur and Employment Support Services [YESS] di Provinsi Jawa Barat menggelar Milenial Agriculture Forum [MAF] Pojok Kredit.
Webinar MAF Pojok Kredit kali ini mengusung tema ´Sinergi Membangun Pertanian yang Kokoh bersama Badan Amil Zakat Nasional [Baznas] dan Pegadaian. Webinar MAF tersebut berlangsung di Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat pada Rabu [20/9].
Webinar MAF merupakan program dari Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementan [Pusdiktan] yang bertujuan mempertemukan para petani dan pengusaha milenial di bidang pertanian untuk saling berbagi ilmu dan success story, sehingga diharapkan dapat menjadi ajang bertukar pikiran untuk memajukan pertanian Indonesia.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo meyakini kaum milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.
"Pemerintah Indonesia terus mendorong peran penting sektor pertanian menciptakan lapangan kerja di pedesaan, meningkatkan pendapatan keluarga petani serta memastikan ketahanan pangan nasional," katanya.
Regenerasi petani, kata Mentan Syahrul, merupakan harga mati yang harus segera kita realisasikan bersama.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menilai peranan pemuda sangatlah penting, terutama dalam pembangunan pertanian ke depan.
"Pemuda merupakan generasi masa kini yang wajib meneruskan perjuangan petani Indonesia. Kami harapkan peran petani milenial bukan hanya menjadi duta, juga menginspirasi generasi lainnya terjun ke pertanian," katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan, kita harus mengajak anak muda terjun ke pertanian dengan semangat inovasi yang mereka miliki. Negara besar seperti Amerika dan Cina saja bisa maju pertaniannya karena SDM-nya bangkit.
MAF secara rutin digelar setiap pekan pada Rabu secara bergantian di seluruh wilayah Program YESS, melibatkan PPIU Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.
Untuk edisi Sukabumi, MAF mendatangkan petani milenial di wilayah Kabupaten Sukabumi dan sekitarnya. Pojok Kredit diselenggarakan secara hibrid, agar dapat diikuti oleh petani milenial di seluruh Indonesia melalui daring.
Peserta MAF Pojok Kredit di Sukabumi sangat antusias mengikuti webinar lantaran hadirnya narasumber dari Baznas Kabupaten Sukabumi dan Pegadaian Syariah Cabang Sukabumi.
PPIU Jawa Barat kali ini mengundang Koordinator BDSP BPP Sukabumi, Siti Hunanifah; Kepala Divisi Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas Kabupaten Sukabumi, Muhammad Kamaluddin dan Asisten Manajer Pegadaian Syariah Kabupaten Sukabumi, Satia Nurcahyani.
Saat ini, Pegadaian Syariah kolaborasi dengan pemerintah melalui program Super Mikro disingkat Supermi, dengan memberikan bantuan modal berupa Kredit Usaha Rakyat [KUR] tanpa agunan di kisaran Rp1 juta hingga Rp10 juta.
Ke depan, BDSP BPP Sukabumi akan sinergi dengan Pegadaian Syariah Sukabumi bagi penyediaan data calon nasabah para pelaku usaha milenial di bidang pertanian agar dapat mengakses Program Supermi.
Lain halnya dengan Baznas, menurut Kamaluddin, bantuan modal yang diberikan oleh Baznas kepada para pelaku usaha bukan bersifat pinjaman, sehingga nominal yang diberikan tidak terlalu besar karena sifatnya seperti stimulan.
Selain mengundang lembaga keuangan non-bank, MAF Pojok Kredit di Sukabumi didukung kehadiran Young Ambassador Program YESS dari Sukabumi, Iqbal Habibi dan para local champion Program YESS PPIU Jawa Barat di antaranya, Encep Rijaludin yang sukses dengan produksi Bambu Hoki yang menembus ekspor ke sejumlah negara ASEAN juga Rajib Rivaldi, petani cabai Sukabumi yang sukses memproduksi cabe hanya dalam kurun dua tahun. [wisda/timhumaspolbangtanbogor]
Sukabumi of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.