Mentan Antisipasi Endemis Kekeringan, Selamatkan Produksi Padi
Indonesia Overcome Endemic Drought in Agricultural Lands
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman menegaskan pemerintah telah mengantisipasi daerah endemis kekeringan hingga 200 ribu hektar, untuk mengamankan lahan-lahan persawahan yang siap panen di tengah ancaman kemarau panjang akibat fenomena El Nino
"Pemerintah mengantisipasi kekeringan dengan membagikan 21 ribu unit pompa air, memperbaiki 1,3 juta hektar irigasi tersier, karena perhatian utama saat ini menyelamatkan panen padi, sementara sampai Agustus 2015 produksi padi mencapai 76 persen dari luas areal tanam di seluruh Indonesia," kata Menteri Amran Sulaiman kepada pers di kantornya pada Senin (10/8).
Dia menambahkan, panen padi diperkirakan berlangsung hingga November 2015 sebelum masa paceklik, pada masa panen September hingga Oktober akan ada tambahan 15% dari dua juta hektar lahan. Kemudian November hingga Desember sekitar delapan persen dari total panen padi nasional.
"Hari ini kami resmikan pos komando antisipasi bencana kekeringan nasional bersama kementerian dan instansi terkait sehingga dapat mengantisipasi dampak kekeringan pada sentra-sentra produksi padi," kata Mentan.
Terkait dengan dampak kekeringan, Mentan meminta masyarakat tidak perlu khawatir terhadap bencana kekeringan, karena isu tersebut terlampau dibesar-besarkan padahal di sejumlah daerah sudah mulai turun hujan. Pemerintah pun bekerja keras melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi dampak kekeringan.
"Kepada seluruh sahabatku petani Indonesia tidak usah khawatir atau panik menghadapi kekeringan. Pemerintah telah mengambil langkah-langkah konkret sejak Desember tahun lalu," kata Amran Sulaiman.
Jakarta (B2B) - Indonesian Agriculture Minister, Andi Amran Sulaiman said the government had anticipated the endemic areas of drought up to 200,000 hectares, to secure agricultural land before the harvest period face the threat of droughts due to the El Nino phenomenon.
"The government anticipates drought by distributing 21 thousand units of water pumps, improve irrigation tertiary irrigate 1.3 million hectares of rice fields, because the main concern at this time to save harvest period, while rice production until August 2015 reached 76 percent of planting area across Indonesia," Minister Sulaiman told the press at his office on Monday (10/8).
He added that the rice harvest is expected to last until November 2015, during the harvest of September to October there will be an additional 15% of rice production of two million hectares of land. Then November and December about eight percent of the total national rice harvest.
"Today we have inaugurated a command post in anticipation of a national drought disaster in coordination with ministries and relevant agencies, to anticipate the impact of drought on rice production centers," Mr Sulaiman saidl.
He asked people not to have to worry about the drought, because the issue is too exaggerated whereas in some areas had started to rain. The government has worked hard to make efforts to anticipate the effects of drought.
"To all farmers, I urge not to worry or panic. The government has taken concrete steps since December last year," the minister said.
