Tingkatkan Kapasitas Petani & Penyuluh, Kementan adakan Bimtek di Garut

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Tingkatkan Kapasitas Petani & Penyuluh, Kementan adakan Bimtek di Garut
POLBANGTAN BOGOR: Anggota Komisi IV DPR RI M Hoerudin Amin [berdiri] membuka Bimtek Kapasitas Petani dan Penyuluh di Kabupaten Garut didampingi Direktur Polbangtan Bogor, Syaifuddin Anwar [duduk, ke-2 kanan].

Garut, Jabar [B2B] - Bimbingan Teknis [Bimtek] Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh wilayah koordinasi Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] dari Polbangtan Bogor berlangsung di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat pada Selasa [9/5].

Bimtek di Garut dihadiri oleh Anggota Komisi IV DPR RI M Hoerudin Amin, Direktur Polbangtan Bogor Syaifuddin, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut yang diwakili oleh UPTD Cisurupan Garut, Iwan Setiawan dan praktisi pertanian sebagai narasumber.

Kegiatan Bimtek diikuti 200 orang petani dan penyuluh, mengulas materi tentang Hidroponik Solusi Bertanam Di Lahan Sempit, Perbedaan Pertanian di Mesir dan di Indonesia dan Kelembagaan Petani.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan penyuluh merupakan garda terdepan mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi lumbung pangan.

“Kalian [penyuluh] adalah otaknya petani, pemegang manajemen pertanian di lapangan. Kalian yang menunjukkan mulai dari hulu ke hilir, mulai dari tanam sampai petik hingga jual,” katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa saat ini dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.

“Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian kedepan menjadi pertanian modern," katanya.

Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, kata Dedi Nursyamsi, juga berorientasi ekspor. Saat ini kita telah memiliki banyak petani milenial sekaligus wirausahawan muda bidang pertanian.

Anggota Komisi IV DPR RI Muhammad Haerudin Amin menyampaikan  bahwa masyarakat Garut khususnya Garut Selatan harus mempunyai keyakinan dan tekad untuk maju, bermimpi tapi tentunya diikuti dengan kemauan dan kerja keras.

“Petani dan penyuluh harus bersama-sama berjuang dari bawah serta yakin bahwa akan ada perubahan. Kegiatan Bimtek ini diharapkan mendorong peserta ikut serta menyukseskan kemandirian pangan, utamanya bahan pangan lokal bukan impor," katanya.

Harapan senada dikemukakan Direktur Polbangtan Bogor, Syaifuddin Anwar bahwa kegiatan Bimtek adalah kerjasama Kementan dengan Komisi IV DPR RI dalam upaya peningkatan kapasitas petani dan penyuluh, serta regenerasi petani.

"Diharapkan peserta menjadi petani dan penyuluh  garda terdepan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, salah satunya mengadopsi inovasi pertanian yang sudah ada untuk membantu peningkatan produksi pertanian sehingga kesejahteraan petani dapat terwujud," katanya.

Syaifuddin menambahkan penyuluhan pertanian menjadi sangat penting dalam perannya sebagai jembatan bagi petani.

"Penyuluhan pertanian diharapkan dapat menghasilkan sumber daya produksi, modal kerja, prasarana pokok disamping layanan umum lain yang dibutuhkan petani agar dapat turut serta dalam kegiatan ekonomi," katanya. [syafira/wisda/timhumaspolbangtanbogor]

Garut of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.