Gardjita Budi Diminta Jaga Cadangan Pangan
The Inauguration Senior Officials of Indonesian Agriculture Ministry
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman mengingatkan Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Gardjita Budi segera melakukan upaya khusus dan langkah nyata untuk memastikan ketersediaan dan cadangan pangan tetap terjaga, distribusi berimbang, dan berperan aktif menjaga kestabilan harga pangan nasional.
"Kepala BKP yang dilantik bersama tiga pejabat eselon satu lainnya adalah pegawai yang terpilih dari hasil seleksi terbuka jabatan tinggi madya Kementerian Pertanian 2015. Saya minta setiap unit eselon satu menggerakkan seluruh sumber dayanya untuk mendukung pencapaian target swasembada pangan," kata Mentan dalam arahannya pada pelantikan keempat pejabat eselon satu di kementeriannya, Jumat (3/7).
Selain Gardjita Budi yang dilantik menggantikan Achmad Suryana, dilantik pula Syukur Iwantoro sebagai staf ahli bidang investasi menggantikan Prabowo Respatiyo Caturroso, sebelumnya menjabat direktur jenderal peternakan dan kesehatan hewan; Hassanuddin Ibrahim, mantan direktur jenderal hortikultura dilantik sebagai staf ahli bidang perdagangan dan hubungan internasional; dan Ani Andayani sebagai staf ahli bidang infrastruktur pertanian.
Keempat pejabat baru ini diseleksi secara terbuka oleh tim independen yang dibentuk Kementerian Pertanian RI antara lain peneliti CSIS yang dikenal sebagai pengamat politik, J Kristiadi, mantan Menteri Pertanian Syarifudin Baharsyah, pakar psikologi Hamdi Muluk dan perwakilan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Menteri Amran Sulaiman juga memberhentikan dengan hormat Tahlim Sudaryanto sebagai staf ahli bidang kerjasama internasional, dan Pantjar Simatupang sebagai staf ahli bidang kebijakan pembangunan. Keputusan pemberhentian dan pengangkatan tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 100.M tertanggal 25 Juni 2015.
"Tugas penting yang menjadi prioritas saat ini adalah mengantisipasi dampak kekeringan yang diumumkan Badan Pusat Statistik, saya minta pejabat eselon satu mengeluarkan kebijakan yang mendukung pasokan pangan serta mempercepat pengadaan infrastruktur pertanian di daerah terdampak kekeringan dan rawan pangan," katanya lagi.
Jakarta (B2B) - Indonesia´s Agriculture Minister, Andi Amran Sulaiman warned the Head of Food Resilience Agency, Gardjita Budi as soon as possible make special efforts to ensure supply and food reserves, balanced distribution, and maintain the stability of food prices.
"The first echelon officials inaugurated today is the best employee of the open selection results in the agriculture ministry. I ask each of the first echelon units are working hard to support the achievement of food self-sufficiency," said Minister Sulaiman in his speech here on Friday (7/3).
Gardjita Budi was inducted to replace Achmad Suryana, Syukur Iwantoro as expert staff for investment replaces Respatiyo Caturroso Prabowo, who previously served as director general of livestock and animal health; Hasanuddin Ibrahim, former director general of horticulture inaugurated as expert staff in trade and international relations; and Ani Andayani as an expert staff of agricultural infrastructure.
The senior officials of the result of selection of open independent panel set up by the agriculture minister:
CSIS researcher known as a political observer, J Kristiadi, former Agriculture Minister Syarifudin Baharsyah, psychologist Hamdi Muluk and representatives of the Administrative Reform and Bureaucratic Reform Ministry.
Minister Sulaiman also dismiss Tahlim Sudaryanto as expert staff of international cooperation, and Pantjar Simatupang as expert staff development policy areas. Dismissal and appointment decisions stated in Presidential Decree No. 100.M dated June 25, 2015.
"The task priority now is to anticipate the effects of drought as reported by the Indonesian statistics agency. I asked the first echelon officials issued a policy that supports the food supply, and accelerate the procurement of agricultural infrastructure in drought affected areas, and food insecurity," Mr Sulaiman said.
