Itjen Kementan Kawal Penyediaan Benih Jagung Unggul

Inspectorate General of Agriculture Ministry Supports the Government`s Program

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Itjen Kementan Kawal Penyediaan Benih Jagung Unggul
FOCUS GROUP DISCUSSION: Inspektur Jenderal Kementan [Irjentan] Bambang Wahyu Dwiantoro membuka FGD ´Perbenihan Jagung´ yang memastikan Itjentan mengawal penyaluran benih jagung unggulan [Foto: Kementan/Joko P]

Bogor, Jabar [B2B] - Kementerian Pertanian RI khususnya Inspektorat Jenderal [Itjentan] memastikan pengawalan benih jagung unggulan bersertifikasi, dengan tingkat kemurnian dan daya tumbuh tinggi bagi kemaslahatan petani. Guna mendukung peningkatan produksi pangan dari benih berlabel dan bermutu, tingkat kemurnian dan daya tumbuh tinggi.

Hal itu dikemukakan Inspektur Jenderal Kementan [Irjentan] Bambang Wahyu Dwiantoro dalam arahannya padai Focus Group Discussion [FGD] ´Perbenihan Jagung´ di Bogor, Jabar pada Kamis [25/3]

"Kementan menekankan pentingnya sertifikasi benih.  sertifikasi benih. Tujuannya, untuk kemaslahatan petani, sehingga proses sertifikasi benih berupa pengujian dan penegasan bahwa benih yang disebar kepada masyarakat layak dan terjamin kualitasnya," kata Irjentan Bambang WD.

Menurutnya, benih bermutu menjadi salah satu sarana produksi pertanian yang sangat penting meningkatkan produksi pangan, selain dengan penanganan faktor-faktor agronomi.  

"Benih bermutu merupakan benih berlabel dengan tingkat kemurnian dan daya tumbuh yang tinggi. Karena itu, pemerintah setiap tahun mengalokasikan bantuan benih varietas unggul bersertifikat kepada petani," kata Bambang WD.

Irjentan menegaskan penyediaan benih unggul dilakukan untuk mendukung pemerintah dalam pengembangan komoditas jagung dan mendukung program Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan Korporasi [ProPaktani] yang digagas Kementan.

"Penyediaan benih jagung unggul menjadi solusi untuk meningkatkan produktivitas jagung dan memastikan jumlah produksi dapat meningkat siginifikan dan melampaui target yang ditetapkan, bahkan dapat surplus sehingga meningkatkan ekspor," kata Bambang WD.

Lebih lanjut, Bambang WD menegaskan bahwa dalam pelaksanaan penyediaan dan penyaluran benih bermutu, Itjen Kementan akan terus melakukan pengawalan program agar tidak terjadi penyimpangan. 

“Kami berkomitmen melakukan pendampingan dari saat perencanaan, proses pengadaan sampai penyaluran, untuk meminimalisir munculnya risiko penyimpangan,” ungkap Irjentan Bambang WD.

Terkait teknis pengawalan, katanya lagi, Iitjentan akan memastikan bahwa proses pengadaan telah dilakukan dengan cermat dan akurat, serta tidak bertentangan dengan regulasi dan aturan hukum. 

Salah satu persoalan yang muncul dan menjadi titik kritis, kata Irjentan, ketika Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementan[Balitbangtan] mampu menyediakan benih unggul dengan jumlah yang cukup, tetapi tidak tersedia pembeli karena terbatasnya anggaran. 

"Inilah pentingnya ada keterpaduan, sehingga benih dapat diproduksi dan dimanfaatkan dengan tepat," kata Bambang WD. [Rin]

Bogor of West Java [B2B] - Indonesian corn production is able to compete in the Southeast Asian regional market, until now it is sufficient for national needs, so it is strange that someone says that Indonesia´s corn production is unable to compete with imported corn, according to senior official of Indonesian Agriculture Ministry.