Cetak Sawah, Ditjen PSP Kementan Siap Dukung Kotawaringin Timur
Indonesian Govt Encouraged the Regions to Develop New Rice Fields
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani

Kotawaringin Timur, Kalteng [B2B] - Kementerian Pertanian RI khususnya Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian [Ditjen PSP] siap mendukung pemerintah daerah dalam upaya cetak sawah baru seperti halnya Kabupaten Kotawaringin Timur [Kotim] di Provinsi Kalimantan Tengah yang mencanangkan program cetak sawah baru seluas 100 hektar tahun ini, yang akan memanfaatkan lahan dekat sungati sehingga tidak kesulitan air saat musim kemarau.
Hal itu dikemukakan Dirjen PSP Kementan, Sarwo Edhy dan Kepala Dinas Pertanian Kotim, I Made Dikantara terkait upaya pemerintah kabupaten [Pemkab] mengembangkan cetak sawah baru seluas 100 hektar untuk perluasan areal tanam dan meningkatkan produksi padi setelah menetapkan dua lokasi, Desa Hanaut di Kecamatan Pulau Hanaut seluas 50 hektar dan Desa Soren di Kecamatan Kotabesi juga seluas 50 hektar.
Dirjen Sarwo Edhy mengapresiasi kebijakan Pemkab Kotim untuk mengantisipasi alih fungsi lahan di Indonesia seperti dilansir Badan Pusat Statistik [BPS] tentang penyusutan lahan baku sawah dalam lima tahun terakhir mencapai 9%, yang berkurang dari 7,75 juta hektar pada 2013 menjadi 7,1 juta hektar saat ini.
“Salah satu kewajiban pemerintah, pusat maupun daerah wajib menetapkan lahan pangan berkelanjutan. Khusus lahan sawah baru, apabila sudah clean and clear maka Ditjen PSP Kementan siap memberikan bantuan yang dibutuhkan, baik alat mesin pertanian atau Alsintan seperti benih padi, pupuk dan irigasi tersier," kata Sarwo Edhy di Kotim, Sabtu [4/5].
Menurutnya, Kementan siap mendukung penuh apabila semuanya sudah siap. Status lahan tidak masalah. Kelompok tani siap mendukung menggarap lahan sawah baru. "Tinggal ajukan saja kebutuhan apa yang bisa dibantu pemerintah pusat."
I Made Dikantara mengatakan Pemkab Kotim memilih lokasi cetak sawah baru dekat sungai, agar tidak kesulitan air di musim kemarau mengingat kekeringan menjadi salah satu kendala yang dihadapi petani saat musim kemarau, sehingga petani merugi dan berpengaruh terhadap produktivitas pertanian daerah.
"Tujuan kami bukan hanya perluasan areal tanam, tetapi juga peningkatan produksi. Kalau dekat sungai, maka tidak tergantung musim lagi. Saat kemarau pun masih bisa menarik air dari sungai menggunakan mesin pompa sehingga diupayakan tiga kali tanam dalam satu tahun," katanya.
Saat ini luas tanam padi di Kotim diperkirakan 22.000 hektare, dari jumlah tersebut sekitar 350 hektare sudah bisa tiga kali tanam dalam setahun yakni di Desa Sungai Sugih, Kecamatan Kotabesi seluas 150 hektar dan Desa Lempuyang di Kecamatan Teluk Sampit seluas 200 hektare.
"Kotawaringin Timur sudah swasembada beras, tapi kami terus mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas. Kalau sudah merata bisa tanam tiga kali dalam satu tahun maka hasilnya akan melimpah. Sementara produksi beras Kotim pada 2018 masih menunggu hasil penghitungan BPS Kotim, yang diyakini surplus beras setiap tahun meningkat," kata I Made Dikantara.
Apabila masa tanam padi bisa meningkat maka perluasan areal tanam diprioritaskan pada wilayah strategis, dan menjadi kebanggaan daerah apabila Kotim mampu tiga kali tanam padi dalam setahun. Mengingat potensi ekonomi di bidang pertanian masih sangat besar, sehingga peningkatan produktivitas pertanian diharapkan berdampak besar terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani Kotim. [Sur]