Anggarkan Rp50 Triliun, Mentan SYL Dorong Petani Berani Manfaatkan KUR

Indonesian Govt Encourages Farmers to Use People`s Business Credit

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Anggarkan Rp50 Triliun, Mentan SYL Dorong Petani Berani Manfaatkan KUR
KUNKER SUMSEL: Mentan Syahrul Yasin Limpo [atas] mengajak petani memanfaatkan dana KUR; Dirjen PSP Kementan Sarwo Edhy mendampingi Mentan dan uji coba drone penabur benih di lokasi #Serasi Banyuasin [Foto2: Humas Ditjen PSP]

Banyuasin, Sumsel [B2B] - Pemerintah RI menyediakan anggaran untuk kredit usaha rakyat [KUR] sekitar Rp50 triliun untuk dimanfaatkan petani meningkatkan produksi pertanian. Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mendorong petani agar berani memanfaatkan layanan program KUR yang disediakan negara, sebagai upaya negara meningkatkan kesejahteraan para petani di seluruh Indonesia.

"Kementan saat ini sudah menyiapkan anggaran KUR sekitar Rp50 triliun. Saya sangat mendorong penggunaan KUR ini, karena itu petani juga harus berani mengambil KUR agar produksi meningkat dan lossesnya berkurang dengan penggunaan alsintan. Intinya, kita tidak boleh pura-pura atau bohong mengurus pertanian ini. Sebab negara sudah banyak membantu," kata Mentan SYL pada Gerakan Tutup Tanam Padi di lahan pasang surut #Serasi di Desa Karang Baru, Kecamatan Sumber Marga Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Senin [23/12].

Dia juga meminta para petani dan penyuluh terus meningkatkan kualitas produksi beras. Tujuannya, memenuhi kebutuhan dalam negeri dan menembus pasar ekspor. Petani dan penyuluh harus sinergi sebagai ujung tombak pertanian Indonesia, mampu menghitung berbagai kebutuhan pasar dan bisnis demi terwujudnya kedaulatan pangan.

"Kalau mau ekspor harus meningkatkan kualitas produksi, sebab kita akan bersaing dengan beras dari negara lain. Saya mau kita kompak dan kerjasama. Karena itu, ongkos produksi harus diturunkan, tonase harus dinaikkan. Makanya saya harapkan semua kelompok tani memanfaatkan program KUR, karena bunganya sangat rendah," kata Mentan SYL.

Di Sumsel, dia mengakui sudah menjalin kerjasama dengan pemerintah provinsi [Pemprov] untuk meningkatkan semua produksi yang berorientasi pada pencapaian ekspor. Kesepakatan itu melengkapi kesepakatan sebelumnya, yakni membangun Sumsel menjadi lebih modern dengan pemanfaatan teknologi dan mekanisasi.

"Ada dua yang sekarang sedang bergerak maju dengan Pemprov Sumsel. Pertama, kita sepakat melakukan ekspor dan menjamin kebutuhan rakyatnya dengan baik. Kedua, mendorong penggunaan Alsintan agar produksi di sana lebih hemat dan lebih cepat," kata Mentan SYL.

Dukungan Bank BUMN
Di tempat yang sama, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian - Kementerian Pertanian RI [PSP Kementan] Sarwo Edhy mengatakan bahwa pihaknya telah meneken Memoranda Kesepahaman [MoU] dengan Bank BRI dan Bank Mandiri terkait KUR untuk pertanian.

"Di Ditjen PSP, ada direktorat pembiayaan yang menjadi kepanjangan tangan Kementan dalam mempermudah petani mengakses perbankan dalam memanfaatkan KUR," katanya.

KUR sebaiknya diajukan oleh ketua kelompok tani [Poktan], karena perbankan biasanya hanya mengecek sekilas karena sudah ada jaminan dari ketua Poktan.

"Memang harus dilakukan oleh kelompok tani. Kredit untuk pertanian, kalau sendiri-sendiri bank akan sulit menyetujui. Kalau diajukan kelompok, bank tidak perlu tanya sana-sini karena sudah mendapat rekomendasi dari dinas pertanian dan sudah terverifikasi lahannya," jelas Sarwo Edhy.

Selain itu, Ditjen PSP tetap menggerakkan Fasilitator Pembiayaan Petani Swadaya (FPPS) untuk meningkatkan akses petani terhadap sumber pembiayaan pertanian seperti KUR dan juga pengawasan agar dana KUR digunakan sesuai peruntukannya.

"Peran FPPS diperluas untuk mendampingi petani mengakses ke sumber-sumber pembiayaan pertanian baik program KUR maupun fasilitasi pembiayaan lainnya. FPPS juga yang akan berkoordinasi dengan petani dalam menghitung kebutuhan apa saja yang akan ditutup dengan dana KUR. Jangan sampai dana KUR ini dimanfaatkan untuk kebutuhan lainnya, seperti beli motor atau lainnya," paparnya.

Di tempat yang sama, Gubernur Sumsel, Herman Deru menyampaikan terimaksih atas berbagai bantuan dan perhatian yang luar biasa dari Kementan. Bantuan dan perhatian Kementan sejauh ini berhasil mengubah mindset petani Sumsel dari konvensional menjadi modern.

"Kementan sangat luar biasa memberi perhatian kepada Sumsel. Pak menteri berhasil merubah mindset mereka dari berpikir konvensional menjadi modern. Dari petani biasa sekarang enterpreneur. Kita berharap ke depan, infrastruktur pertanian terus dibangun. Saya mohon pak menteri bisa mengomunikasikan hal ini dengan kementerian terkait," katanya [Sur]

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The Indonesian government provides a budget for people´s business credit [KUR] around IDR 50 trillion to be used by farmers to increase agricultural production. Agriculture Minister Syahrul Yasin Limpo encouraged farmers to use KUR provided by the state, as an effort to improve the welfare of farmers across the country.