Dampak Corona, Petani Bali Optimalisasi Alsintan hadapi Panen Raya
Indonesian Bali`s Farmers Optimize Agricultural Machinery
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Tabanan, Bali [B2B] - Minimnya buruh tani musiman sebagai tenaga panen di Provinsi Bali akibat pandemi virus Corona, mendorong petani di Kabupaten Tabanan mengoptimalkan penggunaan alat mesin pertanian [Alsintan] seperti combine harvester untuk mendukung kegiatan panen raya di seluruh Tabanan.
Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, I Wayan Sudiarta mengatakan sebelum ada wabah, tenaga panen biasanya didatangkan dari Pulau Jawa, akan tetapi akibat wabah Corona, jumlah yang datang sangat berkurang sehingga mesin panen [combine harvester] menjadi andalan petani Tabanan.
"Petani akhirnya memilih untuk mengoptimalkan penggunaan alsintan bantuan Kementan seperti combine harvester untuk memanen padi mereka. Setelah petani menggunakan combine harvester, proses panen berlangsung lebih cepat, dan hasil gabah lebih bersih," kata I Wayan Sudiarta.
Sebelumnya diberitakan B2B, pertanian di Provinsi Bali merasakan dampak pandemi Corona, yang mengakibatkan kekurangan tenaga panen namun keberadaan Alsintan membuat kendala tersebut segera teratasi. Pasalnya, mekanisasi pertanian dengan Alsintan bertujuan mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern [3M] yang bekerja cepat, efektif dan efisien.
"Dalam kondisi bagaimanapun produksi pertanian harus terjamin. Tanggung jawab menyediakan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia merupakan spirit bagi keluarga besar Kementerian Pertanian RI dan semua pelaku pembangunan pertanian," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Jakarta, Sabtu [4/4] menyikapi kabar tersebut.
Menteri SYL mengatakan penggunaan Alsintan diharapkan mampu meningkatkan produksi padi di Bali pada tahun-tahun mendatang. "Dengan teknologi, saya berharap tidak mendengar adanya penurunan produksi di Bali. Gunakanlah alat canggih yang ada supaya kita bisa ekspor. Kita harus serius mengurus pertanian ini."
Kepala BPTP Bali, I Made Rai Yasa mengatakan bahwa dalam kondisi wabah seperti ini, petani memang akan lebih efektif mengoptimalkan penggunaan alsintan baik dalam penanaman sampai pemanenan sehingga interaksi antar orang dapat dihindari dalam rangka mencegah penyebaran Corona.
"Badan Litbang Pertanian telah banyak menghasilkan inovasi di bidang alsintan, yang siap dimanfaatkan sebagai alternatif mengatasi permasalah petani terutama masalah kekurangan tenaga kerja," jelasnya.
I Made juga melaporkan bahwa selain di Tabanan pada hari yang sama petani di Kabupaten lain juga sedang melaksanakan panen padi, meski dengan kondisi minim tenaga kerja.
Per Rabu [1/4] panen juga dilaksanakan di Kabupaten Karangasem, tepatnya di Subak Susuan, Kelurahan Karangasem, Kecamatan Karangasem.
"Terpantau oleh petugas kami, petani disana mengawali panen hari ini seluas 40 are dari potensi panen seluas 52 hektar padi yang sudah siap panen. Varietas padi yang dipanen adalah Cigeulis dan produktivitas diketahui sebesar 5,4 ton per hektar," kata I Made Rai Yasa. [Sur]
Tabanan of Bali [B2B] - Directorate General of Agricultural Infrastructure and Facilities of Indonesian Agriculture Ministry [Ditjen PSP Kementan] asked the farm machinery rental cooperative [UPJA] to optimize the use of agricultural machinery [Alsintan] to support farmers to develop national agricultural potential.