Tingkatkan Akselerasi Program Pemberdayaan Petani Millenial, Kementan Siapkan 3 Years Action Plan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Tingkatkan Akselerasi Program  Pemberdayaan Petani Millenial, Kementan Siapkan 3 Years Action Plan
POLBANGTAN BOGOR: Workshop dihadiri oleh 43 orang, terdiri atas 3 orang dari PPIU Jabar, 32 orang dari BDSP se kabupaten Subang, 5 orang dari P4S, 1 orang dari mitra usaha dan 2 orang dari Dinas Pertanian Kabupaten Subang.

Subang, Jabar [B2B] - Kementerian Pertanian RI melalui Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] khususnya Polbangtan Bogor yang merupakan penanggung jawab Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services [YESS] di Jawa Barat sebagai Provincial Project Implementation Unit [PPIU] menyelenggarakan Workshop dengan tema '3 Years Action Plan' di Rumah Makan Bale Desa, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk Pengembangan Business Development Service Providers [BDSP] sebagai pusat pelatihan di tingkat kecamatan. Ada pun tugas BDSP sebagai tugasnya memberikan bimbingan, konsultasi pelayanan pengembangan bisnis, pendampingan bisnis, memfasilitasi akses keuangan/pasar/teknologi, layanan identifikasi potensi bisnis. Wilayah binaan PPIU Jawa Barat yakni Subang, Sukabumi, Cianjur dan Tasikmalaya.

Workshop dihadiri oleh 43 orang, terdiri atas 3 orang dari PPIU Jabar, 32 orang dari BDSP se kabupaten Subang, 5 orang dari P4S, 1 orang dari mitra usaha dan 2 orang dari Dinas Pertanian Kabupaten Subang. Kegiatan kali ini dilaksanakan di RM Bale Desa Subang, Kamis [22/9].

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menyadari betul peran generasi muda dalam pembangunan pertanian sangatlah penting untuk meningkatkan pertanian di Indonesia. Kementan terus mendukung generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian.

“Pemuda sebagai generasi milenial harus memiliki motivasi. Hadirnya petani serta wirausahawan pertanian milenial berperan penting mendorong pengembangan jejaring usaha di wilayahnya. Saat ini terdata lebih 2.000 petani milenial tersebar di seluruh provinsi. Namun, pemerintah tidak berhenti di sini, peningkatan terus dilakukan," kata Mentan.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi berharap melalui program YESS akan terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi sumber daya manusia dari pedesaan serta meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian.

"Sektor pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan dan dapat berdampak pada penurunan angka pengangguran serta terjadinya urbanisasi,” katanya.

Dedi pun mengharapkan petani serta wirausaha pertanian milenial mampu menjadi resonansi penggerak tenaga muda di sekitarnya untuk menjadi SDM pertanian unggulan yang mampu menggenjot pembangunan pertanian menjadi pertanian maju, mandiri dan modern.

"Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh program YESS adalah menciptakan lingkungan regulasi yang kondusif terhadap usaha pelibatan pemuda di sektor pertanian," kata Dedi.

Adapun Strategi BDSP menuju pusat pelatihan sebagai rencana aksi 3 tahun, dengan dimulai dari perbaikan input [jejaring kemitraan], perbaikan proses [pembelajaran berbasis masalah dan sistematik] dan perbaikan output [alumni yg kompeten].

Wahyuningsih sebagai Tim PPIU Jabar mengungkapkan "Dengan adanya kegiatan ini diharapkan seluruh BDSP yg ada di Subang sebanyak 38 dapat menyusun dan merealisasikan kegiatan 3 years action plan dengan baik di Kecamatan masing-masing". [wisda/timhumaspolbangtanbogor]

Subang of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.