Tingkatkan Kualifikasi Lulusan, Polbangtan Kementan Lakukan Sertifikasi

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Tingkatkan Kualifikasi Lulusan, Polbangtan Kementan Lakukan Sertifikasi
POLBANGTAN BOGOR: Sertifikasi Kompetensi Penyuluhan Pertanian kali ini melibatkan peserta dari alumni yang tahun ini, 2022, sudah wisuda, yang diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan di daerah masing-masing untuk mewujudkan Swasembada Pangan 2024.

Bogor, Jabar [B2B] - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menyatakan peningkatan produktivitas pertanian dapat tercapai melalui peningkatan SDM Pertanian, salah satunya, peningkatan SDM penyuluh melalui sertifikasi.

Penyuluh merupakan garda terdepan dalam peningkatan produksi dan produktivitas komoditas yang berdaya saing, guna mewujudkan pencapaian swasembada pangan dan penerapan teknologi pertanian yang modern.

“Kualitas SDM pertanian selalu ditingkatkan, sebab pertanian saat ini harus terus berinovasi dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. Salah satu parameternya tentu melalui sertifikasi. Untuk itu, momentum Sertifikasi Penyuluh Pertanian harus dimanfaatkan sebaik-baiknya,” kata Mentan Syahrul.

Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] dalam hal ini Polbangtan Bogor melaksanakan Sertifikasi Kompetensi Penyuluhan Pertanian pada Prodi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan [PPKH] selama tiga hari, 29 - 31 Agustus 2022 yang diikuti 44 mahasiswa.

Sertifikasi tersebut melibatkan peserta dari alumni yang tahun ini, 2022, sudah wisuda, yang diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan di daerah masing-masing untuk mewujudkan Swasembada Pangan pada 2024.

Ketua Jurusan Peternakan Polbangtan Bogor, Arif Nindyo dalam sambutannya mengingatkan bahwa “mahasiswa kita harus biasa menjadi contoh bagi petani di daerah, bagaimana bertani/berternak yang produktif dan menghasilkan nilai tambah.”

“Penyuluh merupakan orang yang menunjukkan inovasi, ide, dan informasi kepada pelaku usaha [petani/peternak] untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikapnya," katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi, menerangkan lebih lanjut mengenai hal itu.

“Kementan memberikan perhatian besar pada seluruh penyuluh pertanian. Untuk itu, persiapkan sertifikasi sebaik mungkin agar hasilnya positif. Sebab, sertifikasi juga menjadi bukti kompetensi dan kualitas SDM pertanian untuk menjawab tantangan ke depan,” katanya.

Dengan sertifikasi, kata Dedi Nursyamsi, diharapkan penyuluh pertanian dapat mendukung tercapainya Tiga Tujuan Pembangunan yakni menyediakan pangan bagi seluruh negeri, meningkatkan kesejahteraan petani dan mendorong tercapainya Gerakan Tiga Kali Ekspor  [GratiEks] sesuai arahan Mentan Syahrul.

"Meningkatnya produktivitas tidak lepas dari peran penyuluh, yang menjadi tempat petani berkonsultasi terkait permasalahan yang ditemui di lapangan. Oleh karena itu penting bagi penyuluh untuk memiliki sertifikat kompetensi sebagai pembuktian profesionalisme," katanya lagi.

Direktur Polbangtan Bogor, Deti Tri Yunandar menambahkan bahwa penyuluhan sebagai bagian dari sistem pembangunan pertanian mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan SDM pertanian, khususnya pemberdayaan masyarakat tani di wilayah pedesaan.

"Melalui kegiatan penyuluhan, dapat dikembangkan kemampuan dan kemandirian petani dan keluarganya, agar mampu mengelola usahataninya secara produktif, efektif dan efisien, sehingga mempunyai daya saing tinggi yang dicirikan dengan tingginya produktivitas, mutu dan efisiensi usaha," kata Detia.

Arif Nindyo melaporkan bahwa seluruh peserta dinyatakan kompeten oleh asesor pada sertifikasi tahun ini. [timhumaspolbangtanbogor/wisda]

Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.