KKN Tematik, Polbangtan Kementan Kenalkan Urban Farming bagi Petani Perkotaan di Bekasi

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


KKN Tematik, Polbangtan Kementan Kenalkan Urban Farming bagi Petani Perkotaan di Bekasi
POLBANGTAN BOGOR: Kegiatan KKNT didukung oleh penyuluh dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Bekasi yang memberikan pendampingan teknis dan konsultasi.

Bekasi, Jabar (B2B) - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) pada Polbangtan Bogor berkomitmen melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang salah satunya, mengirim mahasiswa untuk melakukan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) selama kurang lebih satu bulan lamanya di Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat.

Pada program KKNT, mahasiswa dituntut untuk memberikan bantuan nyata kepada masyarakat petani, mempraktikkan teori dari bangku perkuliahan melalui KKNT di Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi.

Sejalan dengan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bahwa orang yang berprestasi adalah sosok yang fokus pada apa yang menjadi fungsi, peranan dan tanggung jawabnya.

"Penghargaan itu sebenarnya sebuah pesan yang menyampaikan kepada kita, bahwa ada sesuatu yang telah diupayakan secara maksimal dengan penuh kesungguhan,” kata Mentan.

Senada dengan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti pada beberapa kesempatan menyatakan bahwa mahasiswa Polbangtan merupakan kandidat petani milenial dan kewirausahaan muda pertanian terdidik yang menjadi harapan bangsa dan negara. 

“Mulai saat ini harus kita didik dan mempersiapkan dan menggenjot mental, ilmu, keterampilan dan lain-lain, agar mereka menjadi petani yang terampil, tangguh dan profesional,” katanya.

Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto mengatakan KKNT menyasar kelompok tani Rindang Asri, belum lama ini, mahasiswa Polbangtan Bogor prodi PPB tingkat 3 yakni Arip Saripudin, ⁠Fricila Dwaty, ⁠Fitry Wahyuni, ⁠Nifa Apriliani, dan ⁠Nisa Nurini mengadakan penyuluhan pertanian.

"Tujuannya, untuk menjadikan kelompok tani setempat sebagai proyek percontohan sekaligus pusat pembelajaran urban farming skala perumahan," katanya.

Dari kegiatan KKNT, ungkap Yoyon, masyarakat diharapkan memahami dan menerapkan teknik pertanian perkotaan yang efektif, berkelanjutan, mudah diadopsi di lingkungan tempat tinggal mereka dan mampu memanfaatkan lahan pekarangan bagi ketahanan pangan keluarga.

Pelaksanaan Penyuluhan dan Pemberdayaan Kelompok Tani (Poktan) Rindang Asri bersama penyuluh dari dilakukan melalui serangkaian kegiatan, mulai dari penyuluhan hingga praktik langsung. 

Kegiatan diawali dengan penyuluhan tentang konsep urban farming, teknik pengelolaan lahan sempit, dan pemanfaatan media tanam alternatif yang ramah lingkungan. 

Upaya tersebut juga didukung oleh penyuluh dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Bekasi yang memberikan pendampingan teknis dan konsultasi langsung kepada petani.

Pendekatan kolaboratif bertujuan untuk memastikan masyarakat mendapatkan pengetahuan yang aplikatif dan mampu menerapkan urban farming di wilayah perkotaan.

Lokasinya berada di wilayah perkotaan, tema penyuluhan yang diambil mengenai pemanfaatan lahan pekarangan dan urban farming.

Alhamdulillah ada satu kelompok yang tertarik dan arip bisa mendampingi dari mulai awal hingga saat ini sudah tertata.

Arip mengaku sangat terkesan setelah melakukan KKNT di Kota Bekasi. Melalui program KKNT ini, belajar banyak tentang hidup bermasyarakat dan bagaimana memberikan penyuluhan langsung kepada masyarakat dan anggota kelompok tani. 

"Selain itu, saya merasa senang karena antusiasme para petani dan warga sekitar sangat tinggi dalam melaksanakan inovasi pertanian urban farming ini," katanya. 

Program tersebut juga memberi pengalaman berharga bagi diri saya dalam mengelola kegiatan berbasis masyarakat dan mempraktikkan konsep urban farming secara nyata.

Teguh Budiharso, Ketua Poktan Rindang Asri merasa terbantu dengan KKNT Mahasiswa Polbangtan Bogor di antaranya melalui penyuluhan, informasi, dan teknik urban farming yang diajarkan kepada anggota kelompok dan masyarakat wilayah Kelurahan Jatisari. 

“Dengan pengetahuan baru, kami bisa manfaatkan lahan pekarangan untuk bercocok tanam. Harapan saya, kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut, sehingga lebih banyak masyarakat bisa ikut belajar dan memanfaatkan lahan pekarangan atau urban farming di wilayah perkotaan," pungkas Teguh. [wisda/timhumas polbangtanbogor]

Bekasi of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.