Asuransi AUTP, Petani Dijamin Tidak Merugi meski Sawahnya Kekeringan
Indonesian Farm Insurance Prevents Farmers of Losing Money due to Drought
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani

Jakarta [B2B] - Kementerian Pertanian RI menengarai banyak petani Kabupaten Lebak, Provinsi Banten belum menjadi peserta asuransi usaha tani padi [AUTP], hal itu mendorong Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian [PSP] Sarwo Edhy mendorong Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Dede Supriatna untuk mensosialisasikan manfaat AUTP kepada para petani, karena sangat menguntungkan bagi petani.
Dirjen PSP Sarwo Edhy mengingatkan petani Lebak bahwa menjadi peserta AUTP sangatlah penting, khususnya saat menghadapi musim kemarau saat ini agar petani tidak merugi meskipun lahan pertaniannya terdampak kekeringan.
"Preminya murah karena dapat subsidi dari pemerintah. Hanya Rp36.000 per hektare dari total premi Rp180 ribu per hektar per musim tanam. Sayang sekali kalau petani tidak ikut, karena jika mereka gagal panen, ada uang yang akan cair sebesar Rp6 juta per hektare. Biaya pertanggungan tersebut sangat membantu petani," kata Sarwo Edhy melalui keterangan tertulis, belum lama ini.
Dia mengingatkan Kadistan Lebak, Dede Supriatna untuk mendukung sosialisasi AUTP kepada petani, "tolong asuransi terus disosialisasikan kepada petani di sini karena sangat bermanfaat buat petani."
Terkait musim kemarau, selain program AUTP, Kementan melalui Ditjen PSP telah melakukan berbagai usaha dalam mengatasi kekeringan.
Upaya penanggulangan gagal panen akibat bencana kekeringan ini sebenarnya sudah dilakukan seperti menginformasikan kepada para petani terkait iklim berdasar pantauan Badan Metrologi, Klimatologi dan Geofisika [BMKG], kemudian rekomendasi budidaya tanaman seperti penggunaan varietas toleran kekeringan.
Selain itu, ditambahkannya, dengan meminta petani mengikuti pola tanam yang ditetapkan termasuk meminta petani untuk menggunakan pupuk organik, karena akan meningkatkan daya ikat air dalam tanah.
Sarwo Edhy mengatakan, guna mencegah semakin luasnya lahan pertanian yang terkena kekeringan dan puso, pemerintah telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah dan TNI untuk memetakan kebutuhan alat dan mesin pertanian (Alsintan) dan pemanfaatan sumber air.
"Sekarang kita sudah banyak membangun sumber air, baik sumur dangkal, embung, dan dam parit. Kita juga melakukan program pompanisasi, sehingga kekeringan untuk tahun ini bisa teratasi," katanya. [Sur]
Jakarta [B2B] - Indonesian Agriculture Ministry suggests that many farmers in Lebak district of Banten province have not yet utilized rice farming insurance, the Director General of Agriculture Infrastructure and Facilities [Dirjen PSP] Sarwo Edhy Sarwo Edhy encouraged the Head of the Lebak Agriculture Service Office, Dede Supriatna to socialize the benefits of farmer insurance to farmers, because it was very profitable for farmers.