Jakarta [B2B] - Timor Leste berniat mengimpor benih itik [day old duck/DOD] Final Stock Itik Gunsi dan pakan ternak dari Indonesia, langkah tersebut diawali pemerintah Timor Leste dengan mengutus Tim Analisa Risiko Impor [Import Risk Analysis/IRA] untuk koordinasi dengan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan - Kementerian Pertanian RI [Ditjen PKH] di Jakarta selama tiga hari, hingga Rabu [28/8].

"Kerjasama teknis antara Indonesia dan Timor Leste telah diwujudkan dalam bentuk kerjasama perdagangan dan ekonomi yang menguntungkan kedua negara. Contohnya adalah perdagangan komoditas unggas seperti DOC [day old chicken], pakan, dan produk olahan unggas yang sudah berjalan dua tahun terakhir ini dari Indonesia ke Timor Leste," kata Dirjen PKH Kementan, I Ketut Diarmita di Jakarta, Senin [26/8] saat menerima Tim IRA Timor Leste.

Menurutnya, untuk menjaga keberlanjutan ekspor ke Timor Leste, Kementan secara rutin melakukan harmonisasi peraturan dan persyaratan teknis kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner dengan Otoritas Veteriner Timor Leste, antara lain terkait Kompartemen Bebas penyakit Avian Influenza (AI) seperti direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE), khususnya Pasal 10.4.8 dan 10.4.19 Terrestrial Animal Health Code – OIE.

Pengaturan teknis terkait hal itu telah dilaksanakan sesuai Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia No. 28/2008 tentang Zonasi dan Kompartementalisasi, dan Peraturan Menteri Pertanian RI No. 381/2005 tentang Pedoman Sertifikasi Kontrol Veteriner Unit Usaha Pangan Asal Hewan.

Sampai saat ini, kata Ketut Diarmita, kompartemen bebas AI yang telah disertifikasi mencapai 177 unit di 10 provinsi: Jawa Barat (75), Lampung (14), Jawa Timur (32), Banten (14), Jawa Tengah (6), Bali (13), NTT (6), DI Yogyakarta (4), dan Kalimantan Barat (5), dan Sulawesi Selatan (8).

"Pemerintah menerapkan kompartementalisasi sesuai peraturan OIE, sehingga setiap produk unggas dan unggas dari peternakan yang memiliki Sertifikat Kompartemen Bebas AI adalah komoditas sehat yang terjamin, aman dari virus AI," kata Dirjen Ketut Diarmita.

Kali ini Timor Leste akan mengimpor DOD Final Stock Itik Gunsi - Peking Khaki Champbell (PKC) dari PT Putra Perkasa Genetika, Bogor dan komoditas pakan unggas dari PT. Sinar Indo Chem, Sidoarjo.

"Hal ini tentunya untuk mendukung pemenuhan kebutuhan protein hewani bagi masyarakat di Timor Leste," kata Ketut Diarmita.

Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Timor-Leste, Domingos Gusmao menyampaikan bahwa hasil IRA pada komoditas Itik kali ini, merupakan representasi untuk IRA komoditas unggas lainnya, sehingga kedepan IRA diperlukan jika hanya ada kasus saja. 

"Selanjutnya untuk ekspor komoditas unggas nantinya hanya berupa rekomendasi saja seperti halnya komoditas sapi, kambing dan babi," katanya. 

Domingos Gusmao juga menyampaikan adanya keinginan Timor Leste untuk melakukan importasi kambing etawa dan PE serta bibit babi dari Kupang dengan jumlah yang cukup besar.