Banjarnegara Berduka dalam Foto Dramatis dan Memilukan

Landslide in Indonesia Destroys Village, Killing 24 and 84 Still Missing (in Pictures)


Seorang warga mengatakan ia mendengar orang-orang berteriak dan memohon bantuan dalam hujan lebat dan gelap. Namun dia mengatakan dia tidak mampu melakukan apa-apa selain menjalankan dengan keluarganya ke tempat yang aman.
One villager said he heard people screaming and pleading for help in the heavy rain and darkness. But he said he was unable to do anything other than run with his family to safety.

HUJAN lebat mengakibatkan tanah longsor di kawasan perbukitan di Banjarnegara, Jawa Tengah yang menewaskan sedikitnya 24 warga dan 88 warga lainnya hilang di bawah tumpukan lumpur.

Sutopo Purwo Nugroho, juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana, mengatakan 24 orang tewas, 84
orang hilang dan 577 orang warga mengungsi ke tempat penampungan sementara.

Warga Desa Jemblung di Kabupaten Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah mengatakan mereka mendengar suara menderu diikuti oleh hujan tanah merah yang terkubur lebih dari 100 rumah Jumat malam.

"Kami berharap kami dapat mengoperasikan semua peralatan berat hari ini," kata Nugroho kepada Reuters seperti dilansir MailOnline. "Kami tidak bisa mengoperasikan peralatan segera setelah tanah longsor. Kami harus sangat berhati-hati terhadap kondisi tanah."

Lebih dari 2.000 orang terlibat dalam upaya penyelamatan. (Foto2: MailOnline)

HEAVY rains in central Indonesia loosened soil and collapsed a hill, setting off a landslide that killed at least 24 villagers and left 88 others missing under piles of mud, officials have said.

Sutopo Purwo Nugroho, spokesman for the National Disaster Mitigation Agency, said 24 people had been killed, 84 were missing and 577 people from the surrounding areas had been taken to temporary shelters.

Residents of Jemblung village in Central Java province's Banjarnegara district said they heard a roaring sound followed by the rain of red soil that buried more than 100 houses late on Friday.

'We hope we can operate all of the heavy equipment today,' Nugroho told Reuters. 'We could not operate the equipment soon after the landslide. We had to be very careful about the stability of the ground.'

More than 2,000 people were involved in rescue efforts. (Pictures: MailOnline)