WFP Dukung BKP Kementan Perbarui Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan

Indonesian Govt Uses Food Security and Vulnerability Atlas as the Base Food Security

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


WFP Dukung BKP Kementan Perbarui Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan
KERJASAMA WFP - BKP: Komitmen itu tertuang pada Prodoc yang diteken oleh Direktur WFP untuk Indonesia, Anthea Webb dan Kepala BKP Kementan, Agung Hendriadi (kanan) Foto: Humas BKP Kementan

Jakarta (B2B) - Lembaga bantuan kemanusiaan PBB, World Food Program (WFP) berkomitmen mendukung Pemerintah RI melalui Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian untuk pemutakhiran peta ketahanan dan kerentanan pangan atau Food Security and Vulnerability Atlas - FSVA dengan mendukung penyempurnaan metodologi dan peningkatan kerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS).

Komitmen itu tertuang pada project document (Prodoc) yang ditandatangani oleh Direktur WFP untuk Indonesia, Anthea Webb dan Kepala BKP Kementan, Agung Hendriadi di Jakarta, Selasa (29/11).

Proposal dalam Prodoc menyebutkan bahwa WFP ´mendukung pemerintah Indonesia untuk mengumpulkan dan menganalisa data tentang ketahanan pangan dan gizi guna optimalisasi kebijakan serta program yang berlaku dalam kurun waktu 2017 - 2020.

"Penyempurnaan yang dilakukan termasuk integrasi indikator ketahanan pangan dari Survei Sosial Ekonomi Nasional atau Susenas yang disusun oleh BPS, yang menggambarkan pola konsumsi pangan tingkat rumah tangga, dan memberikan fokus yang lebih besar pada kerentanan terhadap kerawanan pangan di wilayah perkotaan," kata Agung Hendriadi kepada pers usai meneken Prodoc, Selasa.

Agung menambahkan, WFP telah membangun kerjasama dengan Pemerintah RI khususnya Kementan sejak 2002 dan berupaya memantapkan langkah ke depan, khususnya mendukung pengembangan FSVA yang saat ini menjadi dasar bagi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes), Kementerian Sosial (Kemensos), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menentukan lokasi program dan kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk pengentasan kemiskinan, dan rawan pangan.

"Secara global, FSVA Indonesia telah menjadi best practices dalam pengembangan FSVA bagi negara lain, seperti Kamboja dan Srilanka, sementara negara lain yang pernah ke Indonesia untuk mendalami FSVA adalah Filipina dan Afganistan," kata Anthea Webb.

Sebagaimana diketahui WFP didirikan oleh Organisasi Pangan Dunia PBB (FAO) pada 1960, yang bermarkas di New York, AS dan mengemban misi memberikan bantuan kemanusiaan dan perkembangan jangka panjang untuk program pangan di negara-negara berkembang.

Jakarta (B2B) - The United Nations´s World Food Program (WFP) commitment to support updates Food Security and Vulnerability Atlas - FSVA for improvement of methodologies and cooperation with the Central Statistics Agency.

Project document, or Prodoc, was signed by the WFP Director for Indonesia, Anthea Webb and the Director General of Food Security Agency, Agung Hendriadi here on Tuesday (November 29).

Proposals in Prodoc mentioned that WFP ´support the Indonesian government data collection and analysis of food security and nutrition in 2017 - 2020.

"The improvements included integration of food security indicators from the National Socio-Economic Survey or Susenas compiled by the Central Statistics Agency, or BPS, which describes the food consumption pattern of households and main focus on food insecurity in urban areas," Mr Hendriadi told repoters here.

Mr Hendriadi said the WFP collaboration with Indonesian government, especially the agriculture ministry since 2002 and increased cooperation in the future, in particular the FSVA currently used by several ministries in Indonesia such as the Ministry of Village, Development of Underdeveloped Regions and Transmigration, Social Ministry, Health Ministry, Education and Culture Ministry  for community empowerment activities, poverty alleviation, and food insecurity.

"Globally, FSVA Indonesia has become the best practices in developing FSVA for other countries, such as Cambodia and Sri Lanka, while foreign delegations to Indonesia to explore the FSVA are the Philippines and Afghanistan," Anthea Webb said.

As known, WFP was established by the United Nations´s World Food Organization (FAO) in 1960, based in New York, USA and is on a mission to provide humanitarian assistance and long-term development for food programs in developing countries.