BKP Kementan Fasilitasi Gapoktan Banten Pasok Gabah ke Bulog

Indonesian Ministry Supports the Farmers to Sell Rice to the Logistic Agency

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


BKP Kementan Fasilitasi Gapoktan Banten Pasok Gabah ke Bulog
FASILITASI SERGAP: Kepala BKP Kementan, Agung Hendriadi (ke-3 kiri) memantau kegiatan serap gabah oleh Bulog di Banten (Foto: Humas BKP Kementan)

Jakarta (B2B) - Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian RI memfasilitasi kerjasama antara Sinar Malingping sebagai mitra Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk memasok beras sebanyak 200 ton per dua pekan ke Divre Bulog Banten, dan Kepala BKP Kementan, Agung Hendriadi menyaksikan pembelian gabah kering panen (GKP) langsung seharga Rp4.300 per kg dari total luasan panen di Desa Cipeucang, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

"Serap gabah di Banten bertujuan mengisi cadangan pangan pemerintah, target nasional  2,2 juta ton harus tercapai," kata Agung Hendriadi selaku Ketua I Pelaksana Tim Serap Gabah Petani (Sergap) Kementan saat memimpin kegiatan serap gabah di Lebak, Banten.

Banten sebagai salah satu provinsi yang mendukung cadangan pangan pemerintah menetapkan target Sergap 65.000 ton dari target nasional 2,2 juta ton hingga Juni 2018, sementara target rata rata 500 ton per hari.

Agung Hendriadi menyaksikan panen raya di Desa Cipeucang Kecamatan Wanasalam seluas 426 hektar dari total luasan panen di Kecamatan Wanasalam seluas 4.527 hektar, dan langsung dilakukan pembelian GKP Rp4.300 per kg, dan varietas yang ditanam adalah Ciherang, Mekongga, Inpari 33.

Ketua Gapoktan Mulyatani Desa Cipeucang, Hidayat mengapresiasi kegiatan Sergap yang didukung pemerintah. "Biasanya kalau panen begini kami selalu khawatir, karena harga gabah pasti anjlok, tapi kali ini kami sangat terbantu."

Hidayat juga mengutarakan bahwa produktivitas panen petani turut meningkat karena dukungan alat mesin pertanian (Alsintan) dari pemerintah. "Ketika belum mendapat bantuan combine harvester, kami biasa panen dengan cara manual sehingga banyak gabah yang hilang."

Dukungan Dandim
Agung H mengingatkan pemerintah daerah di tingkat provinsi/kabupaten/kota di seluruh Indonesia untuk melaporkan areal persawahan di daerahnya yang akan melakukan panen padi, maka petani dikoordinir dinas pertanian (Distan) setempat dapat melapor ke komandan dari komando distrik militer (Kodim) atau bintara pembina desa (Babinsa) di komando rayon militer (Koramil) untuk mengorganisir pembelian gabah oleh Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) yang didukung Bank BRI.

"Kalau ada daerah-daerah yang akan panen, petani dikoordinir dinas pertanian daerah dapat melapor ke Dandim agar nantinya dapat dilakukan pembelian bersama-sama Bulog. Petani dan Distan lapor Dandim kalau akan panen, Bulog siap beli gabah langsung dari petani," katanya.

Safari Sergap yang dipimpin oleh Agung Hendriadi di setiap lokasi pembelian gabah didukung oleh pejabat Bulog dan pimpinan Bank BRI setempat, kepala dinas pertanian daerah, para petani yang tergabung dalam kelompok tani (Poktan) dan dihadiri oleh Dandim maupun Danramil untuk memastikan pembelian gabah Bulog berjalan tanpa kendala.

Jakarta (B2B) - The Food Security Agency of Indonesian Agriculture Minisry or BKP facilitates cooperation between Sinar Malingping as the Logistics Agency partner to supply 200 tons of rice per two weeks to the Bulog Banten, and Head of BKP Agung Hendriadi witnessed the purchase of unprocessed grain at 4,300 rupiah in Banten province.

"The purchase of grain in Banten aims to meet the government´s food reserves, the national target of 2.2 million tons," said Mr Hendriadi in Banten.

Banten as a province supporting the government´s food reserves set 65,000 tons of national target of 2.2 million tons by June 2018, while the target averages 500 tons per day.

Hendriadi witnessed the rice yield in Cipeucang village of Wanasalam subdistrict covering 426 hectares of total yield area about 4,527 hectares, and the sale of grain 4,300 rupiah per kg, and the varieties are Ciherang, Mekongga, Inpari 33.

Chairman of the Mulyatani´s farmer group in Cipeucang village, Hidayat appreciate the support of the government. "Usually during rice yield, we are always worried, because the price of grain plummeted, but this time we helped."

Hidayat also said that agricultural productivity also increased after supported by agricultural machinery from the government. "When we have not got a combine harvester, we work manual so a lot of grain is lost."

The Army Support
Mr Hendriadi reminded local governments across the country to report the area of paddy fields in the area that will rice yield, then the farmer will be coordinated by the local agricultural office can report to the military district command or Dandim to organize grain purchases by the Logistics Agency supported by state banks, BRI Bank.

"If there is an area that will rice yield, farmers coordinated the local agricultural service can report to the Dandim for rice yield purchased by Bulog. Farmers report Dandim if going to rice yield, Bulog ready to buy grain directly from farmers," he said.

Mr Hendriadi´s activities at every grain purchasing location are supported by Bulog officials and head of the local BRI Bank, head of the regional agricultural service, farmers from farmer groups and attended by the Dandim to ensure the purchase of grain by Bulog went smoothly.