Target LTT, PJ Upsus Kalbar Apresiasi Penyuluh dan Petugas Data 5 Kabupaten

Indonesian Govt Appreciates Performance of West Borneo Agriculture Extensionist

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Target LTT, PJ Upsus Kalbar Apresiasi Penyuluh dan Petugas Data 5 Kabupaten
SEMANGAT PAJALE: PJ Upsus Kalbar, Prof Dedi Nursyamsi [duduk, ke-3 kanan] dengan 10 PPL dan PDK dari lima kabupaten di Kalbar penerima penghargaan dan para PJ Upsus kabupaten/kota di Kalbar [Foto: Humas/Pito]

Cianjur, Jabar [B2B] - Lima penyuluh pertanian lapangan [PPL] dan lima petugas data kabupaten [PDK] dari lima kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat [Kalbar] mendapat penghargaan dari Penanggung Jawab Upaya Khusus [PJ Upsus Kalbar] Prof Dedi Nursyamsi, setelah dinilai berhasil mendukung pemerintah kabupaten [Pemkab] masing-masing melampaui target luas tambah tanam [LTT] periode Oktober hingga September 2018/2019, yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian RI, untuk mendukung pencapaian swasembada pangan Kalbar.

Kelima kabupaten tersebut adalah Melawi dengan capaian target LTT periode Oktober hingga September 2018/2019 dibandingkan periode yang sama 2017/2018. Hasilnya? Kabupaten Melawai mencatat capaian tertinggi LTT sebesar 18.369 hektar [2018/2019] dari target 15.832 hektar [2017/2018] atau meningkat 16,02%; Sintang seluas 45.259 hektar dari target 39.337 hektar [15,05%]; Sekadau mencapai 21.010 hektar dari target 19.942 hektar [5,36%]; Kayong Utara sebesar 20.618 hektar dari target 20.281 hektar [1,66%] dan Landak seluas 77.491 hektar dari target 76.250 [1,63%].

Sebagaimana diketahui, Program LTT adalah strategi jitu Kementerian Pertanian RI di era Andi Amran Sulaiman untuk mengantisipasi penurunan produksi gabah/beras pada Agustus dan September karena kemarau, hal itu membuat petani enggan menanam lantaran kesulitan air dan menurunnya produksi benih.

"Target dan capaian Upsus Pajale harus radikal, khususnya di Kalbar, mengingat potensi dan peluang pengembangan pertanian khususnya Pajale. Cita-cita luhur swasembada pangan harus dilakukan dengan luar biasa," kata Dedi Nursyamsi dalam arahannya di kawasan Puncak, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat pada Kamis malam [17/10] usai menyerahkan sertifikat penghargaan kepada 10 penyuluh pertanian dan petugas data dari kelima kabupaten.

Dia mengingatkan para PJ Upsus di BPPSDMP Kementan melakukan komunikasi dan koordinasi dengan PJ Upsus tiap kabupaten di Kalbar untuk menciptakan sinergi di lapangan mencapai target Kementan. Kendala di lapangan adalah dinamika yang harus dihadapi dan diatasi untuk target mulia mencapai ketahanan pangan di Kalbar dan Indonesia daulat pangan.

"Hari ini harus lebih baik dari kemarin. Kalau sama saja artinya merugi, karena tidak ada nilai tambah, apalagi kalau lebih buruk, itu namanya celaka. Jangan bekerja di bawah form. Capaian Upsus harus luar biasa karena didukung sosok-sosok yang luar biasa, dan yang penting adalah mindset. Kalau saya sempat gusar harap difahami sebagai teguran keras untuk mencapai target mulia. Buktinya kelima kabupaten berhasil melampaui target, sehingga dapat menjadi teladan bagi sembilan kabupaten dan kota lainnya di Kalbar," kata Dedi Nursyamsi yang juga menjabat Kepala BPPSDMP Kementan.

Ke-10 penerima penghargaan hadir di Hotel Puncak Pass pada Kamis malam 17/10 untuk menerima sertifikat penghargaan dari PJ Upsus Kalbar, Mereka adalah Martina Wulandari [PDK] dan Adi Setomo [PPL] dari Kabupaten Melawi di bawah koordinasi Sekretariat BPPSDMP Kementan dan Puslatan selaku PJ Upsus Melawi; Yusriadi [PDK] dan Suhaidi [PPL] dari Sintang [Sekretariat BPPSDMP]; Yohanes Gunawan [PDK] dan Teguh Rahayu [PPL] dari Sekadau [Sekretariat BPPSDMP dan BBPKH Cinagara]; Nelly F [PDK] dan Suhaimiyati [PPL] dari Kayong Utara [BBPKH Cinagara]; Eva Oktaviani [PDK] dan Suwandi [PPL] dari Landak [Puslatan].

Sebagaimana diketahui Melawi, Sintang dan Kayong Utara, Sekadau tergolong kabupaten terjauh di Kalbar, yang berjarak 439 km; 395 km; 315 km sehingga harus ditempuh dengan pesawat terbang, sementara Landak hanya berjarak 144 km dari Pontianak, ibukota Kalbar. Pemberian sertifikat penghargaan diharapkan memotivasi sesama PDK dan PPL dari kabupaten lain mengejar capaian target LTT Kementan.

"BPPSDMP Kementan juga memberi sertifikat penghargaan kepada bintara pembina desa atau Babinsa di bawah koordinasi Koramil dan Kodim yang berprestasi dari kelima kabupaten tersebut, namun mereka berhalangan hadir karena tugas penting sebagai prajurit TNI AD di Kalbar. Kami akan titipkan sertifikatnya kepada kelima PJ Upsus masing-masing," kata Dedi Nursyamsi.

Tampak hadir Sekretaris BPPSDMP Kementan, Siti Munifah; Kepala Pusat Pelatihan Pertanian [Puslatan] Bustanul AC; Kepala Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan] Idha Widi Arsanti; Kabid Standarisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian - Puslatan, Zuroqi Mubarok; Kabid Program dan Kerjasama Pelatihan - Puslatan, Ramadani Saputra; Kepala BBPKH Cinagara, Wisnu Wasesa; dan Kasubbag Pelaporan dan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan - BPPSDMP Kementa, Revo Agri Muis. [Cha/Esap]

Cianjur of West Java [B2B] - Indonesian Agriculture Ministry and the West Borneo provincial appreciate the performance of agricultural extension as educators and counselors farming communities, supported by the idealism of farmers´ welfare, according to the senior official of the agriculture ministry.