Kementan Siap Gelar ToT `Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional’

Indonesian Govt held the Training of Trainers for Agricultural Human Resources

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Kementan Siap Gelar ToT `Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional’
BPPSDMP KEMENTAN: Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan kunci dalam Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional adalah meningkatkan produksi pangan pokok.

Jakarta [B2B] - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian [BPPSDMP] Kementerian Pertanian RI siap menggelar Training of Trainers [ToT] bertajuk ‘Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional’ bagi widyaiswara, dosen, guru, penyuluh dan dan Bintara Pembina Desa [Babinsa] selama tiga hari, 2 - 4 Mei 2024.

Kegiatan ToT bertujuan meningkatkan pemahaman peserta dalam peningkatan produksi padi melalui optimalisasi lahan rawa dan pompanisasi di lahan sawah tadah hujan, serta pemanfaatan lahan perkebunan untuk padi gogo.

ToT dijadwalkan diikuti 120.641 peserta yang terdiri atas 187 widyaiswara, 262 dosen, 70 guru UPT pendidikan pertanian, 24.607 penyuluh PNS, 12.480 penyuluh PPPK, 1.385 penyuluh pertanian THL pusat, 8.775 penyuluh THL daerah dan serta 72.875 Babinsa.

Dari jumlah tersebut, 100 peserta mengikuti pelatihan secara tatap muka [offline] terdiri atas 12 widyaiswara, empat guru, 64 penyuluh, 16 Babinsa dan empat dosen.

Kegiatan ToT sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bahwa sektor yang paling siap membangun kehidupan Indonesia yang lebih baik besok maupun akan datang adalah pertanian dan SDM menjadi tulang punggung penggerak pembangunannya.

"Krisis pangan sama dengan krisis keamanan dan politik. Pangan adalah senjata kita. Kita harus menekan impor, bahkan harus bisa stop impor. Kita harus mampu ekspor," katanya.

Mentan Amran mengingatkan, SDM pertanian mulai penyuluh hingga petani harus bergerak cepat mengambil bagian menjaga ketahanan pangan.

Sementara Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi di Jakarta pada konferensi pers TOT Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional mengatakan, padi merupakan salah satu komoditas yang strategis.

"Tingginya permintaan masyarakat terhadap komoditas tersebut harus diantisipasi dengan mengenjot produksi untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri," katanya di Jakarta, Kamis [25/4].

Kunci dalam Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional, kata Dedi Nursyamsi, adalah meningkatkan produksi karenanya, segala sumber daya dan dukungan perlu difokuskan bagi peningkatan produksi pada musim tanam yang sedang berlangsung maupun yang akan datang.

Dia menambahkan, Kementan selama ini telah menerapkan pendekatan yang holistik dalam mendukung budidaya padi termasuk jagung.

“Dukungan sarana dan prasarana ditujukan pada proses hulu sampai hilir, dari penyiapan lahan sampai pengolahan. Pada setiap proses ini, upaya peningkatan kapasitas SDM juga terus dilakukan,” ungkap Dedi Nursyamsi.

Dia pun berharap melalui kegiatan TOT dapat saling bersinergi untuk meningkatkan kualitas kegiatan pelatihan pertanian, yang secara tidak langsung berkontribusi bagi kemajuan pertanian di Indonesia secara berkelanjutan.

Kegiatan ToT selama tiga hari, 2 - 4 Mei 2024 tersebut akan digelar secara tatap muka di Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] Binuang dan secara online serentak di UPT pelatihan pertanian, kantor dinas pertanian provinsi hingga kabupaten dan kota, Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] dan Kantor Komando Rayon Militer [Koramil] di seluruh Indonesia.

Jakarta [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.