Yogyakarta, DIY [B2B] - Minggu pagi, 7 Juli 2019, sedikitnya 240 orang dari civitas academica Polbangtan YoMa berkumpul di sebuah hotel berbintang di kawasan Kaliurang, Yogyakarta. Mereka bukan ´pindah kampus´ melainkan berpartisipasi pada Family Gathering dipimpin Direktur Dr Rajiman untuk mengikuti silaturahim Idul Fitri 2019 seraya fun games melupakan sejenak kepenatan kota dan kesibukan kerja.

"Biasanya sebagian dari kita bertemu di luar kantor, saat ada hajatan pernikahan atau sunatan dan ulang tahun, tetapi kali ini hampir seluruh keluarga besar Polbangtan YoMa hari ini berkumpul di Kaliurang untuk mengikuti family gathering," kata Direktur Polbangtan YoMa, Dr Rajiman saat membuka Family Gathering bertajuk ´membentuk pegawai yang berkinerja tinggi dan berkualitas pada Polbangtan YoMa´.

Tak ada formalitas antara pimpinan dan bawahan, dosen dan staf. Semua berbaur dalam keceriaan. Tempik sorak dan suara tawa terbahak-bahak mewarnai fun games yang diikuti oleh 14 anak di bawah lima tahun [Balita], 78 remaja dan 148 orang dewasa. Meski kalah bersaing dengan sesama rekan kerja, apalagi kalau bisa mengalahkan bosnya bermain games. Tak ada yang kecewa apalagi ´baper´ lantaran keakraban dan silaturahim mengemuka di antara mereka.

Dalam sambutannya, Dr Rajiman mengingatkan bahwa kegiatan Family Gathering bertujuan membangun keakraban antarkaryawan, sekaligus melatih kekompakan dan apresiasi dari institusi terhadap kinerja karyawan yang telah bekerja keras demi kemajuan Polbangtan Yoma sebagai unit pelaksana teknis [UPT] dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian RI [BPPSDMP Kementan].

Tampak hadir Wakil Direktur I bidang Akademik, Dr Ananti Yekti; Kabag Umum Iwan Johan Sumarno dan Kepala BAAK, Indra Prasetyanta.

"Marilah kita memanfaatkan hari keakraban ini sebagai sarana refreshing, membangun tim kerja yang solid, mempererat persaudaraan antarkaryawan, menihilkan konflik dan friksi, membangun kebersamaan, dan membangun kembali semangat kerja," kata Dr Rajiman.

Di akhir sambutannya, Dr Rajiman mengutip pesan dan arahan Mentan Amran Sulaiman serta Kepala BPPSDMP Kementan, Momon Rusmono tentang visi dan misi Polbangtan YoMa sebagai pengejawantahan komitmen Pemerintah RI mengantisipasi perubahan dan tantangan sektor pertanian ke depan, sekaligus implementasi UU Pendidikan Tinggi, yang mensyaratkan konsep pembelajaran yang menekankan praktik 70% melalui teaching factory disingkat TeFa ketimbang teori hanya 30%.

"Transfomasi STPP menjadi Polbangtan tidak dimaksudkan sekadar mencetak tenaga terampil di sektor pertanian. Lebih dari itu, menciptakan para wirausahawan muda pertanian. Lulus dari Polbangtan harus menjadi job creator, bukan mencari kerja,” katanya mengutip arahan Mentan dan KaBadan SDM Kementan. [IJS]