Bimtek Petani Milenial, Polbangtan YoMa Hadirkan Inisiator Ojek Online Difabel Pertama di Dunia

Indonesian Govt Invites Yogyakarta`s Youth Back to Farming became Millenial Farmer

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Bimtek Petani Milenial, Polbangtan YoMa Hadirkan Inisiator Ojek Online Difabel Pertama di Dunia
FASILITASI POLBANGTAN YOMA: Triyono, nisiator Difa Bike, ojek online pertama di dunia bersama peserta Bimtek [foto utama]; semangat dan percaya diri [inset atas] peserta Bimtek pun terkesima dengan paparan Triyono [Foto2: Humas Polbangtan YoMa]

Kulonprogo, DIY [B2B] - Kampanye Kementerian Pertanian RI mengembangkan ´petani milenial era 4.0´ di seluruh Indonesia, direspons cepat oleh Polbangtan YoMa dengan menjadi fasilitator kegiatan bimbingan teknis [Bimtek] di kantor unit pelaksana teknis [UPT] Penyuluhan Kabupaten Kulonprogo. Provinsi DI Yogyakarta selama dua hari, 3 - 4 Maret 2020. 

Pembicaranya tergolong luar biasa, Triyono, 37, penggagas bisnis ojek online [Ojol] khusus difabel pertama di dunia. Drintis Triyono sejak 2014 berbasis aplikasi Android, hampir bersamaan dengan diluncurkannya ojek online GoJek aplikasi Android dan iOS, yang sebelumnya melayani pemesanan melalui call center.

Triyono mengaku bersama dua rekannya merintis bersama layanan ojek online khusus difabel, dengan nama DifaBike, yang bermarkas di kawasan Bugisan, Kota Yogyakarta. Bisnis Difa Bike lahir dari keresahan Triyono lantaran transportasi umum di Indonesia, yang dinilainya belum ramah terhadap kalangan difabel seperti dirinya, sekaligus berniat membantu sesama penyandang difabel untuk bepergian.

"Keresahan dan keinginan membantu orang lain jadikan dasar untuk memulai mengembangkan bisnis, termasuk di sektor pertanian. Jangan dulu berfikir mendapat untung besar, tapi bertolak dari keresahan akan memicu seseorang bekerja keras meraih cita-citanya," kata Triyono pada hari kedua Bimtek di Kulonprogo, Rabu [4/3].

Kendati Triyono menggunakan alat bantu sebagaimana layaknya kalangan difabel, tetap memancarkan semangat, optimisme, kepercayaan diri dan smart membuat peserta Bimtek dari kalangan muda fokus menyimak kiat-kiat bisnis masa depan di era digital 4.0.

"Ketika memulai bisnis maka seseorang harus mau membuka diri, membuka jalan padang [dialek Jawa; terang]. Memang rejeki itu tidak akan tertukar, tapi harus diingat bahwa rejeki itu tidak akan masuk ke tempat yang gelap. Maksudnya, orang yang tidak mau membukakan jalan bagi orang lain, itu makna dari jalan padang," kata Triyono pada Bimtek yang didukung Balai Pengawas Mutu Hasil Pertanian serta dinas perdagangan dan perindustrian setempat.

Dia mengingatkan bahwa zaman itu tidak bisa dilawan, tapi cukup diikuti, satu-satunya cara untuk mengikuti adalah dengan meningkatkan knowledge, karena dari kedua hal itu inovasi dan strategi bisnis dapat diciptakan.

"Saya dan Anda semua peserta Bimtek adalah manusia yang beruntung tumbuh di era digital. Kini hadir robotik, kecerdasan buatan dan internet of things yang memudahkan cara hidup kita sekaligus menjadi tantangan kita untuk memenangkan persaingan di era 4.0," kata Triyono.

Strategi Polbangtan YoMa

Sebelumnya diberitakan B2B, Direktur Polbangtan YoMa Dr Rajiman menegaskan komitmen Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta - Magelang [Polbangtan YoMa] mendukung pengembangan petani milenial. Terkini adalah kehadiran Staf Khusus Menteri Pertanian RI, Lutfi Halide mewakili Menteri Syahrul Yasin Limpo [SYL] memberikan kuliah umum pada ratusan mahasiswa jurusan pertanian di Kampus Pertanian Yogyakarta pada akhir Februari [24/2].

Dr Rajiman menegaskan bahwa Mentan SYL mengajak mahasiswa Polbangtan Yoma untuk berpartisipasi aktif mendukung pembangunan pertanian Indonesia, dengan mengubah mindset [pola berpikir] setelah lulus dari Polbangtan YoMa, dari orientasi menjadi karyawan/PNS menjadi pengusaha pertanian milenial. Manfaatkan teknologi informasi seperti digagas Mentan SYL dengan Agriculture War Room dari Komando Strategis Pembangunan Pertanian [AWR KostraTani] untuk mengubah mindset pertanian konvensional menjadi pertanian maju, mandiri dan modern.

"Kunci utama untuk sukses sebagai pengusaha pertanian milenial ke depan adalah mengubah mindset atau pola pikir. Jangan lagi berfikir setelah lulus dari Polbangtan YoMa untuk menjadi karyawan atau PNS, kembangkan potensi diri menjadi pengusaha," kata Dr Rajiman mengutip arahan Lutfi Halide kepada mahasiswa Polbangtan YoMa.

Ciptakan suatu iklim, kata Lutfi Halide, yang dapat mengubah pola pikir untuk menciptakan lapangan pekerjaan, bukan mencari pekerjaan. Lebih sempurna lagi, jika menjadi pegawai sambil berwirausaha seraya menguraikan sejumlah sosok sukses pengusaha pertanian milenial di sejumlah daerah.

"Tanamkan keyakinan bahwa sukses adalah hak saya, mahasiswa Polbangtan, dan hak siapa saja yang mau berjuang. Kiatnya adalah bemoral, jujur, berani dan bertanggung jawab, keyakinan kuat, kerja keras, disiplin, dan kembangkan potensi diri," kata Lutfi Halide. [NuriJKH]

Yogyakarta [B2B] - Indonesian government invited students of Yogyakarta´s Agricultural Development Polytechnic [Polbangtan YoMa] back to farming to support Indonesia to achieve food sovereignty.