Toko Tani, Peluang Bisnis Generasi Milenial `Back to Basic` di Sektor Pertanian

Indonesian Govt Invites Millenial Generation Back to Agriculture

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Toko Tani, Peluang Bisnis Generasi Milenial `Back to Basic` di Sektor Pertanian
Kepala BKP Kementan, Agung Hendriadi (jaket coklat) didampingi Ketua STPP Bogor, Nazaruddin MM (ke-8 kanan) dan sebagian mahasiswa STPP (Foto: Humas BKP Kementan)

Jakarta (B2B) - Kementerian Pertanian RI memastikan peluang bisnis di sektor pertanian lebih menjanjikan bagi generasi milenial 'back to basic' menjadi petani maupun wirausahawan agribisnis atas hadirnya Toko Tani Indonesia, yang memberi kepastian harga dan rantai pasok lebih pendek, didukung modernisasi melalui pengadaan alat mesin pertanian (Alsintan) kepada petani di seluruh Indonesia.

Hal itu dikemukakan oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Agung Hendriadi tentang masa depan pertanian nasional pada kuliah umum di hadapan 824 mahasiswa yang mewakili 1.232 mahasiswa baru STPP Medan, Bogor, Malang, Magelang, dan Manokwari.

"Siapa lagi yang akan meneruskan perjuangan petani jika tidak kalian. Saya berharap kalian yang akan meneruskannya sehingga petani bisa lebih sejahtera," kata Agung.

Toko Tani, menurutnya, dikembangkan Kementan untuk mensejahterakan petani sehingga petani lebih bergairah melakukan pertanaman dan meningkatkan hasil produksi pangan lantaran keuntungan yang menjanjikan dari kepastian harga jual di tingkat petani dan rantai pasok lebih pendek.

Menurutnya, petani Indonesia ke depan tidak lagi kumal dan lusuh tetapi akan tampil sebagaimana halnya petani di negara-negara maju, yang bekerja di sawah dan perkebunan dengan percaya diri didukung mekanisasi pertanian, sesuai minat dan kemampuan generasi milenial terhadap kemajuan teknologi.

"Keseluruhan upaya tersebut bertujuan mendukung kepentingan semua pihak yang terlibat dalam pembangunan pertanian, khususnya petani akan semakin sejahtera. Begitu pula dengan kalian yang terus didorong mengembangkan kemampuan sebagai wirausahawan, dan jangan lagi berfikir cuma ingin jadi PNS," kata Agung.

Modernisasi pertanian terus dilakukan oleh Kementan, hingga saat ini telah disalurkan 284.436 unit Alsintan, atau naik 2.175% dari 2014 yang hanya 12.501 unit. Alsintan gratis untuk petani berkontribusi positif meningkatkan produksi pangan strategis pada 2017 misalnya produksi padi mencapai 81,5 juta ton atau naik 15,1% dari 2014, jagung 26 juta ton (naik 36,9%), aneka cabai 1,90 juta ton (naik 1,5%), dan bawang merah 1,42 juta ton (naik 15,3%).

"Kami mengajak anak-anak muda terjun ke usaha pertanian. Dengan pendidikan yang lebih baik dan teknologi yang dikuasai, pertanian kedepan sangat menjanjikan bagi generasi muda," katanya.

Jakarta (B2B) - Indonesian government ensures business opportunities in agricultural sector are more promising for millennium generation 'back to basic' become farmers and agribusiness entrepreneurs. Development of Indonesian Farmer`s Store, or the Toko Tani is the answer for price certainty and shorter supply chain, supported with the procurement of agricultural machinery for the farmers across the country, according to the senior official.

It was said by Director General of the ministry's Food Security Agency, or BKP, Agung Hendriadi in public lecture for 824 students representing 1,232 new students of STPP in Medan, Bogor, Malang, Magelang, and Manokwari.

"You are all responsible for Indonesian agriculture. We expect you to support the welfare of farmers," Mr Hendriadi said.

The Toko Tani was developed by agriculture ministry for the welfare of farmers so that more passionate, increase food production due to profitability of selling price at the farm level, and shorter supply chains, he said.

According to him, the Indonesian farmers in the future are no longer shabby but perform like farmers in developed countries, work with confidence backed agricultural mechanization, according to the interest and ability of the millennial generation of technological.

"All these efforts are for interests of relevant parties in agricultural development, especially farmers will be more prosperous, and do not just think of becoming a civil servant," Mr Hendriadi said.

"We invite young people into agriculture, with education and technology, agriculture in the future is very promising for the younger generation," he said.

The Indonesian government in 2017 provides 284,436 units of agricultural machinery (Alsintan) up 2,175% from 2014 were only 12,501 units. The Alsintan free for farmers to increase strategic food production in 2017 for example rice production reached 81.5 million tons, up 15.1% from 2014, 26 million tons of maize (up 36.9%), various chilli 1.90 million tons (up 1,5%), and shallot 1.42 million tons (up 15.3%), according to senior official.