Terapkan `Teaching Factory`, Kementan Transformasi STPP dan SMKPP jadi Politeknik

Indonesia Develop the Teaching Factory for Agricultural Extension Education

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Terapkan `Teaching Factory`, Kementan Transformasi STPP dan SMKPP jadi Politeknik
Mahasiswa STPP (Foto: Humas Badan SDM Kementan)

Lampung (B2B) - Kementerian Pertanian RI menyiapkan transformasi lembaga pendidikan vokasi di sekolah menengah kejuruan pertanian pembangunan (SMKPP) dan sekolah tinggi penyuluh pertanian (STPP) menjadi politeknik pembangunan pertanian (Polibangtan) , yang mengintegrasikan proses pembelajaran dengan produksi dan menumbuhkan jiwa wirausaha pada pelajar dan mahasiswa melalui model pembelajaran utama adalah teaching factory dan teaching farm (TEFA).

Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan menerapkan TEFA sebagai pembelajaran yang berorientasi produksi dan bisnis. Targetnya, adalah proses penguasaan keahlian atau keterampilan yang dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya, untuk menghasilkan produk atau jasa sesuai kebutuhan konsumen.

Kepala Bidang Program dan Kerjasama Pendidikan pada Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) BPPSDMP, Bambang Sudarmanto mengatakan prinsip dasar TEFA adalah mengintegrasikan pengalaman dunia kerja ke dalam kurikulum sekolah, yang merupakan perpaduan dari pembelajaran berbasis produksi dan pembelajaran kompetensi.

"Semua peralatan dan bahan serta pelaku pendidikan disusun dan dirancang untuk melakukan proses produksi dengan tujuan menghasilkan produk atau jasa," kata Bambang Sudarmanto pada workshop ´tenaga kependidikan jabatan fungsional pranata laboratorium pendidikan (PLP) di Lampung, belum lama ini.

Menurutnya, dalam pembelajaran berbasis produksi, pelajar dan mahasiswa terlibat langsung dalam proses produksi, sehingga kompetensinya dibangun berdasarkan kebutuhan produksi. Kapasitas produksi dan jenis produk menjadi kunci utama keberhasilan pelaksanaan pembelajaran.

"Dalam TEFA, SMKPP dan STPP melaksanakan kegiatan produksi atau layanan jasa yang merupakan bagian dari proses belajar dan mengajar. Dengan demikian sekolah diharuskan memiliki sebuah pabrik, workshop atau unit usaha lain untuk kegiatan pembelajaran," kata Bambang Sudarmanto.

STPP dan SMKPP di bawah binaan Badan SDM Kementan antara lain Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian dan Perkebunan - STPP Medan, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian dan Peternakan - STPP Bogor, Sekolah Tinggi Penyuluhan Peternakan - STPP Magelang, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian dan Peternakan - STPP Malang, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian dan Peternakan - STPP Gowa, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian dan Peternakan - STPP Manokwari, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian - STPP Yogyakarta, Sekolah Menengah Kejuruan - Pertanian Pembangunan - SMK PP Negeri Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan - SMK PP Sembawa di Sumatera Selatan, dan SMK Pertanian Pembangunan Negeri - SMKPPN Kupang di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Lampung (B2B) - Indonesian Agriculture Ministry prepares the transformation of education in vocational high schools of agricultural development, or SMKPP, and agricultural extension academy, or STPP into agricultural polytechnics, by integrating learning process with production and entrepreneurship to students through teaching factory and teaching farm, or TEFA.

Ministry´s Directorat General of the Agricultural Extension and Development Agency, or BPPSDMP implement TEFA as learning-oriented production and business. The goal, is the process of mastering skills based on actual procedures and working standards for products and services according to the needs of consumers.

Head of Program and Education Cooperation at Center for Agricultural Education in the ministry, Bambang Sudarmanto  said the basic principle of TEFA is the integration of work experience into the school curriculum as a combination of production-based learning and competence.

"Equipment and teachers are designed for the process of making products or services," Mr Sudarmanto said here in the TEFA workshop, recently.

According to him, production-based learning encourages students to engage in the production process, building competencies based on production needs, by knowing the capacity and type of products.

"In TEFA, SMKPP and STPP perform production activities or provide services as part of the learning and teaching process. The schools and academies should have a factory, workshop or other business unit for learning activities," Mr Sudarmanto said.

While the center of agricultural education and extension, among others, the College for Agriculture and Plantation - STPP Medan, College of Agricultural Extension and Livestock - STPP Bogor, College of Livestock Extension - STPP Magelang, College of Agricultural Extension and Livestock - STPP Gowa, College of Agricultural Extension and Livestock - STPP Manokwari, College of Agricultural Extension - STPP Yogyakarta, Vocational High School - Agricultural Development - SMK-PP State Banjarbaru, South Kalimantan, Vocational High School of Agricultural Development - SMKPPN Sembawa in Sumatra South, and Vocational High School of Agricultural Development - SMKPPN Kupang in NTT.