Didukung BMKG, 25 Penyuluh dan POPT NTT Ikuti Sekolah Lapang Iklim

Indonesian Agricultural Extentionists Participated in Climate Training

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Didukung BMKG, 25 Penyuluh dan POPT NTT Ikuti Sekolah Lapang Iklim
INFORMASI IKLIM: Penyuluh pertanian mengikuti SLI yang digagas dan digelar BMKG di seluruh Indonesia [Foto: BMKG]

Kupang, NTT [B2B] - Keberhasilan sektor pertanian tidak hanya bertumpu pada teknis kegiatan agronomis; juga bergantung pada perubahan iklim yang sudah, sedang dan akan terjadi; maka pertanian tergolong sektor yang sangat rentan, sehingga pemahaman tentang perubahan iklim terkait dengan operasional pertanian sangat penting diketahui oleh penyuluh pertanian lapangan [PPL] dan pengamat organisme pengganggu tanaman [POPT].

Pengetahuan tentang produk informasi rutin yang diterbitkan oleh Badan Metrologi, Klimatologi dan Geofisika [BMKG] yang mendorong Stasiun Klimatologi (Staklim) BMKG Kelas II Kupang menggelar Sekolah Lapang Iklim [SLI] yang diikuti 25 penyuluh pertanian dan pengamat organisme pengganggu tanaman [POPT] se-daratan Timor, Provinsi Nusa Tenggara Timur [NTT] di Kupang yang berlangsung hingga hari ini, Jumat [24/5] setelah dibuka oleh Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemprov NTT, Miqdon Abolla dan dihadiri oleh Kepala Staklim Kelas II Kupang, Apolinaris S Geru pada Kamis [23/5].

Kegiatan SLI didukung BMKG yang digelar rutin sejak 2011 di seluruh Indonesia, menjangkau lebih 9.000 peserta dari penyuluh pertanian, pemerintah daerah, bintara pembina desa [Babinsa] dan petani.

"Tujuan kegiatan SLI adalah peningkatan pemahaman informasi iklim untuk para PPL dan POPT sehingga memahami dampak negatif dari variabel iklim, serta bagaimana upaya adaptasi terhadap fenomena iklim untuk kegiatan usaha tani," kata Miqdon Abolla.

Materi yang disampaikan adalah penganalan informasi cuaca dan iklim, pengenalan dan pemanfaatan informasi iklim BMKG, mengenal alat ukur cuaca dan penangkap hujan sederhana, dan kearifan lokal dalam kaitannya dengan informasi atau proyek BMKG.

Apolinaris S Geru menambahkan PPL dan POPT wajib mengetahui beberapa produk informasi rutin yang diterbitkan oleh BMKG diantaranya adalah prakiraan hujan bulanan, musim hujan, musim kemarau, informasi hari tanpa hujan, dan prediksi tentang kekeringan. Informasi itu rutin secara rutin dirilis oleh BMKG.

"Kegiatan SLI merupakan sarana transformasi BMKG yang bersifat teknis untuk disederhanakan dan mudah dipahami oleh petani, ini tugas PPL dan POPT sebagai mediator,” katanya.

Dia mengingatkan keberhasilan sektor pertanian tergantung berbagai hal, selain teknis kegiatan agronomis, juga salah satunya adalah iklim. Pemahaman tentang perubahan iklim sangat terkait operasional pertanian, diharapkan setelah mengikuti SLI dapat dipahami dengan baik, untuk disampaikan kepada petani," kata Apolinaris S Geru.

Kepala Bidang Diseminasi, Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Pusat, Hary Tirto Djatmiko mengatakan  pemerintah pusat memandang perlu menyikapi tantangan iklim ekstrim terkait ketahanan pangan nasional, maka diterbitkan Instruksi Presiden No. 5/2011 tentang Pengamanan Produksi Beras Nasional dalam Menghadapi Kondisi Iklim Ekstrim, yang melibatkan 36 kementerian/lembaga di tingkat pusat dan daerah.

"BMKG menggandeng penyuluh pertanian untuk memberi edukasi tentang informasi cuaca dan iklim dari BMKG, karena PPL sebagai jembatan informasi sekaligus ujung tombak menyampaikan informasi maupun menerjemahkan informasi BMKG kepada petani," katanya seperti dilansir beritalima.com.

Kupang of East Nusa Tenggara [B2B] - The success of the agricultural sector is not only based on technical agronomic activities; also depends on climate change that has, is and will occur; agriculture is classified as a very vulnerable sector, so understanding of climate change related to agricultural operations is very important to be known by agricultural extensionists and officers of plant pest organisms.

Knowledge of routine information products published by the Indonesian Metrology, Climatology and Geophysics Agency [BMKG] which pushed the BMKG Kupang to hold Climate and Weather Training [SLI] which was attended by 25 agricultural extensionists and officers of plant pest organisms of East Nusa Tenggara province [NTT] for two days, 23 to May 24, 2019 in Kupang, capital of the province.

The SLI activities are held routinely since 2011 across the country, which have been attended by more than 9,000 participants of agricultural extentionists, local governments, village advisors and farmers.